Page 33 - Majalah Berita Indonesia Edisi 50
P. 33
BERITAINDONESIA, 22 November 2007 33LINTAS MEDIA‘Pengadilan’ KeyakinanSuatu keyakinan sebenarnya tidak bisa diadili. Yang bisadiadili adalah ekspresi penganut keyakinan itu.liran Al-Qiyadah dengan ‘rasulbarunya’ menjadi topik palingramai dibicarakan Novemberini. Dua majalah berita nasional mengangkat topik tersebut jadi laporan utama. Di samping itu, Tommy Soeharto, perusahaan properti, dan komunitas konsumen juga menjadi topik laporan utama majalah lainnya.Majalah Tempo (5-11/11) salah satuyang mengangkat topik aliran Al-Qiyadahsebagai laporan utamanya. Disebutkan,kisah ‘rasul baru’ itu berawal dari VillaLakapura -tempat kediaman AhmadMushaddeq, pendiri aliran Al-Qiyadah alIslamiyah - yang terletak sekitar 20Km dari Bogor. Di salah satusudut villa itulah Mushaddeq mengakubertapa selama40 hari-40 malam, dan padamalam ke- 37 (tepatnya, tanggal 23Juli 2007) mengakumendapat perintahTuhan untuk menyatakan sebagai rasul kepada seluruh umat manusia. Ia menyebut dirinya Almasih Almawud,almasih yang dijanjikan.Menurutnya, tugasnya adalah memurnikan ajaran Musa, Isa, dan Muhammad. Iamengumpulkan 12 sahabat,dan masing-masing sahabatnya diminta mencari 12 pengikut dengan sistem jaringan alaMLM. Majelis Ulama Indonesia pun memfatwa aliran inisebagai aliran sesat. Rumah,Ahmad Mushaddeq kemudiandirusak massa.Menurut pendapat Tempo, kekerasanmacam itu, meski berdalih ekspresikeberagamaan, tak boleh diberi toleransi.Aparat penegak hukum harus tegas menindak mereka. Perbedaan keyakinan atasdoktrin dan ajaran mestinya dihadapidengan dialog, komunikasi yang sehat dantanpa kekerasan. Mimbar pengadilan takperlu dipakai dalam urusan keyakinan.Tapi kasus Al-Qiyadah ini tampaknyaakan berakhir di pengadilan juga sepertikelompok Salamullah Lia Aminuddin danpenganjur salat dua bahasa, Yusman Roy.Pasal yang dipakai juga mungkin tetapPasal 156-a KUHP yakni penodaan terhadap agama, pasal yang dikenal sebagaipasal karet. Menurut Tempo, suatu keyakinan sebenarnya tidak bisa diadili.Yang bisa diadili adalah ekspresi penganutkeyakinan itu. Kalau misalnya penganutkelompok aliran baru itu menganjurkanpermusuhan, menimbulkan ancaman dankekerasan, tipu-tipu dan pemerasan,ekspresi buruk itulah yang harus diadili.Majalah Gatra (8-14/11) juga mengangkat laporan utama mengenai aliran AlQiyadah al-Islamiyah ini. Menurut laporan Gatra,beberapa orang yang sempat masuk kelompok Al-Qiyadah alIslamiyah, ini ada yang mengaku resahtapi ada juga mengaku bergairah. Sebelumaliran Al-Qiyadah ini, sudah banyak aliranlain yang difatwa MUI sebagai aliran sesat.Menurut Gatra, semarak aliran menyimpang dipicu perasaan tertekan dankehilangan harapan. Baik desakan ekonomi maupun krisis spritual. Agama jadioutlet. Untuk mengantisipasi aliran-aliranyang dianggap menyimpang itu, Gatraberpendapat, tak cukup ditangani polisidan jaksa, tapi perlu sentuhan agamawanarif dan kreatif. Perlu dilakukan terobosandakwah bil hikmah, bukan dengan api danbatu. Penyelesaian hukum juga hanyaakan menyentuh aspek formal, bukan sisisubstansial.Sementara Majalah Trust (5-11/11)mengangkat laporan utama tentang niatTommy Soeharto menata kembali bisnisnya walau merasa selalu dipersulit. Disebutkan, dia hendak menata kembali bisnisnya yang sempat terbengkalai setelahsetahun bebas dari penjara. Tapi, langkahnya itu menurutnya dipersulit. Kejaksaanmasih terus memburunya dalam perkaratukar guling Bulog-Goro. Para bankir jugaenggan memberinya pinjaman. “Terutama bank milik pemerintah,” ujar Tommy seperti dirilis Trust. Namun, ‘Pangeran Cendana’ itu mengaku tak akan mundur karena hambatan itu. Jika tak dapatmemperoleh pembiayaan dari dalamnegeri, ia mengaku bisa mendapatkankredit dari sejumlah sumber di mancanegara. “Toh pemasukan saya juga banyakdalam dollar,” katanya kepada Trust.Majalah Investor (edisi November2007) mengangkat topik di bidangproperti sebagai laporan utama(Investama). Menurut majalah bulanan ini, maraknya pembangunanpoperti selama lima tahun terakhirtelah mendorongterjadinya pembengkakan pasokan. Trenpenurunan suku bungapada awal tahun 2004membuat pemilik dana memilih membeli apartemen. Namun, setelah kenaikan BBM tahun 2005, permintaan akan properti agak berkurang. Tahun 2007 inipertumbuhan bisnis properti inibenar-benar dirasakan melambatnya.Hal itu dibenarkan pengamat propertiPanangian Simanungkalit. Menurutnya, hal itu terjadi terkait dengan jumlahlahan yang kian terbatas khususnya dipusat kota dan lokasi strategis. Tapi diamemperkirakan, itu tidak akan berkepanjangan.Sedangkan Majalah SWA (8-21/11)mengangkat sajian utama mengenai maraknya komunitas konsumen. Komunitaskonsumen adalah komunitas yang terbentuk berdasarkan produk dan merektertentu. Maraknya komunitas ini menjadi peluang baru para produsen untukmembidik pasar secara lebih fokus danefektif. Tren ini kini sedang tumbuh subur.Tapi, walau berpeluang memberi manfaatbesar, sekarang ini belum banyak produsen yang menggarapnya secara serius.Produk yang sudah banyak ditemukanmembentuk komunitas ini adalah produkmobil dan motor. Contohnya, dari 12 motor keluaran Yamaha sekarang ini, semuanya memiliki klub. MSA