Page 29 - Majalah Berita Indonesia Edisi 40
P. 29


                                    BERITAINDONESIA, 21 Juni 2007 29LINTAS TAJUKBersama Membangun Sektor RiilDalam sistem demokrasi,peran pemerintah, swasta,dan masyarakat samapentingnya dalampembangunan.elasa 29 Mei, Indonesia InvestorForum 2 diadakan di JakartaConvention Center. Saat membuka acara, Wapres mengatakan,pertumbuhan pasar modal yang terusterjadi selama ini harus mampu menggerakkan ekonomi rakyat. Acara itu menjadi menarik sebab yang dibicarakanadalah manfaat pasar modal dalam pembangunan sektor riil. Berbagai harian terbitan ibu kota pun mengulasnya dalamtajuk utama.Menurut Kompas (2/6), pesan utamayang bisa dipetik dari penyelenggaraan Indonesia Investor Forum 2 adalah bagaimana kita bisa bersama-sama membangun perekonomian bangsa. Disebutkan,potensi bangsa ini untuk bisa membangunsangatlah besar, bukan hanya sumberdaya alam dan SDM, modal yang dibutuhkan untuk pembangunan itu juga tersediabanyak. Sektor perbankan memilikilikuiditas yang melimpah untuk menopang bergeraknya sektor riil. Belum lagidana dari pasar modal. Dengan nilai perdagangan di lantai Bursa Efek Jakartayang mencapai Rp 3,5 triliun setiap hari,maka tersedia potensi sekitar Rp.1.000triliun setiap tahun yang bisa dipakaiuntuk menggerakkan perekonomian.Harian ini setuju dengan Wapres yangmengatakan, gairah di pasar modal tidakada artinya apabila modal yang didapatdi lantai bursa hanya disimpan di bank.Namun menurut harian ini, tentunyatidak mungkin juga hanya mengandalkansektor swasta menjadi motor pembangunan. Mereka tidak mungkin dibiarkan jalansendiri tanpa ada arah yang lebih jelas.Karena itu, pemerintah harus menetapkan dan memberikan arah besar pembangunan ekonomi yang jelas akan dituju,yang menjadi pegangan dari para pengusaha dalam melakukan investasi. Bahkan, pemerintah harus menopang jugadengan aturan yang menunjang sehinggakalangan dunia usaha semakin yakindengan investasi yang akan dilakukan.Menurut harian ini, dalam sistem demokrasi, peran dari pemerintah, swasta, danmasyarakat sama pentingnya dalam pembangunan. Ketiga pilar itu harus salingmenopang. Negara ini tidak akan pernahbisa bangkit dan mengatasi ketertinggalannya apabila ketiga pilar tidak mausaling bahu membahu mendorong pembangunan. Saran Kompas, kesadaran ituharus sama-sama dibangun.Sebelumnya, harian Investor Daily (30/5) juga mengangkat topik yang samadalam tajuknya. Menurut harian ini, yangditangkap dari pembicaraan di acara ituadalah bahwa para pejabat itu inginmenjelaskan, bahwa persepsi publik yangmenganggap kegairahan di pasar modalsama sekali tidak dirasakan sektor riil,tidak separah yang diduga. Rally IHSG diBEJ terus mencetak rekor baru yangmerupakan refleksi dari kepercayaan parainvestor, tak sedikit dari laba yang diperoleh di BEJ itu yang diinvestasikankembali untuk ekspansi usaha, pesatnyapembangunan poperti dan gedung-gedung bertingkat di kota-kota besar, kreditperbankan juga bertumbuh kendati dibawah target, semuanya itu menurut parpejabat itu merupakan bukti telah bergeraknya sektor riil.Dari uraian di atas, ada polarisasi persepsi antara kubu pemerintah bersama BIyang mengklaim sektor riil telah bergerak,sementara sejumlah pengusaha, ekonom,dan kelompok masyarakat merasa sektorriil macet. Menurut Investor Daily,kesenjangan persepsi tersebut terjadikarena indikator-indikator positif yangdiklaim pemerintah tidak linier denganrealitas yang terjadi di masyarakat, sepertihidup semakin sulit, kemiskinan dan pengangguran yang masih tinggi, naiknyaharga sejumlah bahan pokok, bangkrutnya industri padat karya, dan sebagainya.Dalam konteks itu, harian ini mengharapkan pemerintah lebih menggairahkan sektor riil dan mengenjot investasi.Juga memperbaiki kualitas pertumbuhanekonomi sehingga kapasitas ekonomidalam mengurangi kemiskinan dan menyerap tenaga kerja lebih baik. Pemerintah, termasuk pemerintah daerah jugaperlu memperbaiki birokrasi pencairananggaran sehingga APBN benar-benarmampu bertindak sebagai stimulus perekonomian.Topik yang sama juga menjadi sorotanharian sore Suara Pembaruan (30/5).Disebutkan, di Indonesia, peran pasarmodal dalam membiayai pembangunanmasih kalah dibanding perbankan. Karena itu, menurut harian ini, pemerintahdan pelaku pasar modal harus mempunyai tekad mengembangkan pasar modal. Bila perlu harus melebihi peran perbankan. Karena kecenderungan di duniajuga seperti itu. Semakin maju ekonomisuatu negara, semakin besar pula peranpasar modal dalam membiayai pembangunan. Untuk tujuan itu, langkah pertama yang bisa dilakukan pemerintahadalah menarik investor baru sebanyakbanyaknya. Langkah berikutnya adalahdengan membuat produk yang lebihvariatif, instrumen baru yang memberikeuntungan lebih tinggi dibanding perbankan. Dan yang tak kalah penting adalah, sosialisasi pentingnya peran pasarmodal dalam membiayai pembangunannasional.Nada yang sama ditulis harian sorelainnya, Sinar Harapan (30/5). Menurutharian ini, bursa efek telah menjadisebuah kantong ekonomi yang luar biasa.Kontribusinya terhadap perekonomiannasional sangat berarti karena besarnyakapitalisasi maupun nilai bentuk-bentuktransaksi lain di kalangan para pelaku.Boom perekonomian pada periode 1980-an antara lain juga disebabkan BEJ yangsaat itu tengah mengalami zaman keemasan. BEJ memberi kontribusi karenaperusahaan-perusahaan yang listed memanfaatkan dana yang diperoleh buatmembayar utang dan mendirikan berbagai kegiatan bisnis. Upaya untuk meningkatkan kontribusi bursa terhadapsektor riil adalah dengan mendorongperusahaan-perusahaan untuk mencatatkan diri di bursa. Untuk itu, pemerintah, penyelenggara dan pengawasbursa bisa merangsang calon emitendengan menyediakan berbagai insentif,antara lain seperti keringanan pajak ataumenghadirkan perusahaan berkategoriblue chip. „ MSS
                                
   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33