Page 39 - Majalah Berita Indonesia Edisi 51
P. 39


                                    BERITAINDONESIA, 06 Desember 2007 39LENTERAsaksikan di Al-Zaytun. Keajaiban yangmenyuguhkan kembali kepada kitatentang hasil uji coba (bermuatanpendidikan) yang dilakukan dengantekun mengandalkan ilmu pengetahuandan teknologi. Sebuah tanaman khasTimur Tengah, yang di negeri asalnya itutelah dibudidayakan sejak 5.000 tahunlalu dan umat Islam pun mengenalkarena nama Tiin disebut dalamAlquran.Adalah Syaykh sendiri yangberinisiatif menggagas penanaman tiindan zaytun di Al-Zaytun. Maka jadilahkebun tiin di seputar Al-Zaytun.Tumbuh subur dan berbuah sekalisetahun. Buah tiin biasanya berbuahpada musim hujan, kemudian mulaimatang setelah satu bulan. Biasanyabuahnya matang secara berurutan.Pada musim buah, akan menjadikesan tersendiri bagi para pengunjung,terutama kaum ibu. Karena merekasetiap kali pulang akan menyempatkandiri mampir dulu ke Kantin untukmembeli oleh-oleh buah tiin.Setiap musim hujan menjelang musimpanas, kebun tiin yang ada di komplekAl-Zaytun selalu menghasilkan panenyang menggembirakan. Panentumbuhan eksotik di Al-Zaytundilakukan secara manual, menggunakantangan. Pada musim berbuah, panendilakukan tiap hari dan langsung dijualdi kantin Al-Zaytun dalam keadaanmasih segar.Dua Juta Jati EmasPohon jati (tectona grandis)merupakan primadona tanaman hutanyang dikembangkan di Al-Zaytun. Pohonberdaun lebar ini bernilai ganda, selainbernilai ekonomi juga berfungsi sebagaipohon pelindung dan peneduh.Ditargetkan menanam dua juta pohonjati emas di kawasan Al-Zaytun.Pohon jati yang ditanam pun bukansembarang, tetapi merupakan bibit jatipilihan (unggul), yang pada awalnyadidatangkan dari Myanmar dalambentuk stek dan dari Cepu, JawaTengah.Kemudian pembibitan pohon jatidikembangkan melalui teknologi kulturjaringan. Bibit-bibit jati yangdikembangkan dengan teknologi kulturjaringan itu merupakan hasil seleksi dari250 ribu pohon jati yang ditanam di AlZaytun. Dari ribuan pohon unggultersebut, berhasil diseleksi 572 pohonterbaik dengan berbagai nilai plusnya.Kemudian diseleksi lagi hingga hanya286 pohon atau sekitar 50 persen sajayang kemudian dijadikan sebagaisumber explant.Penebangan pertama jati di Al-Zaytundilaksanakan pada 23 Juni 2001.Sebatang pohon jati yang berusia 28bulan dengan ketinggian 10,20 mdengan diameter 8 cm, ditebang untukdijadikan sebagai explant kulturjaringan.Setelah berhasilnya kultur jaringan,maka Al-Zaytun tak perlu lagimengimpor bibit-bibit jati dari luar,bahkan akan mampu menyediakan bibitpohon jati untuk menyukseskan obsesipenghijauan kembali Indonesia Raya.Hal ini berarti, pembibitan pohon jatisecara langsung telah memberikansokongan ekonomi terhadappendidikan. Bayangkan, harga sebatangpohon bibit jati yang siap tanam dijualantara Rp.15.000 hingga Rp.20.000,-Bahkan sebelumnya ketika Al-Zaytunmengimpor bibit jati dari Myanmarharganya mencapai 3 dollar Amerika,atau setara dengan Rp 27.000 (kurs 1U$=Rp 9.000), yang berarti terjadipenghematan.Jenis jati yang dikembangkan punsangat unggul. Keunggulannya terlihatdari pertumbuhan (besar dan tingginya)yang lebih cepat dibandingkan denganjati-jati lokal biasa. Juga jangka masapanennya yang begitu cepat berkisarantara 5 sampai 15 tahun. Itulahsebabnya penduduk setempat menyebutpohon-pohon jati yang ditanam di AlZaytun sebagai pohon emas.Penyebutan nama itu, pada mulanyaberawal dari penamaan pohon jati MAZ(Ma’had Al-Zaytun). Oleh penduduksetempat dilafalkan pohon jati mas.Kemudian dipopulerkan menjadi pohonjati emas. Pohon jati unggul yangbernilai ekonomi emas sekaligusberfungsi tinggi sebagai pohonpenghijauan.Penanaman pohon jati emas ini telahdilakukan sejak tahun 1999 sejalandengan dimulainya pendidikan di AlZaytun. Pohon-pohon jati emas itu telahmenghijaukan kompleks Al-Zaytun dantelah menjadi daya tarik tersendiri.Pohon-pohon jati berdaun lebar danberbatang “bongsor” itu tampak tumbuhsubur menghiasi keasrian dan kesejukankomplek ini. Sehingga bagi setiappengunjung, pemandangan pohonpohon jati itu telah menjadi daya tariktersendiri yang antara lain mengundangkeingintahuan tentang keunggulannya.Keingintahuan itu juga didorong olehbelum banyaknya upaya pengembanganjati emas di Indonesia. Jangankan bagiawam, bahkan beberapa peneliti sepertidari Pusat Penelitian Kopi dan KakaoIndonesia (PPKKI), PT. PerkebunanNusantara XII dan Seameo Biotrop,Bogor, pernah datang ke Al-Zaytununtuk menyaksikan dari dekatpertumbuhan jati.Juga beberapa Pemerintah Daerahyang berkunjung ke Al-Zaytun denganspontan menyatakan ketertarikanmereka untuk melakukan kerja samadalam pengembangan jati. Merekatertarik atas keunggulan jati emasdibandingkan dengan jenis jati lainnya.Seperti jati lokal yang dianggapunggul yang dijumpai di Cepu, JawaTengah biasa dipanen dengan diameter45 cm kalau usianya sudah 30-45 tahun.Sedangkan jati emas dapat dipanenan keseimbangan ekosistem di sana. foto: dok. al-zaytun
                                
   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43