Page 49 - Majalah Berita Indonesia Edisi 50
P. 49
BERITAINDONESIA, 22 November 2007 49BERITA EKONOMIhianatiMenkop dan UKM Suryadharma Ali juga turut menyatakan kemarahan sebabmenurutnya, impor hanya mementingkan kelompok bisnistertentu dan sama sekali tidakmenciptakan lapangan kerja.Kemarahan Ketua Umum Kadin Indonesia MS Hidayatdinyatakan dengan mengatakan, seharusnya Pertaminamemberikan kesempatan kepada industri dalam negeriuntuk membuktikan kemampuannya.“Kalau belum dipesan sejak1-2 bulan lalu, mana mungkintabung gas itu bisa datang secepat ini? Saya menduga keras,Pertamina telah lebih dulumemesan dari Taiwan, ataunegara lain pada saat pasokanprodusen dihentikan satu setengah bulan,” ujar FahmiIdris.Kepada wartawan Fahmimengaku sudah menghubungiAchmad Faisal dari Pertamina,dan diperoleh jawaban tabungimpor itu bukan dari pihakPertamina. Demikian pulaperusahaan pengimpor, GPE,terbukti tidak termasuk 12pemenang tender tabung gas.Fahmi menjelaskan, produsen tabung lokal memangsempat terlambat produksi,karena terhambat langkahPertamina yang menolak stokproduksi tabung gas selamaJuli-Agustus 2007. Stok tabung gas yang sedianya akanditaruh di gudang-gudangPertamina akhirnya menumpuk di gudang-gudang produsen. Oleh karena itu produksitabung gas sempat berhentitotal, karena produsen takmampu menyimpan pasokantabung gas baru.Beberapa produsen yangsempat terhenti produksinyaadalah PT Hamasa Steel danPT Wika Intrade. Ketika ditinjau Wakil Presiden JusufKalla, jutaan tabung produksikedua produsen tersebut terlihat menumpuk di gudang.Karena itu Fahmi tak bisamenerima alasan, importasidilakukan karena pasokandalam negeri kurang. Sebab,justru Pertaminalah yangmenghambat pemasok lokal.Salah seorang anak buahFahmi, Putu Suryawirawan,Direktur Industri Logam, jugamenengarai dari awal sudahada skenario yang mengarahkan pengadaan tabung elpijidipenuhi lewat impor. Menurut Putu, berdasarkan rapat PTPertamina dengan Departemen Perindustrian, dan sejumlah pabrikan domestiktabung gas, sudah diputuskanuntuk memperpanjang masapenyediaan tabung hinggaFebruari 2008.“Hasil rapat hari ini (Rabu,31/10) antara DepartemenPerindustrian, pabrikan, danPertamina, setuju tidak impor,” kata Putu Suryawirawandi Jakarta saat itu.Semula kebutuhan tabunguntuk percepatan programkonversi selama tahun 2007diperkirakan mencapai 10,2juta buah. Tetapi diketahuihanya 5,6 juta yang dapatdipasok pabrikan dalam negeri. Sisanya 4,6 juta buahdiusulkan Pertamina supayadiimpor tetapi ditolak olehpemerintah. Solusinya, produsen lokal meminta perpanjangan waktu produksi hinggadua bulan ke depan dan itudisetujui oleh rapat.Sarat KontroversiSejak awal pelaksanaan konversi minyak tanah ke gas elpijimemang sudah sarat denganberbagai kontroversi. Seperti,sosialisasi konversi yang lemah, kesiapan masyarakatyang tak terbiasa dengan model kehidupan orang mapansebagai pengguna gas dalamrumah tangga, rendahnya daya beli rakyat miskin, sertapemaksaan konversi denganmengurangi pasokan minyaktanah dalam jumlah besaryang menghebohkan berbagaipelosok kota di pulau Jawa.Belum lagi alasan kondisi teknis tabung dan kompor gasyang kurang memenuhi syaratkeselamatan dan keamananpenggunaan.Terjadinya lonjakan hargaminyak mentah dunia yangmendekati 100 dollar AS perbarrel, disebut-sebut sebagaialasan