Page 43 - Majalah Berita Indonesia Edisi 44
P. 43


                                    BERITAINDONESIA, 23 Agustus 2007 43LENTERAmenopang kegiatan olahraga dan seniyang dinamis di atasnya. Oleh karenaitu, pada balok bentangan 12 minidigunakan WF 450 dengan tebal platlantai struktur 15 cm. Selanjutnyapekerjaan struktur yang cukup rumitterletak pada pengerjaan bagian atapyang menggunakan struktur rangkalengkung berbentang selebar 48 m.Faktor kesulitan yang cukup tinggidalam konstruksi rangka atapnyadiselesaikan dengan cara merangkairangka yang menggunakan besi sikubaja di lokasi pekerjaan di lantai atasyang cukup luas. Selanjutnya secaraberurutan di-erection (dinaikkan)dengan menggunakan mobil cranebersamaan dengan pekerjaan strukturlantainya.Untuk menahan rangka atap agartetap berdiri pada posisinya, sebelumdiikatkan besi gording penghubung,maka rangka sementara diikat dengantali ke beberapa arah ke tiang-tiang dibawahnya dengan kuat.Erection tiang kolomnya dilakukanbersama Ir H Akbar Tanjung, KetuaDPR RI periode 2000-2004 sekaligusmembuka selubung nama gedung.Begitulah maka Gedung serba guna inidinamai Al-Akbar.Fasilitas pendukung lainnya adalahkitchen dan laundry. Dapur (kitchen)dan laundry Al-Zaytun dilengkapidengan peralatan yang serba modern.Barangkali inilah satu-satunyapesantren yang mempunyai fasilitaskitchen dan laundry sets seharga 1 jutadollar, yang mampu melayanikebutuhan 12 ribu lebih penghuninya.Peralatan modern tersebut dibeli dariSwedia, Hongkong dan Perancis. Seperti,Electrolux Swedia, merupakan satusatunya peralatan termodern yang pernahdipasarkan oleh Eletrolux di Indonesia.Kebutuhan listrik untuk keseluruhanmesin-mesin kitchen dan laundry inidiperkirakan mencapai 187 kilowatt.Sarana OlahragaPertambahan jumlah santri yang pesattentu memerlukan sarana yangmemadai, bukan hanya sarana (gedung)pembelajaran tetapi juga saranapendukungnya. Salah satunya adalahprasarana dan sarana olahraga. Saranayang satu ini menjadi vital, ketikadihadapkan kepada cita-cita Ma’had AlZaytun (MAZ) untuk menciptakangenerasi yang basthotan fi al-’ilmi waal-jismi.Sejak awal, Al-Zaytun terusmembangun berbagai sarana olahragabaik indoor maupun outdoor. Al-Zaytunmenyediakan lahan tanah seluas 26 hakhusus untuk sarana olahraga yang,terdiri dari tiga blok, dua blok di arenapembelajaran masing-masing seluas 6,5ha dan 1 blok di sebelah utara denganluas lahan 13 ha. Di arena pembelajarantelah dibangun berbagai jenis lapanganolahraga seperti lapangan bola voli,basket, hoki, tenis lapangan dan sepakbola.Sarana olahraga di arenapembelajaran sebelah timur dilengkapidengan sebuah lapangan sepak bolalengkap dengan lintasan atletik denganstandar internasional yang diberi namaLapangan Sepak Bola Palagan Agung. Didalam kompleks ini juga terdapat dualapangan tennis (lapangan hard courtdan lapangan gravel) serta lapangansquash.Direncanakan pula membangun 2buah kolam renang (putra dan putri), 2buah gedung olahraga (putra dan putri)dan sebuah gedung kesenian.Sarana olahraga di arenapembelajaran sebelah barat dilengkapidengan 6 lapangan sepak bola di MedanSatria Wiratama untuk pelatihan seharihari, kemudian lapangan hoki, lapanganbasket, dan lapangan voli. Saranaolahraga di sebelah utara arenapendidikan direncanakan dengan saranadan prasarana olahraga yang lebihlengkap dan lebih besar yang dapatdifungsikan untuk kegiatan-kegiatanolahraga yang bertaraf internasionalpada masa depan.Untuk cabang sepak bola, Al-Zaytuntelah membangun tujuh lapangan sepakbola: sebuah lapangan khususpertandingan di