Page 30 - Majalah Berita Indonesia Edisi 50
P. 30


                                    30 BERITAINDONESIA, 22 November 2007BERITA NASIONALmohon,” kata Bambang. IstriBung Tomo, Sulistinah, yangkini berusia 82 tahun jugaikhlas. “Bagi Ibu, yang lebihpenting rakyat mengakui. Tidak perlu pengakuan pemerintah,” tambah Bambang seperti dikutip Indo Pos ( 10/11).Sebagaimana dituturkanBambang, Bung Tomo ketikamasih hidup pernah mengkritik Presiden Soekarno danPresiden Soeharto. Bung Tomopernah terlibat adu mulutdengan Bung Karno. Setelahitu isteri Bung Tomo yang jugasahabat Fatmawati melarangBung Tomo datang ke istana.Di era Orde Baru, Bung Tomo mengkritik kebijakan Presiden Soeharto mengenai pemerataan pembangunan. Kritikan itu membuat Bung Tomoharus masuk penjara.“Bapak juga memberi wasiattidak mau dimakamkan ditaman makam pahlawan.Mungkin ini yang membuatpemerintah tersinggung,” kataBambang.Bung Tomo yang wafat saatmenunaikan ibadah haji ketanah suci, jasadnya dibawa ketanah air dan dimakamkan diPemakaman Ngagel, Surabayayang letaknya bersebelahandengan Taman Makam Pahlawan Surabaya.Wakil Walikota SurabayaArif Affandi juga mengakumerasa terkejut saat mengetahui Bung Tomo belum diakuisebagai pahlawan nasionaloleh pemerintah. “Pahlawanseperti Bung Tomo seharusnyadijadikan pahlawan nasionalbaik secara de facto maupunde jure,” kata Arif sepertiditulis Kompas (12/11).Pemerintah dan DPRD Surabaya, menurut Arif, siapmengajukan Bung Tomo sebagai pahlawan nasional kepadapemerintah pusat. Dia meyakini masyarakat Surabayaakan mendukung tekad pemdadan DPRD ini.Dukungan juga datang dariKetua DPR/Wakil KetuaUmum DPP Partai GolkarAgung Laksono. Dia berharaptahun depan, bertepatan dengan 100 tahun kebangkitannasional, Bung Tomo harus sudah mejadi Pahlawan Nasional. Karena perjuangan 10 November tidak bisa dilepaskandari peran Bung Tomo. „ SPalam buku sejarah,nama Bung Tomotertulis sebagai salah satu tokoh nasional yang ikut mengobarkanpertempuran 10 November diSurabaya. Dengan meneriakkan “Allahu Akbar” dan semboyan “Rawe-rawe rantas malang-malang tuntas,” Sutomoyang akrab dipanggil BungTomo itu membakar semangatpara pemuda pejuang saatbertempur menghadapi tentara Sekutu yang didalamnyaikut membonceng tentara Belanda, NICA.Pertempuran heroik punterjadi. Para pemuda pejuangdengan senjata seadanya, termasuk bambu runcing, berperang melawan pasukan Sekutu yang bersenjatakan lengkap. Banyak pejuang yanggugur. Sementara salah seorang petinggi pasukan Sekutu, Jenderal Malaby, tewas.Peristiwa Surabaya 10 November 1945 itu kemudian secaranasional diperingati setiaptahun sebagai Hari Pahlawan.Pada peringatan Hari Pahlawan 10 November tahun ini,ada wacana menarik. Pemerintah kembali menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada empat putra bangsa terbaik. Yakni Mayjen TNI(Purn) dr Adnan Kapau Gani,pejuang dari Sumatera Selatan, Mayjen TNI (Purn) Prof.Dr Moestopo pejuang dariJawa Timur, Brigjen TNI (anumerta) Ignatius Slamet Riyadipejuang dari Jawa Tengahserta Dr Ide Anak Agung GdeAgung, pejuang dan diplomatdari Bali.Wacana yang kemudian mengemuka adalah nama BungTomo rupanya belum pernahditetapkan oleh pemerintahsebagai Pahlawan Nasional.Tak ayal hal ini membuat berbagai kalangan terkejut. Padahal nama Bung Tomo tak kalahbesar dengan ke empat pahlawan nasional baru tersebut.“Saya juga kaget karena sampai sekarang Bung Tomo belum jadi pahlawan. Saya mendesak Presiden SBY (SusiloBambang Yudhoyono) segeramengambil alih karena anakbuahnya lalai,” kata KetuaFraksi Partai Golkar PriyoBudi Santoso ketika didaulatmenyerahkan penghargaankepahlawanan kepada BungTomo yang diterima ahli warisnya, Bambang Sulistomo diMarkas GP Ansor di Jakarta(9/11).Menurut Ketua Umum GPAnsor Saifullah Yusuf, penghargaan itu diberikan oleh GPAnsor karena hingga kini pemerintah belum pernah menganugerahkan gelar pahlawannasional kepada Bung Tomo.Padahal peringatan Hari Pahlawan 10 November tidak lepasdari ketokohan Bung Tomo.“Sangat tragis bangsa Indonesia yang setiap tahun memperingati Hari Pahlawan ternyata melupakan tokoh sentralpada hari bersejarah tersebut,”kata Saifulah Yusuf.Keluarga Bung Tomo memang tidak pernah mempersoalkan status kepahlawananitu. “Kami tidak pernah meDPutra Bung Tomo, Bambang Sulistomo berjabatan tangan dengan Ketua DPR Agung Laksono, disaksikanKetua Umum GP Ansor Saifulah Yusuf. Perjuangan 10 November 1945 tidak lepas dari peran Bung Tomo.foto: repro kompasBung Tomo (Bukan)Pahlawan Nasional?Bung Tomo, tokoh yang mengobarkansemangat arek-arek Surabaya berjuangmelawan tentara Sekutu yang diboncengiserdadu Belanda, NICA, belum ditetapkansebagai pahlawan nasional. Padahalpertempuran Surabaya itu diperingatisetiap tahun sebagai Hari Pahlawan.
                                
   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34