Page 40 - Majalah Berita Indonesia Edisi 44
P. 40


                                    40 BERITAINDONESIA, 23 Agustus 2007LenteraL ENTERA40pencahayaan alami dalam ruangan,selain dari 12 unit jendela berukuran 1 mx 1,2 m dengan ambang bawah jendeladibuat tinggi (1,5 m) yang bertujuanmengurangi gangguan konsentrasipandangan santri pada waktu kegiatanpembelajaran berlangsung.Secara keseluruhan, bentuk denahbangunan gedung pembelajaran inimempunyai dua jenis. Jenis pertamayang menggunakan sistem SingleLoaded yang mempunyai selasar dengansatu sisi berhubungan dengan ruangruang kelas sedangkan sisi lainnyaterbuka ke luar dengan bentuk denahbangunan seperti huruf C. Gedungpembelajaran yang menggunakan sistemsingle loaded ini yaitu GedungPembelajaran Abu Bakar Al-Shidiq danGedung Pembelajaran Umar Ibnu alKhaththab.Sedangkan jenis kedua menggunakansistem double loaded, di mana kedua sisiselasarnya berhubungan dengan ruangruang kelas dengan bentuk denahbangunan menyerupai huruf I. Dua yangsudah jadi yaitu Gedung PembelajaranUsman Ibnu Affan dan Ali Ibnu AbiThalib.Untuk mempermudah perawatan sisiluar bangunan, pada gedung-gedungberlantai banyak ini, pada tiaplantainya, dibuatkan selasar sepanjangsisi luarnya dengan dibuatkan aksespintu penghubung pada ujungujungnya.Struktur bangunan dikonstruksikandengan menggunakan teknologi rangkabaja dan beton bertulang secarakomposit. Pondasi dua gedungpembelajaran pertama masihmenggunakan pondasi plat datar dengantiang-tiang kaki pondasi, sedangkangedung pembelajaran berikutnya,dimulai dari Gedung PembelajaranUtsman Ibnu Affan sudah menggunakanpondasi tiang pancang untuk menopangketinggian bangunan yang semakinbertambah. Material dinding luar,kecuali gedung pembelajaran pertamaAbu Bakar Al-Shidiq, menggunakanpatching brick warna klasik untukmemperindah penampilanarsitekturnya, sedangkan dindingpenyekat dalam menggunakan batapress.Gedung AsramaSangat menarik untuk disimak apayang dikemukakan Ir M Ali Akbar (TimPembangunan Ma’had Al-Zaytun)tentang Asrama dengan KonsepKomunikasi Sosial Yang Modern diMajalah Al-Zaytun Edisi 31 Tahun 2003,hlm.110. Karya arsitektur, katanya,hadir dalam ruang rentang waktu yangcukup lama, bertahun-tahun, bahkanberpuluh tahun. Dengan demikian,arsitek tergolong dalam pembentuklingkungan yang cukup berperanpenting, karena karyanya memengaruhilingkungan fisik serta lingkungan dalamjangka waktu cukup lama.Bangunan fisik sebuah karyaarsitektur dan lingkungan di dalamnyaakan memengaruhi emosional psikologipara penguna atau pemakai bangunanarsitektur tersebut. Kenyataan ini dapatdirasakan baik langsung maupun tidaklangsung dalam jangka waktu tertentuyang cukup panjang. Bahkan mampumembangun karakter komunitas didalamnya. “Seorang anak yang tinggaldalam lingkungan tertutup, dibatasikomunikasinya dan dalam ruangansempit akan menjadi orang yang kurangmampu dalam pergaulan, kurangwawasan dan aktivitas hidupnyamenjadi kurang kreatif. Seperti katakdalam tempurung, begitu kira-kira,”jelas Ali Akbar.Hubungan interaksi ini tidak berhentisampai di situ saja. Karena yang adadalam sebuah ekosistem, sebenarnyaterdiri dari tiga unsur yang salinginteraktif dan tidak terpisahkan, yakni(i) unsur sarana dan prasarana sebagaipenunjang kehidupan, (ii) unsur spesiespenghuni, serta (iii) unsur kaidah,norma dan hukum alam yang ada didalam ekosistem tersebut. Artinya,untuk membangun sebuah komunitassosial yang baik, ketiga unsur tersebutsecara keseluruhan harus baik. SemakinGedung pertamahingga keempatberturut-turutdiberi nama empatserangkai khulafaal-rasyidin: AbuBakar al-Shiddiq,Umar Ibnu alKhaththab, UsmanIbnu al-Affan danAli Ibnu Abi Thalib.Ruang dalam Masjid Rahmatan Lil Alamin. foto: berindo wilson
                                
   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44