Page 29 - Majalah Berita Indonesia Edisi 44
P. 29


                                    BERITAINDONESIA, 10 Agustus 2006 29BERITA KHASBERITAINDONESIA, 23 Agustus 2007 29Koalisi, Posisiibantah, ada kecendrungan keduahadapi Pemilu 2009 nanti.berbeda dengan PDIP, termasuk dalamsoal posisi terhadap pemerintah. TetapiGolkar dan PDIP harus tetap bersahabat,berpikir mengenai masalah kebangsaan.Pertemuan Jalan TerusPasca pertemuan Medan memangsempat terjadi fragmentasi di kalangankader Partai Golkar. Namun setelahdilakukan ‘evaluasi’, tampaknya ide‘koalisi’ PDIP – Golkar jalan terus. Setidaknya untuk mengagregasikan kepentingan politik jangka pendek, yakni terkaitdengan pemilihan kepala daerah danmenghadapi Pemilu 2009. Dan padapertemuan Palembang, sinyal ke arah itusemakin kuat.Gejala mengedepankan kepentinganpolitik jangka pendek sudah terlihatmengerucut di parlemen, ditandai dengandidominasinya pimpinan Panitia Khusus(Pansus) RUU bidang politik. GanjarPranowo dari partai PDIP memimpinPansus A (RUU Parpol dan RUU Susduk)dengan wakilnya Idrus Marham (F-PG).Sedangkan Pansus B (RUU Pemilu Legislatif dan RUU Pilpres) dipimpin FerryMursidan Baldan dari F-PG dengan wakilketua Yasona Laoly (F-PDIP).Dari wacana yang muncul di gedungwakil rakyat itu ada beberapa hal pentingyang merupakan ’agenda’ kedua partaibesar itu. Diantaranya soal keinginanmenyederhanakan jumlah parpol denganmemperketat persyaratan pembentukanparpol baru dan menaikkan angka electoral threshold (ET). Yakni suatu ambangbatas perolehan suara yang memungkinansebuah parpol boleh mengikuti pemiluberikutnya atau tidak. PDIP dan PGmelontarkan wacana ET sebesar 5 persen,naik dari sebelumnya yang hanya 3persen. Peningkatan ET itu diharapkanmenjadi mekanisme penyederhanaanjumlah partai.Melalui ‘koalisi’, setidaknya diharapkankekuatan kedua partai besar ini (PDIP danPG) akan bisa menggolkan keinginanmereka yang dituangkan dalam bentukketentuan perundang-undangan. Baik dalam bentuk UU Parpol, UU Pemilu maupun UU Pilpres mendatang. Karena kalaupun dilakukan voting, kedua partai ini(Golkar dengan 128 kursi dan PDIP 109kursi) dengan tambahan suara beberapapartai yang menginginkan penyederhanaan parpol akan memperoleh suara mayoritas dari jumlah total 550 kursi DPR.Ada kekhawatiran di kalangan PDIPdan Golkar, dengan sistem multi partaiseperti sekarang ini tidak akan ada satuparpol pun peserta pemilu yang memilikisuara mayoritas, yang kuat di parlemenuntuk bisa mendukung sistem pemerintahan presidentil.Konsekuensinya memang terlihat seperti yang sekarang terjadi. Presiden yangdidukung suara kecil di parlemen, harusberkoalisi dengan banyak parpol. Haltersebut tentu akan berimbas pada kebijakan pemerintah yang dirasa justruberat dan lamban dalam mengapresiasituntutan rakyat.Silaturahmi Delapan PartaiAdanya manuver PDIP –Golkar membuat sejumlah partai lainnya bereaksidengan menggalang aliansi yang ditandaidengan ‘Silaturahmi Delapan Partai”.Acara yang digelar di Hotel Mulia, Jakartaitu dihadiri Suryadharma Ali (PPP),Soetrisno Bachir (PAN), Bursah Zarnubi(PKB), MS Ka’ban (PBB), Ruyandi Hutasoit (PDS). Sementara PKS diwakiliKetua F-PKS DPR Mahfud Siddiq, PKBdiwakili Ketua DPP Masduki Baidlowi danPD diwakili Ketua DPP Johnny Allen.Kedelapan partai yang beraliansi iniantara lain meminta ET tetap dipertahankan 3 persen dan bahkan ada yang meminta diturunkan menjadi 2 persen saja.Mereka beralasan, tingginya angka ETakan menghambat kebebasan wargabangsa dalam berdemokrasi, termasukdalam hal mendirikan partai politik.Pengalaman Pemilu 1999 yang diikuti48 partai dengan ET 3 persen, sebagaimana diatur dalam UU No.12/2003tentang Pemilu, sudah menurunkanjumlah peserta Pemilu 2004 menjadi 24partai. Ke depan, kalau ET dinaikkan,kemungkinan besar jumlah peserta akanlebih berkurang lagi. Walau pun belakangan ini banyak partai-partai baruyang bermunculan, namun partai baru ituakan ‘diganjal’ dengan berbagai persyaratan untuk bisa lolos verifikasi,sebagaimana ketentuan UU.Percaturan politik memang belum selesai dan tidak akan pernah selesai selamamasih ada kepentingan di kalangan elitpolitik. Dalam politik memang tidak adamusuh atau kawan yang abadi. Yang adaadalah kepentingan yang sama. „ SPfoto: repro media indonesia
                                
   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33