kompeks PalaganAgung dan enam lapangan di MedanSatria Wiratama. Pembangunan tujuhlapangan ini dianggap perlu, terutamadengan alasan 60 persen dari tujuh ribulebih santriwan merupakan penggemarsepak bola. Pembangunan konstruksiTribun Palagan Agung dimulai pada 19Mei 2001, selesai dalam tempo 150 hari,mengikuti jadwal pelaksanaanPOSPENAS I yang dibuka pada 28Oktober 2001.Pada setiap sore hari, komplekslapangan Medan Satria Wiratamamenjadi salah satu tempatterkonsentrasinya para santriwanmenyalurkan hobi mereka bermainsepak bola. Ribuan santri memenuhilapangan yang berada di barat GedungAli Ibnu Abi Thalib ini.Akibatnya, ketika jumlah penggunalapangan melebihi kapasitas danfrekuensi penggunaan optimum,dampak berupa kerusakan terhadaprumput tak dapat dihindari. Kondisiseperti ini menjadikan rumput dilapangan Wiratama mudah sekali rusak.Agar senantiasa terawat, Al-Zaytunmenyusun program perawatan intensifbagi lapangan berumput ini sehinggaselalu siap pakai baik untuk latihanmaupun pertandingan. Program iniditangani oleh Unit Fasilitas Al-Zaytun.Perawatan Lapangan Medan SatriaWiratama tak bedanya denganperawatan lapangan rumput lainnya,hanya saja lantaran lapangan ini setiapharinya dipakai berlatih ribuan santri,pemotongan rumput tidak dilakukan.Fungsinya sebagai lapangan berlatihmenjadikan program perawatanlapangan ini tak seekslusif perawatanyang dilakukan di Lapangan PalaganAgung. Jika Palagan Agung dirawatsetiap hari, satu unit lapangan di MedanSatria Wiratama hanya mendapatkanperawatan khusus selama sebulansetelah digunakan selama lima bulan.Selama sebulan dalam perawatankhusus ini rumput-rumput yang matidisulam dan dipupuk.Sementara, rumput yang ditanam diLapangan Palagan Agung dan MedanSatria Wiratama merupakan rumputkhusus lapangan sepakbola dari spesiesBermuda. Untuk keperluan ini, ada tigavarietas Bermuda yang ditanam: (i)Evergreen, rumput asli Indonesia yangtelah dibudidaya dan dikatrolkualitasnya, (ii) Tiffway, jenis hasilpercampuran rumput Bermuda dariAfrika yang dipakai pada lapanganolahraga musim panas di YokohamaJepang dan (iii) Greenthing atau orangSunda menyebutnya “kakawatan”, hanyasaja yang dipakai di MAZ lebih halus.Pencampuran penanaman tiga jenisvarietas ini dimaksudkan agar rumputlebih tahan terhadap hama penyakit.Berdasarkan pengalaman, bila hanyasatu jenis yang digunakan (monokultur),biasanya lebih rentan terhadap hamapenyakit. Palagan Agung ditanamicampuran tiffway dan evergreensedangkan Wiratama ditanarni jenistiffway saja.Menurut Dr. Ir. Budi Tjahjono, ahlihama dan tanaman rumput, penggunaanketiga varietas rumput itu di PalaganAgung dan Medan Satria Wiratamamerupakan yang pertama kali di Indonesia. Pada umumnya lapangan-lapangansepakbola di Indonesia menggunakanrumput lokal yang disebut rumput gajah.Di Stadion Utama Bung Karno saja, yangmerupakan stadion terbesar di Indonesia,hanya menggunakan rumput Joicia,sebuah varietas rumput asal Jepang yangtak cepat pulih jika terjadi kerusakan.“Itu pun masih banyak campurannya,”kata doktor alumni Tokyo University diMa’had Al-Zaytun beberapa waktu silam.Agar selalu terlihat hijau, LapanganPalagan Agung ini disirami secara rutindua kali sehari masing-masing selama2,5 jam, yakni pada pagi hari antarapukul 07.00 hingga 09.30 WIB danmalam hari pukul 19.00 hingga 21.30WIB. Jadwal ini bisa berubah padamusim penghujan. Penyiramanmemanfaatkan air yang diambil daridelapan titik air di sekitar PalaganAgung. (Bersambung)
                                
   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47