Page 37 - Majalah Berita Indonesia Edisi 50
P. 37


                                    BERITAINDONESIA, 22 November 2007 37LENTERAtanaman yang ada di seluruh dunia,termasuk tanaman Timur Tengah danEropa, bila ilmunya ditekuni, semuaakan bisa berbuah dengan baik.Maka sejak awal, Syaykh PanjiGumilang tidak ragu untuk mengajakpara sahabat di seluruh Indonesiauntuk mengirimkan berbagai macamtanaman dan pohon unik di daerahnyauntuk ditanam di Al-Zaytun. Termasuktidak ragu menanam pohon zaytun dantiin.Karena memang, sejak awal, Syaykhmempunyai satu tujuan untukmenjadikan negeri tropis Indonesiamemiliki satu simpanan kekayaan yangterkaya di dunia. “Kita inginmenyimpan kekayaan itu dalam bentukmelestarikan dan mengabadikantanaman,” katanya. Untukmengabadikan tanaman-tanaman danbibit-bibit tanaman yang tersebar diseluruh nusantara maka diminta parasahabat untuk membawa minimal satupohon unik yang ada di daerah masingmasing. Begitu pula dengan tanamankhas di belahan dunia lainnya untukdikembangkan di Al-Zaytun.Jadilah kompleks Al-zaytun sebagaisebuah laboratorium alam, tamankehidupan dan taman kemandirian.Pernyataan ini terlontar spontansetelah mendengar kisah di atas saatkami meninjau kampus seluas 1.200hektar itu. Kawasan kampus ini ditataasri, apik, tertib, dan elok, terdiri dari200 hektar kompleks pembelajaran danlebih 1.000 hektar lahan pendukung,termasuk pembangunan waduk WinduKencana. Penataan yang sudahterencana dalam site plan sejak akandidirikan: di mana letak bangunan, dimana letak jalan dan di mana letaktanaman atau pepohonan dansebagainya.Inilah sebuah kawasan pendidikanterpadu yang penataannya dilandasioleh visi yang memosisikan pendidikansebagai gula dan ekonomi sebagaisemutnya berbasis pembelajaranpenataan alam dan lingkungan hidup(ekosistem) yang sehat dan lestari. Visiitu terpancar dalam dua komitmenpenataan lahan kawasan Al-Zaytun,yakni: Pertama, ditata sebagai sebuaharena pendidikan dengan lingkunganyang sihat, lingkungan yang terdiri dariberbagai unsur ekosistem kehidupan:manusia, binatang, tumbuhan dan iklimyang sihat. Kami sebut sebagai sebuahlaboratorium alam dan tamankehidupan;Kedua, ditata sebagai sebuahlembaga pendidikan yang dilandasisemangat kemandirian ekonomi secaraterpadu. Kami sebut sebagai sebuahtaman ekonomi terpadu, dimanapendidikan adalah gulanya, sedangkanekonomi dan lain sebagainya adalahsemutnya.Prinsip ini diwujudkan secaraterencana dan terpadu. Semua kegiatanberporos pada pendidikan. Upayapeningkatan kemampuan produksiuntuk memenuhi hajat pangan secaramandiri, misalnya, harus bernilaipendidikan atau ilmiah. Artinya selainmenghasilkan manfaat langsung, semuakomponen produksi (ekonomi) maupunkomponen lainnya (misalnyalingkungan hidup) juga harus bisadimanfaatkan untuk kepentinganpendidikan dan penelitian. Sehinggakelak, para santri Al-Zaytun tidak sajaterampil dalam bidang teori namunsekaligus menguasai praktiknya, karenasejak dini sudah diperkenalkan denganpraktik-praktik langsung bidangpertanian, peternakan dan industridengan tetap memelihara ekosistemnyadalam sistem yang modern.Sekadar ilustrasi perihal penataankompleks pendidikan terpadu ini, bisadipetik dari filosofi dan maknapenanaman banyak pohon jati dikampus ini. Filosofi yang mengajarkanbahwa membangun sebuah lembagapendidikan tak ubahnya sepertimenanam pohon jati. Dibutuhkankerelaan dan keikhlasan untuk maubersusah payah, walaupun dengansadar diketahui bahwa hasilnya secaraekonomi tidak akan sempatdinikmatinya, tetapi akan dinikmatigenerasi berikutnya.Dalam pandangan Syaykh Al-Zaytun,pohon jati merupakan pohon yang bisamengukur jati diri. Pohon ini memilikidaun yang cukup lebar denganpermukaan yang cukup kasar sehinggamerupakan satu alat penyaring debuudara (filter alam) yang memilikikemampuan serap alami menetralisasibuangan karbon cukup baik.Selain itu, penanaman jati yangbersamaan dengan pembangunan arenapendidikan ini juga merupakan tandabagi sejarah. Sehingga perjalananpanjang Al-Zaytun bisa disaksikan dandiukur dari lingkungannya. Apa yangdibangun bisa disaksikan melalui umurpohon yang ditanam sehingga nantipara sejarawan tidak mengalamikesulitan memetakan waktunya,sekalipun misalnya tidak ditemukancatatan yang mencantumkantanggalnya.Memang, sejak semula Syaykh alZaytun sudah mempunyai impianuntuk menempatkan pendidikan dalamlingkungan hidup yang asri, indah, danmenyehatkan serta mempunyaikemandirian secara ekonomi. Impianini kemudian tertuang dalam site plan,yang dijadikan rujukan dan keteraturan(orderliness) dalam melaksanakanpembangunan yang berkelanjutan,akrab lingkungan dalam semangatkemandirian.Maka lahan seluas lebih 1.000 hayang merupakan penunjang pendidikanAl-Zaytun terus ditata dengan seksamauntuk dapat memenuhi sumber panganutama dan kemandirian ekonomiberbasis pelestarian alam danlingkungan hidup yang merujuk danbermuara pada keberhasilanpendidikan sebagai tujuan utamanya.Sehubungan dengan itu,dikembangkan sistem pengelolaan danpengembangan lahan persemaianabadi, pertanian dan perkebunan,peternakan, penataan air, dan kegiatanekonomi terpadu yang meliputi industripengolahan susu, industri tahu dantempe, industri pengolahan pangan,industri pengolahan pakan ternak,pabrik beras, pabrik meubelair, pabrikpengolahan garam beryodium,percetakan, toko serba ada (toserba),kantin umum, warung telepon (rijal/nisa), warung pos, Bank Century danBRI, barber shop (rijal/nisa), KoperasiBersama Al-Zaytun dengan MasyarakatDesa Mekarjaya, dan sebagainya.Semua kegiatan itu dikelola secaraterpadu. Kita menyaksikan hamparansawah di sebagian lahan pendukung.Lahan pertanian yang ditata terpadudengan pertambakan dan waduk. Selain
                                
   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41