Page 28 - Majalah Berita Indonesia Edisi 44
P. 28


                                    28 BERITAINDONESIA, 10 Agustus 2006BERITA KHAS28 BERITAINDONESIA, 23 Agustus 2007Manuver Golkar - PDIPMenggapai KoMemperkuat PDIP dan Partai Golkar kembali melakukan silaturahmi. Walau dibpartai “berkoalisi” memperkuat posisi. Paling tidak dalam menghedung Olahraga Sriwijaya Palembang (24/7) tampak meriah. Sekitar 10 ribu kaderPartai Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan PartaiGolkar (PG) memenuhi stadion. Merekamengenakan seragam kebanggaan masing-masing. PG berwarna kuning denganlambang pohon beringin. SedangkanPDIP berwarna merah, lengkap denganlogo banteng bermoncong putih.Di mimbar, Ketua Dewan Pertimbangan Pusat DPP PDIP Taufik Kiemas dudukbersebelahan dengan Ketua Dewan Penasehat Partai Golkar Surya Paloh. Sejumlahpengurus teras kedua partai, diantaranyaPramono Anung, Panda Nababan, TjahjoKumolo dari PDIP dan Priyo Budi Santoso, Siswono Yudohusodo serta Muh.Muas dari PG mendampinginya.Sementara di latar belakang terpampang foto besar Ketua DPP PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketua UmumDPP PG Jusuf Kalla. Juga foto TaufikKiemas dan Surya Paloh serta ketua DPDPDIP dan PG setempat.Keberadaan tokoh dan kader keduapartai besar itu adalah dalam rangkasilaturahmi yang merupakan lanjutan daripertemuan sebelumnya di Medan pada 20Juni lalu. Tak hanya bersilaturahmi, acaraitu juga diisi pidato politik. Temanya,seperti pertemuan Medan, juga masihberkisar soal kebangsaan.Bisa bertemunya Golkar dan PDIP,menurut suami Megawati ini, karena kedua partai ini memiliki keberanian yangtidak dimiliki partai lain. PDIP dan Golkarberani meminta maaf dan berani memaafkan. Kedua partai sudah menunjukkansikap terbuka, mau dikritik dan melakukan otokritik.Kendati tak secara tegas menyatakanpertemuan ini bermuara kepada kepentinganPemilu 2009, namun Surya Paloh juga tidakmenolak sinyalemen seperti itu. “Biarkan(pertemuan) ini berproses. Pasti kita menghadapi Pemilu 2009,” ujarnya singkat.Manuver politik Surya Paloh dan TaufikKiemas pasca pertemuan Medan sempatmenimbulkan reaksi dan spekulasi politikdi berbagai kalangan, termasuk di lingkungan intern Golkar sendiri. Beberapapihak menganggap pertemuan itu bertentangan dengan sikap partai bahkandinilai mengaburkan eksistensi DPP PG.Ketua DPP PG Zaenal Bintang bersamaKaukus Muda PG berencana menggelarpertemuan Rembug Nasional untukmembahas berbagai sikap elite politikyang ’keluar jalur’. Dalam pertemuan ituakan diundang 440 DPD II dan 33 DPDtingkat provinsi. Ketua Umum KaukusMuda PG (KMPG) Kamarussamad menambahkan, rembug nasional itu jugaakan membahas soal langkah-langkahkinerja partai.Mantan Ketua Umum DPP PG AkbarTanjung menilai rencana koalisi antarakedua partai itu sebagai sesuatu hal yangtidak masuk akal. Sebab, ini berartimempersatukan dua partai yang tidaksama posisinya. “Yang satu partai pemerintah dan yang satu lagi partai yangmemposisikan diri sebagai partai oposisi.Tidak logis itu,” katanya.Akbar menyatakan, pertemuan Medanitu terjadi karena mungkin di dalam tubuhGolkar ada pihak-pihak yang merasa tidakpuas sehingga silaturahmi dan wacanakoalisi itu dimunculkan.Dia bahkan berpendapat silaturahmiMedan merupakan masalah besar bagi PG.“Untuk PDIP mungkin tidak masalah danbahkan justru menguntungkan. Tapi bagiGolkar itu masalah besar,” tandasnya.Wapres Jusuf Kalla yang Ketua UmumDPP PG bahkan harus menjelaskan kepada Presiden SBY mengenai “koalisi kebangsaan” yang dibangun Golkar danPDIP. Penjelasan ini dianggap perlu untukmembantah isu-isu yang beredar dikalangan masyarakat bahwa Golkarbersiap-siap meninggalkan SBY.Soal ketidaklaziman koalisi antarapartai pendukung pemerintah dan oposisi, Jusuf Kalla berpendapat dalampraktik politik sehari-hari Golkar bisaGSurya Paloh dan Taufik Kiemas di Palembang, semakin merapatkan barisan.
                                
   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32