Page 25 - Majalah Berita Indonesia Edisi 48
P. 25
BERITAINDONESIA, 25 Oktober 2007 25BERITA UTAMAmpungarus transportasi menghadapiarus mudik lebaran.Dirjen Bina Marga, AhmadHermanto Dardak mengatakan, jalur yang paling padatterjadi di Jabar, akan dibantudengan jalur tol Jakarta-Cikampek, kemudian mengoptimalkan kapasitas jalan arteriPantura Jawa hingga empatlajur dari Jakarta-Cirebon.Saat ini masih ada ruas jalantiga lajur pada ruas LohbenerEretan Kulon sepanjang 14 kmdan pelebarannya menjadiempat lajur dalam taraf menyelesaian 75 persen dan akanselesai pada H-7.Demikian pula dari CirebonSemarang, ada beberapa ruassepanjang 19,3 km dua lajurakan ditingkatkan menjadi tigalajur yang dua minggu sebelumlebaran sudah 80 persen selesai. Sedangkan untuk Semarang-Pasuruan, masih ada 223km yang dua lajur, tapi kondisiarus mudik tidak begitu padatseperti di Jabar dan Jateng.Kepada para pemudik diingatkan, bahwa daerah jalurPantura yang rawan macetadalah di Cikampek, Jangga,Lohbener, Karang Ampel,Brebes, Tegal, Kudus dan Pati.Sedangkan pasar tumpah yangbanyak terdapat di sepanjangPantura yang membuat kemacetan akan diatur bersamaDinas Perhubungan, Kepolisian dan pemda setempat.Sementara untuk jalur Madura, karena jembatan Suramadu belum selesai tahun ini,arus mudik tetap menggunakan kapal penyeberangan, tapitidak akan terjadi penumpukan kendaraan seperi diMerak. Di Madura sendiri jalurselatan kondisinya baik dansiap menghadapi arus mudikdari Kota Bangkalan hinggaSumenep, juga jalur alternatifutara Madura.Selain itu, jalur alternatifBandung-Sumedang-Cirebonmelalui Nagrek menyempitkarena belum empat lajur danterjal pada KM-30 serta adadua lokasi yang rawan longsor.Untuk jalur Nagrek yangbiasa banjir, saat ini sudahditinggikan dan permukaanjalan sudah diperhalus, sedanguntuk program ke depan akandibangun jalan layang.Demikian pula untuk JalurAlternatif tengah dan selatanJakarta-Bogor-Cianjur-Bandung, Ciamis-Wonosobo-Salatiga hingga Banyuwangi. Kondisinya baik dan siap menghadapi arus lebaran.Bagi pengguna sepeda motor yang tahun ini jumlahnyadiperkirakan cukup banyak,dianjurkan untuk menggunakan jalur alternatif, guna mengurangi kepadatan pada ruasPantura.Untuk jalur ke Provinsi Banten tidak terjadi kendala selainadanya tol, juga ada jalur utama Pantura, Tangerang-Serang-Cilegon hingga Merak,kondisinya cukup baik dansiap menghadapi lonjakanarus kendaraan, demikian pulajalur Selatan.Menurut Hermanto, jikasaat ini terjadi penumpukankendaraan di dermaga Merakdan Bakauheni, kendalanyabukan masalah jalan, tapiterjadi kekurangan kapal penyeberangan, hal itu akan dikoordinasikan dengan Departemen Perhubungan.Untuk pemudik ke Sumateradianjurkan untuk tidak menggunakan jalur barat, karenakondisinya masih labil, meskisudah bisa dilewati.Sekarang ini masih terusdilakukan peningkatan danperbaikan sebagian ruas jalan,baik di jalur pantura Jawamaupun jalur lintas timur Sumatera serta penggalian bahujalan pada lintas selatan PulauJawa. Tentu saja hal ini berpotensi menimbulkan kemacetan yang luar biasa jika tidakdiantisipasi.Di Jawa Timur, luapan lumpur panas yang terjadi di Sidoarjo jelas sangat mengganggulalu lintas dari wilayah Surabaya dan sekitarnya, termasukkendaraan yang dari PulauJawa menuju ke Bali.KeamananDalam catatan DepartemenPerhubungan, kondisi geografis dan cuaca buruk sepertiangin kencang, kabut, gelombang dan arus deras yang adadi Selat Sunda juga bisa menjadi kendala serius kelancaranpenyeberangan.Untuk angkutan laut, dari pengalaman dua Lebaran terakhirtidak lagi terjadi ledakan penumpang yang sampai memunculkan suasana kekisruhan, seperti tarik-menarik antarpenumpang. Ini, antara lainadalah akibat adanya fenomenaangkutan udara berbiaya murah (low cost carrier), yangmembuat sebagian penumpangberalih dari moda angkutankapal ke angkutan udara.Untuk kereta api, Departemen Perhubungan memperkirakan jumlah pemudik yangmenggunakan kereta api tahunini akan berkurang dibandingkan tahun lalu dan keretaapi menjadi satu-satunya moda yang diprediksikan mengalami pertumbuhan penumpang negatif pada Lebarantahun ini, karena masih dibayangi beberapa kecelakaanyang terjadi.Namun, dari semua faktor,yang perlu antisipasi khususdari pemerintah adalah kemungkinan melonjaknya lagijumlah pemudik bersepedamotor. Dephub memprediksijumlah pemudik bersepedamotor meningkat sekitar 30persen dari tahun lalu yang1.851.271 orang.Kenaikan jumlah pemudikbersepeda motor juga mengakibatkan meningkatnya potensi kecelakaan lalu lintasselama periode Lebaran.Dari empat faktor, yaknikondisi prasarana atau infrastruktur, kondisi sarana atauangkutannya, kondisi manusiayang mengoperasikan, danmanajemen lalu lintas, kecelakaan lalu lintas selamaLebaran lebih banyak disebabkan oleh faktor manusia.Karena itu, untuk pemudikbersepeda motor, yang harusdilakukan adalah sosialisasijauh hari sebelum Lebaranuntuk memastikan dipenuhinya kaidah-kaidah keselamatan dan disiplin dalam berkendara. Hal ini yang sampaisekarang belum dilakukan.Mudik dengan sepeda motor tidak bisa dicegah dansemakin populer di kalanganpemudik karena beberapaalasan, seperti tingkat keterjangkauan dari sisi finansial, fleksibilitas dalam mobilitas dan waktu, serta gengsibagi pemakainya karena motor menjadi simbol keberhasilan sendiri bagi para perantau di kota-kota besar.Menteri Perhubungan menyatakan, pihaknya akan bekerja sama dengan kepolisiandengan memberikan pengawalan kepada rombongan pengemudi sepeda motor, sepertitahun-tahun sebelumnya.Faktor keamanan juga harusmenjadi perhatian pemerintah. Bukan tidak mungkinangkutan lebaran disabotaseoleh pihak tertentu. Kasuspemotongan rel yang menyebabkan tergulingnya keretabeberapa waktu lalu harusmenjadi peringatan.Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia BambangSusantono melihat penyelenggaraan angkutan Lebaran tahun ini akan lebih baik daritahun lalu. Setidaknya, untukjaringan jalan.Menurut Bambang, keberhasilan penyelenggaraan angkutan Lebaran bisa diukur darisejauh mana para penumpangdan barang dapat terangkutdengan baik. Dalam arti, tidakada ledakan penumpang yangberlebihan pada satu waktudan membahayakan keselamatan. RHfoto: berindo wilson