Page 40 - Majalah Berita Indonesia Edisi 50
P. 40
40 BERITAINDONESIA, 22 November 2007LenteraL ENTERA40 “Kita dapatmemproduksi bibitjati dan tanamanbernilai ekonomilainnya, dengankualitas yangsama dalamjumlah puluhanribu hanya dalamwaktu beberapabulan,” kataSyaykh PanjiGumilang.perlu terlalu capek lagi harusmencangkok tanaman-tanamanunggulnya untuk mendapatkan bibityang memiliki keunggulan yang samadengan induknya. Apalagi diketahuikemudian, ternyata sifat keunggulanpohon yang ditanam dengan bijiterkadang hasilnya jauh dari yangdiharapkan. Tidak sama dengan sifatsifat induknya.Sebuah jaringan (tissue) terbangundari jutaan sel. Lantas, teknik kulturjaringan memungkinkan para ahlimengisolasi sel-sel tumbuhan, lalumengembangkannya di suatu mediauntuk kemudian menanamnya di luartubuh tumbuhan itu sendiri. Kulturjaringan sebesar satu sentimeter kubikdapat berisi sejuta sel yang kurang lebihsama yang masing-masing dari sejutaitu dapat ditumbuhkan menjadisebatang pohon yang baru.Kultur jaringan mempercepatpembibitan dalam kapasitas yang amatbesar. “Kita dapat memproduksi bibitjati dan tanaman bernilai ekonomilainnya, dengan kualitas yang samadalam jumlah puluhan ribu hanyadalam waktu beberapa bulan,” kataSyaykh Panji Gumilang. Yang ditimpaliIr Nunung Nurjanah, ahli dan penelitikultur jaringan Al-Zaytun, bahwadengan kultur jaringan inilah para ahlidan masyarakat dunia berharappembibitan massal untuk tujuanpenghijauan, peningkatan hasil-hasilpangan dan pembibitan lainnya akanterpenuhi.Laboratorium kultur jaringan AlZaytun, telah berhasil mengembangkanbibit jati emas, kelapa sawit, pisang,kentang, anggrek dan tanaman bernilaiekonomi lainnya. Laboratorium kulturjaringan ini, sesuai dengan kapasitasdan fasilitasnya mampu menghasilkan350 ribu bibit pohon kultur jaringansetiap bulannya. Untuk keperluan itudibutuhkan paling tidak 20 alat-alatlaminar air flow, sebuah alat yangpenting dan harus selalu steril yangberfungsi untuk mengkulturkan,mengembangkan dan memindahkantunas.Untuk keperluan laboratorium kulturjaringan, Al-Zaytun memiliki gedungseluas 1.600 meter persegi yang tertatarapi dengan 28 ruangan. Ruanganruangan itu dilengkapi berbagai fungsiseperti ruang preparasi media, ruangpenyimpan media, ruang sterilisasi,ruang kultur, ruang transfer, ruangpenyimpanan alat, ruang kerjaperkantoran, ruang rapat, ruanganstaff, ruang kepala laboratorium, danbeberapa ruangan dengan fungsilainnya. Sebagian ruangan itudilengkapi dengan pendingin ruangan.Di ruang-ruang berpendingin initerdapat puluhan ribu botolberdiameter 4 cm yang berisikanpohon-pohon kecil (plantet) yangtertata rapi di atas rak. Tanamantanaman itu merupakan hasil budidayateknik kultur jaringan dari berbagaijenis tanaman keras, seperti jati,eucalyptus, meranti, mahoni, kayucendana dan gaharu. Selain tanamantanaman keras tadi, juga mulaidikembangkan tanaman-tanamannonkayu keras seperti tiin, zaytun dananggur Israel.Di laboratorium yang terletak disektor selatan itulah, ahli dan penelitikultur jaringan Al-Zaytun bersama paramahasiswa Fakultas Pertanian TerpaduUniversitas‘Al-Zaytun yang telahterlatih, setiap hari bertungkus lumusmembudidayakan bibit-bibit unggul itu.Tanaman terbanyak dibudidayakan dilaboratorium kultur jaringan ini adalahjati. Sudah puluhan ribu tanaman jatiMa’had Al-Zaytun (jati MAZ, yangkemudian dilafalkan dan dipopulerkanmenjadi jati mas) yang dibudidayakandi laboratorium ini.Prosesnya dimulai dari pemilihanpohon untuk sumber explant(jaringan). Kemudian dilakukansterilisasi explant hingga benar-benarsteril dari bakteri dan jamur. Sterilisasidimulai dari mencuci dengan deterjen,lalu dibilas dengan aquadest, kemudiandirendam dengan fungisida, terusdibilas lagi dengan aquadest steril,kemudian direndam lagi selama duajam dengan antibiotik, baru kemudiandesinfektan.Selanjutnya explant dimasukkan kedalam botol kultur yang berisi media.Perlahan-lahan dari jaringan itutumbuh tunas (dengan induksi di ruanglaminar air flow). Kemudian tunas itudipindahkan ke media pembesarantunas (media elongasi) menjadi pohonkecil yang lengkap dari kultur jaringan.Setelah itu, pohon kecil itu dapatdigandakan lagi seberapa pun yangdiperlukan.Kemudian dikembangkan dalammedia sesuai keperluannya, sepertimedia mempercepat pertumbuhantunas, batang dan akar. Lalu darilaboratorium pohon kecil ituditempatkan ke lapangan pada sungkupaklimatisasi untuk proses adaptasiiklim. Setelah itu dimasukkan danditumbuhkan dalam polybag hinggamencapai tinggi 20-30 cm dan siapuntuk ditanam. Bibit-bibit ini baru siapdipindahkan ke lapangan setelahberusia tiga bulan.Pengadaan laboratorium kulturjaringan di Al-Zaytun, selain bertujuanuntuk menunjang kemandirian