Page 39 - Majalah Berita Indonesia Edisi 50
P. 39


                                    BERITAINDONESIA, 22 November 2007 39LENTERAoleh lembaga-lembaga pendidikan lain.Tradisi itu dinamakan taqris. Setiaporang, apakah itu mahasiswa baru atauguru baru, diberi tugas untuk menanampohon jati atau pohon lainnya di lahanlahan yang masih kosong. Sehingga disetiap sudut pun bisa dijumpai tamantaman yang sengaja dibuat.Itulah sepenggal cerita sebagai intiapiknya penataan lingkungan termasuklahan pertanian di kawasan Al-Zaytun.Kami sadari, informasi fisik, statistikdan angka, serta cerita sepenggal,rasanya kurang cukup untukmenggambarkannya. Gambaran yanglebih jelas mungkin bisa diperoleh daripeninjauan langsung, on the spot, kekawasan kampus yang merupakanpenerapan konsep pendidikan sebagaigula dan ekonomi sebagai semutnya ini.Menyadari akan hal ini, kamiberupaya membawa pembaca meninjaukampus ini. Berikut ini adalah kisah(reportase) peninjauan kami kelaboratorium alam dan kegiatanekonomi terpadu, yang berfungsisebagai sarana penunjang pendidikandi Al-Zaytun.Laboratorium AlamKawasan Ma’had Al-Zaytun memangpantas disebut sebagai laboratoriumalam. Sebagian lahan komplekspendidikan terpadu ini, selainmerupakan bagian kegiatan ekonomiterpadu, juga dijadikan percontohanbagi seluruh santri dan penghunikampus. Di sini dibangun unit-unitekonomi terpadu (semacam holdingcompany) yang pada akhirnyamenyokong keberlangsungan hidupkampus ini, sekaligus merupakanlaboratorium alam.Laboratorium alam seperti apa yangdimaksudkan? Dalam kampus ini,setiap jengkal lahan dimanfaatkanseoptimal mungkin. Lahan-lahan yangada dikapling sesuai peruntukannyamasing-masing. Di sini terhamparsawah padi dan kentang manis yangdiolah secara modern. Juga lahanpeternakan, dimana dipelihara berbagaijenis hewan, antara lain, domba, sapipotong, sapi perah, unggas, dan hewanpeliharaan lainnya, yang kesemuanyamenjadi salah satu sumber penghasilanAl-Zaytun.Di kompleks Al-Zaytun, kita jugamenyaksikan kemajuan sains danteknologi bukan saja merambah padaperangkat benda mati, tetapi jugabenda hidup. Di sini, engineering ataurekayasa teknik kultur jaringan sebagaisalah satu bentuk bioteknologi(rekayasa genetika) serta rekayasareproduksi inseminasi buatan danembrio transfer, diterapkan denganamat baik, berhasil baik. Suaturekayasa teknologi, yang merupakancampur tangan manusia untukmenentukan “nasib” suatu tumbuhandan hewan.Di sini ada Taman Persemaian Abadiseluas 4 ha di sebelah utara MasjidRahmatan lil Alamin. Di bagian lain adabeberapa bangunan peternakan sapiperah dan sapi potong, kambing perahdan kambing potong, rusa, kuda, danitik. Juga terdapat bangunanpeternakan untuk karantina, bangunanhatchery untuk pengembangan danbudidaya ikan air tawar, bangunanlaboratorium kultur jaringan, bangunanlaboratorium embrio transfer daninseminasi buatan, bangunanpengolahan susu, dan bangunanpengolahan pakan ternak.Sentuhan teknik kultur jaringan danbioteknologi sudah begitu akrab di sini.Laboratorium kultur jaringannya telahmelahirkan berbagai jenis bibittanaman varietas unggul. Begitu pulalaboratorium embrio transfer daninseminasi buatan telah berhasilmelahirkan beberapa jenis sapi unggul.Embrio transfer yang di beberapatempat mengalami kegagalan, di AlZaytun justru berhasil dengan baik.Laboratorium Kultur JaringanKultur jaringan atau sel adalah carabaru yang paling mutakhir untukmemperoleh bibit dengan keunggulanyang sama dengan induknya.Penemuan terakhir membuktikanbahwa setiap sel tanaman mempunyaipotensi untuk tumbuh sama dengansifat dan karakter induknya(totipotensi).Sehingga dengan teknik kulturjaringan ini, seorang petani tidak perlulagi repot-repot menunggu lama sampaitanamannya berbuah lalu mengambilbiji untuk dijadikan bibit. Juga tidakKawasan Al-Zaytun yang sebelumnya gersang hanya ditumbuhi ilalang, kini menghijau dengan berbagai jenis pepohonan
                                
   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43