Page 38 - Majalah Berita Indonesia Edisi 44
P. 38
38 BERITAINDONESIA, 23 Agustus 2007LenteraL ENTERA38Dari akar jiwakebangsaan yangtinggi, akarekonomi yangmemiliki potensidari rakyat yangjuga tinggi,Ma’had Al-Zaytunmengimplementasikannya dalambentuk miniatursebuah bangsayang berorientasike masa depan.sejahtera. Itu prinsip. Jika orang Amerikaingin sejahtera, Indonesia juga inginsejahtera. Tatkala kita ingin sejahtera,itulah peradaban. Jadi pemikiranpemikiran kesejahteraan itu harusdirespon.Banyaknya rakyat Indonesia yangmasih di bawah garis kemiskinan,Syaykh memandang itu karena memangdiciptakan begitu. Mereka terciptakarena batang yang keropos. Suatuketika batang yang keropos itu akanhabis dan tumbuh baru dari akar yangutuh. Tidak perlu ditunggu, namundiproses sebab kalau ditunggu belumtentu tumbuh.Syaykh mencontohkan bahwa apayang dilakukan di Al-Zaytun adalahsedang memproses pertumbuhan batangmelalui pendidikan.Akar Kebangsaan Rakyat IndonesiaMenurut Syaykh, akar kebangsaanrakyat Indonesia sangat kuat. Dengantanpa mengajari mereka tentangnasionalisme, sudah ditunjukkansikapnya dalam perilaku sehari-hari.Sebagai contoh, ketika Piala Asiaberlangsung. Semua menyemangatidengan rasa nasionalisme yang tinggi.Bahkan ketika akhirnya Indonesia haruskalah, namun menganggap kalahterhormat dan bisa menghormati. Lalumereka berpindah menyemangati Irak.Mereka memegang poster-poster Irakdan tidak ada yang mendukungpenghuni Mekkah. Padahal Mekkahyang setiap hari dikiblati.“Itu kan bukti yang menunjukkanhatinya, nurani (kebangsaan) mereka.”Mengapa Arab tidak didukung, karenaGaruda mau ditutup (penerbangannya)di sana. Nggak pandang Mekkah, nggakpandang Ka’bah. Tapi kalau shalat, tetapke sana, nggak menghadap ke Irak. Jadibangsa kita bisa membedakan dan tidakfanatik karena Ka’bah ada di Mekkah.Ketika Garuda mau ditutup masuk keArab Saudi, masyarakat langsungbereaksi, seolah berkata, kamu iniapaan. Seandainya Mekkah itu bisadipindahkan ke Jakarta, sayapindahkan. Kan begitu? Nah kurang apanasionalismenya. Di Piala Asia telahditunjukkan contohnya. MeskipunIndonesia kalah tapi tetap gagah.Lumayan dari pada tidak masuk samasekali. Itu pemikiran bangsa Indonesiadan harus kita hormati.”Potensi bangsa sebagai akar yang kuatditunjukkan oleh para petani di Indonesia yang masih memiliki spirit yangtinggi.Sekali lagi, akar itu sudah kuat danhanya perlu disirami. Permasalahannya,bahwa mereka tidak terfasilitasi denganbaik karena lemahnya implementator(pemerintah).Dari akar jiwa kebangsaan yang tinggi,akar ekonomi yang memiliki potensidari rakyat yang juga tinggi, Kampus AlZaytun mengimplementasikannyadalam bentuk miniatur sebuah bangsayang berorientasi ke masa depan. Lewatpendidikan melangkah menuju sebuahperadaban bangsa di masa depan yangcerdas, ahlakul kharimah, memahamiteknologi dan siap di tengah globalisasiberlandaskan moto toleransi danperdamaian. Konsep integrated farmingyang ditumbuhkan Al-Zaytunditunjukkan dengan membangun wadukWindu Kencana, menebar padi bibitunggul, membangun peternakan sapiperah, memanfaatkan air seefisienmungkin, dengan melibatkan insinyurinsinyur maupun siswa dari ma’had itusendiri sebagai sebuah miniaturpembangunan bangsa menuju masadepan dengan berbasis ekonomipedesaan.Inilah persembahan Al-Zaytun bagibangsa Indonesia pada usianyamenapak ke 62 Tahun. DirgahayuIndonesia. Membangun bangsa melalui pendidikan. foto: berindo wilson