Page 49 - Majalah Berita Indonesia Edisi 51
P. 49


                                    BERITAINDONESIA, 06 Desember 2007 49BERITA TOKOHIr. M. Hatta RadjasaKetua IA-ITB 2007-2011Dahlan IskanKetua Umum SPS 2007-2011enteri SekretarisNegara Ir. M.Hatta RadjasaMinggu (18/11)terpilih sebagai Ketua IkatanAlumni Institut TehnologiBandung (IA-ITB) periode2007-2011, menggantikanmantan Menneg BUMN Laksamana Sukardi.Terpilihnya Hatta berlangsung secara demokratis dengan skema one man one votesecara serentak di 17 provinsi,serta negara Malaysia danSingapura. Dengan meraih4.510 suara atau 49,38 persendari total 9.134 pemilih, Hattayang alumni Teknik Perminyakan unggul atas empatkandidat lain. Mereka adalahTriharyo Soesilo (PresidenDirektur PT Rekayasa Mandiri), Betty Alisjahbana (Presiden Direktur PT IBM Indonesia), Boyke Minarno (KetuaUmum RPE Group), dan ZaidPerdana Nasution seorangdosen.Hatta yang kelahiran Palembang 18 Desember 1953 berharap, ikatan-ikatan alumni laintermasuk IA-ITB bisa menjadikekuatan bagi almamater, sekaligus berperan aktif dalampembangunan bangsa. SuamiDrg Oktiniwati Ulfa Darish inimengatakan, IA-ITB bisa menjadi contoh bagi ikatan alumnilain.Bagai meteor di era reformasi, begitu terjun ke duniapolitik karir Hatta langsungmelejit. Ia terpilih menjadianggota legislatif pada Pemiilu1999, kemudian terpilih sebagai Sekjen Partai Amanat Nasional periode 2000-2005.Pada era Kabinet Gotong Royong dipecaya sebagai Menristek (2001-2004), dan padaKabinet Indonesia Bersatu duatahun pertama dipercaya mengendalikan Departemen Perhubungan, hingga dirotasimenjadi Mensesneg.Menanggapi terpilihnya Hatta, Rektor ITB Prof Djoko Santoso mengatakan alumni ITBmerupakan salah-satu elemenpenting dalam pengembanganpengaruh universitas. Djokopercaya pengalaman sebagaientreprener dan pucuk pemerintahan merupakan modalyang sangat cukup bagi Hattauntuk membawa IA-ITB kearah lebih baik. „ ZAHMkegiatan sehari-hari. “Waktu sayaberistirahat hanya dua bulan. Otaksaya kelihatannya beku. Bisadikatakan jadi error. Ke-error-aninilah yang membuat saya berpikirlagi, apa sih yang akan sayalakukan,” kata Erwin, yang tanpatedeng aling-aling memaparkansemua “keliaran” hidupnya dalambukunya. Cerita yang lebih dahsyat, konon masih akan terbit lagiberbentuk novel percintaan remajadengan tokoh utama menggambarkan figur Erwin Pardede juga.Menjadi pekebun membuatErwin enggan mengomentari peristiwa politik aktual, kecuali bila ditanya. Ia melihat orientasi politik sekarang bukan lagi untuk menciptakan kesejahteraan rakyat, sebagaimana cita-cita para pendiribangsa, melainkan orientasi kekuasaan semata. Demikian puladengan PDI Perjuangan, partaiyang sempat membesarkan namanya di arena perpolitikan nasional,dilihat Erwin bukan lagi partaiberideologi nasionalis-sekuler.Tetapi sudah menjadi nasionalisreligius sebab demi mencari pengikut mendirikan sayap partai berbasis ormas keagamaan.“Tetapi andaikata memang adapartai di republik ini yang sekulernasionalis, saya siap bangkit lagi,”ucap Erwin, meneropong peluangnya untuk kembali berkiprah digelanggang politik pada tahun2009. „ HTChief Executive Officer GrupJawa Pos, Dahlan Iskan, Rabu (14/11) terpilih sebagai Ketua UmumSerikat Penerbit Suratkabar (SPS)periode 2007-2011, dalam kongresSPS ke-22 yang berlangsung di Hotel Santika, Jakarta. Kongres SPSkali ini dihadiri 90 delegasi dari 24cabang. Lima cabang tidak mengirim utusan yakni cabang Aceh,Bengkulu, Kalbar, Maluku, danPapua Barat.Dahlan yang sukses menjalanioperasi cangkok hati, terpilih untukmenggantikan Jacob Oetama,Pemimpin Umum harian Kompasyang sudah dua periode terakhirmemimpin SPS. Jacob selanjutnyaduduk sebagai Ketua Dewan Penasehat.Dahlan mengatakan akan melakukan sejumlah perombakanmendasar sistem keorganisasian.Diantaranya, SPS akan lebih berorientasi kepada penerbit selakuanggota, secara langsung. Sehingga, peserta kongres SPS dimasa-masa mendatang tidak lagididominasi pengurus-penguruscabang saja, melainkan juga seluruh penerbit surat kabar yang adadi Indonesia. Dengan demikianaspirasi para penerbit bisa terakomodir.Menurutnya, SPS harus mempertahankan kebebasan pers dalamarti kebebasan untuk kebaikanbersama. SPS akan mendorongterciptanya standarisasi perusahaan penerbitan pers, supaya perstidak diterbitkan oleh orang-orangyang hanya sekadar coba-cobamemanfaatkan pers sedemikianrupa. Pers harus didirikan oleh orang yang betul-betul tahu tentangdunia pers.Pria asal Magetan, Jawa Timuryang lahir pada 17 Agustus 1951,ini juga menyampaikan, hanya maumemperhatikan para penerbit yangpunya keinginan untuk maju, bekerja keras, dan siap mengoreksidiri atas kelemahan-kelemahanyang dimiliki. Bukan sebuah penerbit yang malas melakukan renovasi dan inovasi, dan cenderungjalan di tempat.Dahlan memulai karir sebagaicalon reporter sebuah surat kabarkecil di Samarinda, KalimantanTimur pada tahun 1975. Tahun 1976ia diangkat menjadi wartawanmajalah Tempo, hingga dipercayamemimpin surat kabar Jawa Possejak 1982 hingga sekarang. JawaPos yang hampir mati dengan oplah6.000 ekslempar, ia bangun menjadisurat kabar dengan oplah 300.000eksemplar hanya dalam tempo limatahun.Dahlan kemudian membentukJawa Pos News Network (JPNN),sebuah jaringan surat kabar terbesar di Indonesia dengan memilikilebih dari 80 surat kabar, tabloid,dan majalah serta didukung 40jaringan percetakan yang tersebardi seluruh Indonesia. „ ZAHfoto: tempofoto: dok. ti
                                
   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53