Page 27 - Majalah Berita Indonesia Edisi 52
P. 27


                                    BERITAINDONESIA, 27 Desember 2007 27BERITA UTAMAKetika BumiSemakin PanasPerlu revolusi gaya hidup untuk mengurangi penggunaan energiyang menjadi sumber utama kehidupan.esadaran duniaakan perlunya kolaborasi menghadapi peningkatanemisi karbon diwujudkan dalam Conference of Parties Ke13 United Nations FrameworkConvention on Climate Change(COP Ke-13 UNFCCC) 3-14Desember 2007 di Bali.Pemanasan global telahmenjadi sorotan utama berbagai masyarakat dunia, terutama negara yang mengalamiindustrialisasi dan gaya hidupkonsumtif. Meski demikian,pemanasan global yang berakibat pada perubahan iklim(climate change) belum menjadi kesadaran multipihak.Tidak banyak yang memahamidan peduli pada isu perubahaniklim. Banyak yang berpendapat dampak lingkunganbiasanya terjadi secara akumulatif. Pada titik inilah masalah lingkungan sering dianggap tidak penting olehbanyak kalangan, utamanyapenerima mandat kekuasaandalam membuat kebijakan.Pemicu utama perubahaniklim akibat pemanasan global(global warming) adalah meningkatnya emisi karbon akibat penggunaan energi fosilantara lain bahan bakar minyak, batubara dan sejenisnya,yang tidak dapat diperbarui.Penghasil emisi terbesaradalah negara-negara industriseperti Amerika Serikat, Inggris, Rusia, Kanada, Jepangdan China. Ini diakibatkanoleh pola konsumsi dan gayahidup masyarakat negaranegara utara yang 10 kali lipatlebih tinggi dari penduduknegara selatan.Untuk negara-negara berkembang meski tidak besar,ikut juga berkontribusi denganskenario pembangunan yangmengacu pada pertumbuhan.Memacu industrialisasi danmeningkatnya pola konsumsi,meski tak setinggi negara utara. Industri penghasil karbonterbesar di negeri berkembangseperti Indonesia adalah perusahaan tambang migas,batubara dan yang terutamaberbahan baku fosil.Dampak perubahan iklimyang dirasakan saat ini diantaranya makin panjangnya musim panas dan makin pendeknya musim hujan, selain itu makin maraknya badai dan banjirdi kota-kota besar di seluruhdunia, termasuk Indonesia.Beberapa daerah di Indonesia yang dulunya dikenal dingin dan sejuk, seperti PuncakBogor, Ruteng Nusa Tenggara,Kota Batu Malang atau PrigenPasuruan, beberapa tahunterakhir sudah mulai terasapanas.Meningkatnya suhu udarajuga berdampak makin banyaknya wabah penyakit endemik, seperti leptospirosis, demam berdarah, diare, dan malaria. Penyakit-penyakit yangseharusnya bisa ditangani itujuga menginfeksi ribuan orangdan menyebabkan banyak orang meninggal dunia.Mengubah Gaya HidupMenurut Direktur EksekutifWahana Lingkungan HidupIndonesia (Walhi) Jawa Timur, Ridho Syaiful Ashadi,diperlukan gerakan RevolusiGaya Hidup dalam upaya melakukan kampanye melawanpemanasan global sehinggaefek domino dari fenomenaalam itu tidak semakin besardampaknya bagi kehidupanmanusia. Salah satu hal yangdapat dilakukan adalah menggunakan produk ramah lingkungan bukan dari hasil pembabatan hutan.Masyarakat harus mengurangi penggunaan energi, baiklistrik, bahan bakar minyak,maupun air yang menjadisumber utama kehidupan.Sudah saatnya kita mulaiKPenggunaan kantong plastik mulai dilarang
                                
   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31