Page 45 - Majalah Berita Indonesia Edisi 51
P. 45


                                    BERITAINDONESIA, 06 Desember 2007 45BERITA NASIONALtiruan kelima arca ini,” kataSyarif Rahman, di Solo, Jumat(23/11).Menurut Syarif, kedua pematung ini sementara dipanggil dalam kapasitasnya sebagaisaksi. Namun status merekabisa berubah tergantung hasilpenyidikan. “Kalau memenuhisejumlah unsur, bisa saja status mereka berubah menjaditersangka,” katanya. Unsurunsur yang dimaksud, kata dia,ialah apakah para pematungini memalsukan arca secarasengaja atau tidak.Di Rumah HashimDari pengembangan kasusini Polisi akhirnya berhasilmenemukan lima buah arca dikediaman Hashim Djojohadikusumo, pengusaha yang jugakolektor benda-benda antik, didaerah Kemang, Jakarta Selatan.Kelima arca batu tersebutadalah arca Ciwa Maha Dewa,arca Durga Mahesa Suramardhini, arca Agastya (Siwa Maha Guru), arca Mahakala danarca Durga Mahesa Suramardhini II. Arca-arca tersebutkemudian dibawa kembali keSolo dan diamankan di Polresta Solo bersama lima arcapalsu, yang disita polisi darimuseum.Hasil pemeriksaan sementara, menurut Kepala Kelompok Kerja Perlindungan BP3Jateng Lambang Babar Purnomo, kelima arca yang dibawadari rumah Hashim tersebutasli. “Bentuk dan ciri kelimaarca tersebut sesuai denganfoto hasil invetarisasi koleksiBP3 Jateng atas MuseumRadya Pustaka pada tahun2001,” katanya. Lambang menyatakan, tidak sulit membedakan arca batu asli dan palsu.Karena dari bentuk pahatan,atribut dan warna arca saja,bisa dilihat perbedaannya.Sementara itu, Hashim melalui Fadli Zon (Volunteer diYayasan Keluarga Hashim)mengakui kelima arca itu dibeli secara legal dari Dr HugoKreijger, dealer dan konsultanbenda-benda seni yang pernahbekerja lama di Christie”sAmsterdam. Menurut Fadli Zon, Hashimmelalui telepon dari luar negeri menegaskan dirinya tidakpernah terlibat jual beli arcadengan pihak Museum RadyaPustaka Solo.Hashim menyebutkan, sebelum membeli arca-arca tersebut, Hugo Kreijger mengatakan bahwa arca itu adalahmilik Keraton Surakarta yangakan dijual ke luar negeri,lengkap dengan surat yangditandatangani Hugo Kreijgerdan Sri Susuhunan Pakubuwono XIII (PB XIII) Hanggabehi. “Dengan adanya sertifikat dan surat-surat itu, Hashim yakin arca-arca itu adalah milik pribadi/keluarga dariPakubuwono XIII,” ujar Fadli.Namun Ketua EksekutifLembaga Hukum Keraton Kesunanan Surakarta KP Edy Wirabumi dan Pengageng IIIPariwisata Museum KeratonSurakarta KP Satryo Hadinagoro membantah keras halitu. Menurutnya, jika ada suratyang disebut-sebut ditandatangani Sampeyan Dalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan Pakoe Boewono XIII(PK XIII) Hangabehi, pihakkeraton memastikan surattersebut adalah surat palsuyang dibuat oknum tertentu.Soal keterlibatan orang dalam, Wirabumi menyatakan tidak tertutup kemungkinan,apalagi kop surat keraton tidaksulit dipalsukan.Selama ini arca-arca ituditempatkan Hashim di kantornya, dan baru dipindahkanke rumahnya di Kemang untukdibersihkan oleh konsultanahli dari luar negeri, CollinBowles. “Tidak ada sedikit punrahasia atau usaha untuk menyembunyikan benda-bendaitu karena Pak Hashim merasamemperolehnya secara sahdan legal,” kata Fadli.Hashim adalah kolektorbenda-benda seni dan bendabenda bersejarah Indonesia.Sebagian besar koleksinyadiperoleh dari balai lelang diluar negeri di London, Amsterdam, New York, dan Hongkong. Rencananya, bendabenda koleksi Hashim akan ditempatkan di museum yangdijajaki akan dibangun di Universitas Indonesia sebagaibagian dari Perpustakaan Soemitro Djojohadikusumo.Sebagai sahabat dekat, FadliZon mengaku sangat terkejutnama Hashim disebut-sebutsebagai penadah arca-arca dariMuseum Radya Pustaka Solo.Ia sangat yakin Hashim tidakmelakukan hal-hal yang memalukan seperti itu. ”Karena itu, kalau PoltabesSolo mau memanggil, tidakperlu berlebihan dengan mengatakan akan memanggilsecara paksa. Saya yakin PakHashim tidak terlibat sepertiyang dituduhkan. Beliau adalah orang yang sangat pedulidengan benda-benda bersejarah di Tanah Air. Makanyadia membeli barang-barangdari Indonesia yang ada diChristie”s Amsterdam,” ujarnya. Menurut Fadli, dalamwaktu dekat, Hashim akankembali ke Indonesia untukmenjelaskan masalah ini.Kapoltabes Solo KombesPol.Lutfi Lubihanto melaluiKasat Reskrim Poltabes SoloAKP Syarif Rahman menyatakan, surat panggilan kepadaHashim sudah dilayangkan,Selasa lalu, dengan alamatrumah Hashim di Jakarta.Dalam mengembangkan kasusini Poltabes Solo juga bekerjasama dengan Polres MetroJakarta Selatan yang turutandil dalam upaya menyita kelima arca sebagai barang bukti.Kasus pemalsuan dan pencurian benda budaya tersebutsangat memalukan dan mencoreng wajah kota Solo sebagaikota budaya. Karena itu tidakberlebihan kalau KoordinatorSolo Heritage Community,Sudarmono melontarkan kritik keras.“Ini sungguh memalukan.Karena bukan hanya soal barang bersejarah sematamata, tetapi soal nilai hargadiri dari sebuah kota yangsimbol budaya yang kuat,”ujarnya.Dia berharap, dalang dibalikpemalsuan benda-benda bersejarah ini segera diungkapdan diproses secara hukum.Dia juga meminta PemerintahKota Solo segera turun tanganuntuk menata kembali keberadaan kota Solo sebagaikota budaya. „ SP Pustaka Solo yang hilang kemudian dipalsukan. foto: repro kompas
                                
   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49