yang memicu pemerintah untuk memacu percepatankonversi. Padahal sebelumnyamasyarakat sudah terlanjurmengalami berbagai kesulitanhidup karena program konversi, diantaranya harus antriberjam-jam hanya untuk mendapatkan sedikit minyak tanah. Tetapi kepercayaan rakyat yang begitu besar kepadaprogram konversi, terbuktiharus dikhianati oleh parapemangku kepentingan yanggampang mengambil jalanpintas. Terbukti kedatanganpuluhan ribu tabung dan kompor gas impor, yang bisa mengacaukan program konversi.Keuntungan mengimpor tabung gas memang sangatmenggiurkan, bila dibandingmemproduksinya sendiri didalam negeri. Seperti dikatakan Iin Arifin Takhyan, hargatabung gas elpiji impor lebihmurah dibanding harga produk dari produsen tabungdalam negeri.Karena itu sangat masukakal apabila ada oknum-oknum yang mengkhianati tujuan mulia program konversiminyak tanah, dengan berusaha keras melakukan akalakalan mengimpor tabung gasuntuk menggantikan kekurangan pasokan dalam negeri.Bisa-bisa barang impor tapiharga lokal, sebab semua dibiayai APBN dan dilindungioleh sebuah instruksi percepatan dari petinggi negarasekelas Wapres.Dirut Pertamina Ari H. Sumarno mengakui, kendati seluruh pemasok lokal sudahdimobilisasi supaya beroperasiselama 24 jam sehari, kemampuan produksi tabung merekauntuk tahun ini hanya 5 juta unit.Masuknya tabung gas impordiduga dilakukan oleh importir untuk memanfaatkanpercepatan konversi energi.Direktur PT Global PacificEnergy, Hendrik Luntunganmengakui mengimpor tabunggas ukuran 3 kg dari Chinasebagai bentuk spekulasi. Menurutnya, apabila Pertaminadiijinkan mengimpor, tabungitu dapat segera ditawarkankepada Pertamina. Itu sebablogo Pertamina sudah tercetakpada tabung.Spekulasi tidak akan pernahmuncul apabila semua pemangku kepentingan konversiminyak tanah tidak salingsikut tetapi konsisten padaprogram yang disepakati bersama. Pemasok lokal yangdibina oleh Departemen Perindustrian pasti akan menolakimpor tabung. Sementara Pertamina sebagai lembaga yangditugaskan menjalankan program pasti berusaha memenuhi jadwal pemerintah.Menteri ESDM berkeinginan kuat konversi dipercepatdan harus berhasil, sebab akanada penurunan subsidi minyaktanah yang signifikan. Minyaktanah bersubsidi dijual denganharga Rp 2.000 per liter, padahal harga keekonomiannya Rp6.000 per liter. Berarti negaraharus menanggung perbedaanharga Rp 4.000 per liter itu.Wapres Jusuf Kalla menyebutkan konversi energi harusjalan sesuai schedule. Karenaitu, letak masalah menurutKalla bukan pada impor atautidak. Melainkan, konversiminyak tanah ke gas jadi dilaksanakan. Kalau muncul masalah harus diatasi. Wapreslalu minta agar dengan caraapapun konversi harus dipenuhi. HTPerusahaan Pemasok Tabung GasNo. Nama Perusahaan Kesanggupan Realisasi1. PT Metalindo Teratai Putra 900.000 253.0002. PT Pelangi Indah Canindo 1.800.000 100.0003. PT Supra Teratai Metal 900.000 163.0004. PT Bekasi Metal Inti Megah 500.000 60.0005. PT Bejana Kencana 900.000 06. PT Pindad (Persero) 30.000 07. PT Wika Intrade 700.000 252.0008. PT Dahlia Cahaya 520.000 200.0009. PT Alim Ampuh Jaya Steel 440.000 105.00010. PT Hamasa Steel Centre 1.200.000 130.00011. PT Asa Bintang Pratama 1.500.000 340.00012. PT Ranggi Sugiron Perkasa 800.000 20.000TOTAL 10.190.000 1.623.200Sumber: PT Pertamina, 23 Oktober 2007