Page 42 - Majalah Berita Indonesia Edisi 50
P. 42


                                    42 BERITAINDONESIA, 22 November 2007 L ENTERA42Dalam rangkapengembanganlaboratoriumkultur jaringan ini,pihak YayasanPesantrenIndonesia telahmenginvestasikanpembelianperalatanteknologi tinggisenilai lebih Rp 2milyar, belumtermasukkebutuhan kimiasetiap satu tahun.dinamakan sungkup, karena didalamnya terdapat tiga buah sungkupukuran 300 x 100 x 70 cm. Selainsungkup, di dalamnya juga terdapatbedengan kecil 230 x 100 cm sepertipada bedengan I. Di dalam bedenganinilah, semua tanaman hasil kulturjaringan dikembangkan. Biasanya,tanaman yang ditempatkan dibedengan merupakan tanaman yangsudah cukup tinggi dan berakar. Selamatiga bulan, tanaman ditempatkan dalambedengan agar mampu beradaptasidengan lingkungan sebelum ditanam dilapangan.Selain peka terhadap perubahan suhudan kelembaban, bibit tanaman hasilkultur jaringan yang disimpan di sini,juga rentan terhadap serangan hama.Maka untuk mengantisipasi hal itu,seluruh lantai green house ini dipelurdan dilengkapi dengan drainasesebagai saluran pembuangan air bekaspenyiraman. Juga di bagian dindingdipasang jaring berukuran 300 meshyang ditopang dinding batako setinggi100 cm. Dengan jaring itu, udara tetapleluasa masuk, namun hama danserangga tidak.Semua tanaman hasil kultur jaringanyang disimpan dalam green house inimengalami tiga tahapan. Tahapanpertama, tanaman ditempatkan dalambedengan dengan sungkup dengankelembaban dan suhu benar-benarterjaga. Pasalnya tanaman yang baruturun dari laboratorium tersebutmenghendaki kelembaban yang samaseperti kelembaban laboratorium.Tahapan kedua, tanaman ditempatkandalam bedengan dengan kadar cahayasekitar 25 persen. Tahap ketiga,tanaman ditempatkan dalam bedenganberkadar cahaya sekitar 50 persen,hanya saja kelembabannya lebih diatur.Barulah setelah berusia tiga bulan,tanaman yang ditempatkan dalampolybag dengan tinggi rata-rata 20-30 cm itu siap dipindahkan ke lahan.Selain tanaman jati, yangmerupakan tanaman unggulan di AlZaytun, di green house jugaditempatkan tanaman-tanamankeras lain seperti eucalyptus,cendana, mahoni, dan gaharu. Jugadikembangkan tanaman nonkayuseperti tiin, zaytun, dan anggurHayfa (anggur Israel).Bibit-bibit jati yang dikembangkanadalah merupakan hasil seleksi dari250 ribu pohon jati yang ditanam disini. Dari ribuan pohon unggultersebut, berhasil diseleksi 572 pohonterbaik dengan berbagai nilai plusnya.Kemudian diseleksi lagi hingga hanya286 pohon atau sekitar 50 persen sajayang kemudian dijadikan sebagaisumber explant.Dalam rangka pengembanganlaboratorium kultur jaringan ini, pihakYayasan Pesantren Indonesia telahmenginvestasikan pembelian peralatanteknologi tinggi senilai lebih Rp 2milyar, belum termasuk kebutuhankimia setiap satu tahun. Investasi ini diluar investasi fasilitas gedung kulturjaringan. Harga mahal yang memangsepadan dengan kecanggihan dankemanfaatan peralatan teknologimutakhir kultur jaringan tersebut.(Bersambung: Al-ZaytunPelopor Konservasi Hutan)Ustadz Abdul Halim memberi penjelasan kepada reporter Berita Indonesia
                                
   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46