Page 26 - Majalah Berita Indonesia Edisi 45
P. 26


                                    26 BERITAINDONESIA, 06 September 2007BERITA UTAMApada mesin mobil mereka.Sementara di pihak lain, pemerintah juga harus memberiinsentif berupa kemudahanmendirikan SPBG-SPBG daninsentif untuk importasi convertion kids (alat-alat konversiBBM ke gas) yang belum diproduksi di Indonesia.Sekarang, pemanfaatan gasuntuk transportasi sudah digunakan oleh Trans Jakarta(bus way), yang walaupunjumlahnya tidak begitu besar,tetapi tetap membantu mengurangi volume konsumsiBBM. Tubagus Haryono mengharapkan, langkah Bus Waymengkonversi BBM dengangas diikuti perusahaan-perusahaan angkutan lainnya.Konversi BBM ke Gas diSektor Rumah TanggaSementara langkah-langkahkonversi energi ini dari BBMke gas untuk kebutuhan sektorrumah tangga, Tubagus Haryono menjelaskan upaya pemerintah mendorong masyarakat menggunakan elpiji.“Secara ekonomis, energi yangdihasilkan elpiji dibandingminyak tanah, sesungguhnyalebih murah. Kalau untuk 2(dua) satuan energi minyaktanah, elpiji hanya 1 (satu) atau1,5 (satu setengah) satuanenergi. Di samping itu, gasmerupakan energi yang bersih(untuk lingkungan).Tubagus Haryono menandaskan, langkah-langkah konversi minyak tanah ke gasuntuk sektor rumah tangga,merupakan hal yang sangatpenting dan harus dilakukan,mengingat besarnya subsidiyang dialokasikan pemerintahutuk minyak tanah. “Ini menjadi problem besar yang dihadapi pemerintah. Oleh karena itu, BPH Migas mendorong masyarakat untukmenggunakan energi yanglain, terutama gas,” tuturnya.Di pihak lain, BPH MIGASakan membangun daerah-daerah cluster bebas minyak tanah melalui pembangunanjaringan pipa gas dari lapangan-lapangan gas langsung kerumah-rumah penduduk. Namun tidak semua daerah cocokmenjadi daerah cluster bebasminyak tanah. Tubagus Haryono menjelaskan, suatu daerah dapat dijadikan menjadicluster bebas minyak tanah,bila dekat dengan lapangangas.Sementara menyangkut rencana pemerintah yang sebelumnya memrogramkan Jakarta sebagai daerah bebasminyak tanah, Tubagus Haryono, dengan tandas menyatakan ketidakmungkinan hal itudapat diwujudkan. Rencanapemerintah sesungguhnya tidak membebaskan Jakartadari minyak tanah, tetapi mengurangi dan mensubsitusiminyak tanah dengan gas.Minyak tanah masih diperlukan masyarakat kecil untukmemasak. Bahkan kebutuhanminyak tanah di Jakarta cukuptinggi. Kita tidak bisa melihatmasyarakat yang ada di Simprung dan perumahan-perumahan elit yang menggunakanelpiji. Di samping itu, di balikkeberadaan minyak tanah diJakarta, ada industri-industrikecil seperti usaha pembuatankompor, pembuat sumbukompor, dan juga ada tukangdorong, yang kesemuanya adalah masyarakat kecil yangmenggantungkan hidupnyapada minyak tanah.Jadi, untuk menggantikanminyak tanah harus dilakukansecara bertahap (gradually).Yang mungkin kita lakukanadalah, bagaimana secara lambat laun minyak tanah ini tidakdisubsidi. Saat ini, masyarakatJepang, juga masih menggunakan minyak tanah, khususnya untuk pemanas. Tetapi,masyarakat di negara-negaramaju seperti Jepang, membeliBusway Transjakarta pun belum semuanya menggunakan bahan bakar gas yang ramah lingkungan.Energi listrik berpotensi besar menjadi pengganti kompor minyak tanah.foto-foto: berindo wilson
                                
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30