Page 41 - Majalah Berita Indonesia Edisi 34
P. 41
BERITAINDONESIA, 29 Maret 2007 41LENTERAsekolah-sekolah lain yang sudah tinggi.Tetapi standar itu masih harusditingkatkan. Malah, saya ingin sekalikalau Al-Zaytun menggunakan sajastandar internasional. Sebab daripadamenggunakan standar lokal, sayang,karena penataan sistemnya di sini sudahbaik.Apabila dilihat kapasitas dansarana pendidikannya, apakah AlZaytun memang sudah cukupuntuk memenuhi standarinternasional?Ya, memenuhi syarat untuk standarinternasional.Bisa dijelaskan apa saja yangmenjadi syarat standarinternasional itu?Dalam berbagai hal. Misalnya untukstandar matematika internasional,standar gurunya juga harusinternasional. Semua yang diujikan diujian akhir sekolah harus menggunakanstandar internasional.Sekarang, menurut UU SistemPendidikan Nasional (Sisdiknas), setiapkabupaten diharuskan memilikiminimal satu sekolah berstandarinternasional. Baik itu SD, SMP, SMK,SMU masing-masing minimal satu.Al-Zaytun memenuhi syaratuntuk itu?Ya, Al-Zaytun sudah bertarafinternasional.Secara riil bagaimana bentukdukungan pemerintah kepadapusat pendidikan yang sudahberstandar internasional, sepertiAl-Zaytun ini?Pemerintah akan sangat mendukung AlZaytun karena tidak ada sesuatu yangsalah di sini. Bahkan Al-Zaytun sudah bisamembangun sesuatu yang positif di sini.Pemerintah akan tetap mendukungsepenuhnya agar Al-Zaytun berfungsisebagai lembaga pendidikan bagimasyarakat. Apakah berbentukpendidikan sekolah umum ataupendidikan luar sekolah. Saya sangatmendukung program pendidikan luarsekolah yang ada di sini.Program apa saja yang segerabisa Anda realisasikan dalamwaktu dekat?Ya sudah, sebetulnya. Saya melihat AlZaytun sudah secara serius menerapkanKelompok Belajar (Kejar) Paket A, PaketB, Paket C yang dinamakan kelasdewasa. Sekolah dewasa di tingkat SD,SMP, dan SMA pesertanya sudahbanyak sekali.Saya akan mendukung itu dari bukubukunya. Juga melakukan beberapa halpengembangan supaya lebih inovatiflagi. Kita akan dukung. Ini yangpertama.Yang kedua, kami sudah memberikanblockgrant sebesar Rp 300 juta untukpengembangan agrobisnis di sini. Jaditujuannya adalah untuk masyarakatsekitar. Mereka mengembangkanagrobisnis tetapi dengan caramenggunakan teknologi. Al-Zaytunbertugas mengembangkannya bersamasama dengan masyarakat sekitar. Ininanti bisa menjadi model untuk daerahyang lainnya.Terus yang ketiga, saya denganSyaykh sudah sepakat untuk mendirikanPusat Kegiatan Belajar Masyarakat(PKBM). Untuk pertama kali didirikandi Indramayu dan Sumedang dulu,sebagai lingkungan terdekat Al-Zaytun.Kalau berhasil nanti akan kita perluaspengembangannya.Dan Syaykh sudah mengatakanbersedia menyediakan gedung PKBMdan tenaga untuk mendirikannya.PKBM dibangun di lingkungansekitar masyarakat Al-Zaytun?Di sekitar Indramayu dan Sumedangdulu. Kalau bisa di setiap kecamatannanti akan ada satu PKBM. Pokoknyasaya yang akan menyediakan sarana,bangunan, tenaga pendidik, sertaprogramnya. Cukup banyak yang akankita buat.Tentu, hal itu memerlukan danabesar?Oh, iya. Karena saat ini di Indramayukita sangat mementingkan pendidikankeaksaraan, atau pemberantasan butaaksara. PKBM-lah yang harusmelakukannya. Program dananggarannya nanti dari kita, karenamemang dana untuk itu ada.Di kemudian hari masih lebih banyaklagi hal-hal yang bisa dikerjasamakanAl-Zaytun dengan Ditjen PLS. Mudahmudahan kerja- samanya bisaterus langgeng.Apakah kesediaanAndamerupakansalah satutanggapanpositifpemerintahterhadapkehadiranpusatpendidikan AlZaytun?Oh, iya. Danmengapa saya datang dua kali dalamsetahun ke sini, sebelumnya saya sudahdatang Desember 2006 lalu.Maksudnya supaya Al-Zaytun bukanhanya memperhatikan sekolah danperguruan tinggi saja. tetapi juga maumemperhatikan pendidikan nonformalatau pendidikan luar sekolah (PLS) ini.Dan ternyata beliau sudah memulainya,bahkan sudah sangat komit. Sayasenang dengan itu. Kami, sedapatmungkin, sesuai dengan apa yang kamipunya, akan bantu Al-Zaytun.Khusus mengenai visi-misi AlZaytun sebagai pusat pendidikandan pengembangan budayatoleransi dan pusatpengembangan budayaperdamaian. Apa komentar Anda?Saya melihat di sini ada potensi itu.Mereka punya potensi, punyatenaganya, punya lingkungannya, punyaprogramnya, punya anggarannya, danpunya sarana-prasarana untukmewujudkan visi-misi itu.Saya kira kita akan coba juga untukbekerjasama di situ. Karena PLSsebetulnya di sana. Ada beberapaprogram PLS yang sifatnya agakinternasional. Misalnya programkesetaraan gender antara laki-lakiperempuan. Kemudian visi pendidikanuntuk semua (PUS), atau Education forAll (EfA). Kemudian literacy dantraficking semua ada di program kita.Itu masuk dalam anggaran pendidikanluar sekolah.Jadi bicara tentang education for all,toleransi dan perdamaian, itubekerjasama dengan saya nanti.Berarti, masih bisa digaliberbagaiprogramkerjasamalainnya?Ya,melaluipengembanganprogramprogramnya. HT