Page 39 - Majalah Berita Indonesia Edisi 44
P. 39


                                    BERITAINDONESIA, 23 Agustus 2007 39Oleh Ch Robin Simanullang LENTERAPemred Tokoh IndonesiaBAGIAN LIMAPada bagian kelimakilas balik SewinduAl-Zaytun, 27Agustus 1999 – 27Agustus 2007, kamisajikan tentang prinsipkonsep pembangunansemua prasarana dansarana pendidikanberasrama modern dikompleks Al-Zaytunyang selalu dijiwaiMotto Al-Zaytunsebagai PusatPendidikan danPengembanganBudaya Toleransi danPerdamaian. Motto inisekaligus menjadiidentitas dan jiwakompleks kawasanpendidikan terpadu ini.Sistem yang dibangunpun memberikan citrasesuai denganidentitas dan jiwanyayang terintegrasimemenuhi tiga unsur(lingkungan alam,penghuni dan tataaturan).Konsep itu diterapkan sejakperencanaan pembangunanarena pendidikan yang majudan modern ini. Gunamendukung penegakan tata aturan(disiplin) dan proses pembelajaran santri,dibangun gedung-gedung pembelajarandengan lingkungan yang indah dan segar,sehingga dapat menciptakan kreativitaspenalaran positif bagi santri.Maka di kompleks Al-Zaytun ini telahdiupayakan pembangunan terintegrasisemua unsur yang diharapkan dapatmenciptakan kreativitas penalaran positifbagi santri itu, mulai dari sarana gedungyang memadai dan segala perabotannya,bangku-bangku di areal taman yang asridengan beraneka ragam tanaman danhewan peliharaan, areal-areal produksiyang dapat dilihat langsung dan dipelajarisiswa, penyediaan fasilitas laboratoriumdan perpustakaan baik di kelas dan diasrama maupun perpustakaan umum.Gedung PembelajaranBangunan pembelajaran formal dibuatsebagai identifikasi bagi gedung-gedungpembelajaran yang di dalamnya terdapatkelas-kelas pembelajaran. Hingga saat ini(Agustus 2007) telah dibangun limagedung pembelajaran yang sudahdifungsikan dan satu gedungpembelajaran yang sedang dalam prosespembangunan, dari rencana seluruhnyasebanyak 12 gedung pembelajaran.Gedung pertama hingga keempatberturut-turut diberi nama empatserangkai khulafa al-rasyidin: Abu Bakaral-Shiddiq, Umar Ibnu al-Khaththab,Usman Ibnu al-Affan dan Ali Ibnu AbiThalib. Sesuai visi Al-Zaytun, gedunggedung setelah empat serangkai pahlawanIslam itu, gedung-gedung pembelajaranyang ada sesudahnya akan diberi namatokoh-tokoh dunia dan Indonesia.Dimulai penamaan gedung kelima dengannama Jenderal Besar HM Soeharto danuntuk gedung keenam bagi Dr Ir HAhmad Soekarno. Gedung Jenderal BesarHM Soeharto sudah rampung dandimanfaatkan sebagai gedungperkuliahan Universitas Al-ZaytunIndonesia.Di samping keenam gedungpembelajaran itu, telah dibangun gedungperkuliahan serba guna yang dinamakanGedung Tan Sri Dato’ Ismael Husein.Setiap gedung memiliki jumlah kelasberbeda disesuaikan denganperkembangan keperluan dan hajat padasaat dibangun. Satu kelas pembelajaranberukuran 8 x 12 m atau seluas 96 m2untuk 36 santri (= 2,67 m2 per santri)dengan tinggi ruangan 4 m. Ukuran inimasih lebih besar jika dibandingkandengan standar internasional yang hanyamerekomendasikan 1,5 m2 atau lebih baik2 m2 per siswa dengan lebar ruang 6 msampai 8 m dan ketinggian berkisarantara 3,25 m sampai 3,75 m saja.Untuk menunjang sirkulasi udara didalam kelas pembelajaran makadibuatkan ventilasi sebanyak 12 unit padamasing-masing sisi dinding memanjangyang berlawanan. Setiap ventilasi ituberukuran 145 x 145 cm. Ventilasi iniamat membantu ruangan untukmendapatkan bias cahaya langit sebagaiFASILITAS PENDIDIKANBERSARANA MODERNFASILITAS PENDIDIKANBERSARANA MODERNGedung pembelajaran Al-Zaytun. foto: berindo wilson
                                
   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43