Page 26 - Majalah Berita Indonesia Edisi 50
P. 26
26 BERITAINDONESIA, 22 November 2007BERITA UTAMAEnaknya Menikmati RoyaltiTak semua seniman semujur Gesangpencipta lagu Bengawan Solo yang sabantahun menerima royalti.ndonesia adalah negarayang memiliki keanekaragaman etnik, sukubangsa, budaya, dan kekayaan di bidang seni dansastra.Sayangnya, ribuan bahkanjutaan pencipta karya seni dansastra masih tak dapat menikmati uang dari hasil karyanyasecara maksimal. Bahkan banyak dari mereka yang akhirnya hidup “sengsara”. Hanyasegelintir seniman yang bisabernasib mujur. Sebut misalnya Gesang, sang penciptamahakarya lagu “BengawanSolo” yang kesohor hinggamancanegara.Susahnya mendapatkan royalti atas karya cipta seni dansastra yang dihasilkan parapekerja seni dan sastrawan,membuat masyarakat harusberjuang sendiri untuk mendapatkan hak-haknya.Mereka harus rela melaluijalan atau cara yang cukuppanjang bahkan terkadangmelelahkan, sebagaimanayang dirasakan oleh Hendarmin Sosilo Presiden DirekturPenerbit Musik Pertiwi (PMP),sekaligus publisher lagu-lagulegendaris.PMP sebuah lembaga yangmengurusi berbagai hal yangberhubungan dengan royaltibagi para pekerja seni. PMPbukan hanya mengurusi soalkepingan atau kaset album,tetapi juga ketika karya itudiputar di radio dan restoransekalipun.Saat ini sekitar 20-an orangpekerja seni seperti Anjar Any,Maladi (alm), Idris Sardi, danFarid Hardja tengah diperjuangkan PMP supaya mendapatkan hak-haknya.Menurut Hendarmin kreasipara seniman secara hukummemang belum begitu dihargai, apalagi soal royalti.Gesang adalah pengecualiandari sekian pencipta seni yangberhasil diperjuangkan Hendarmin sejak tahun 1980, untuk bisa mendapatkan royaltiatas lagu Bengawan Solo.Pada tahun 2005 PMP kembalimemublikasilan album Gesangke dalam sebuah album Platinum Collection.Lagu-lagu karya Gesang sudah memperoleh penghasilantetap. Pada tahun 1981 Gesangmemperoleh hadiah rumahdari Gubernur Jawa TengahSoepardjo Rustam (Alm). Pada1988 Gesang pergi ke Osaka,Jepang dan mendapat royaltisebesar 5.000 dollar AS darimasyarakat Jepang. Bahkansejak tahun 2001 Negeri Bunga Sakura itu rajin membayarkan royalti atas laguBengawan Solo.Pada saat Gesang merayakan hari ulang tahun pada 1Oktober 2007, digelar di Pesantren Yatim Hj Patisah diperbatasan Pajang, Surakartadan Baki, Sukoharjo, JawaTengah, Hendarmin menyerahkan uang royalti BengaIfoto: sundari-soekotjo.comwan Solo sebesar Rp78.366.694. Royalti bersumber dari dalam negeri sebesarRp 32.299.687 dan luar negeriRp 45.366.696.Ketua Umum Persatuan Artis Penyanyi, Pencipta Lagudan Penata Musik RekamanIndonesia (PAPPRI) Drs Dharma Oratmangun, Msi, merespon positif rencana pembuatan PP tentang besaran royalti, dan kontrol teknologi terhadap manajemen hak cipta.Menurut Dharma, para pekerja maupun pencipta senisudah lama menantikan kelahiran PP yang nantinya berdampak pada upaya perbaikannasib para pekerja senimanmusik dan industri musik rekaman Indonesia.Dengan demikian industrimusik Indonesia bisa tertatadengan baik, royalti para pemilik hak cipta akan dibayarkan sesuai peraturan yangberlaku. Soal PP, kata Dharma,nantinya PAPPRI akan turutbekerjasama dengan menterimenteri terkait menggodokdraftnya. MS-ZAHDua tokoh keroncong Indonesia Gesang(kiri) dan Sundari Sukotjo (kanan) menyanyikan lagu Bengawan Solo di kediaman Gesang, Kemlayan,Solo 12 Mei 2007.