Page 23 - Majalah Berita Indonesia Edisi 52
P. 23
BERITAINDONESIA, 27 Desember 2007 23Tapi sudah ada dulu, baru kita nuntut,enak. Maka ke depan tanaman kita ini jugaakan kita jadikan brogh (jaminan) ke bank.Saya pinjam uang, mana broghnya, itu,pepohonan.Ide yang sangat cemerlang?Cuma, kalau yang menanam itu AlZaytun, kan tidak pernah dipakai contoh.Karena Al-Zaytun itu swasta. Terusnegaranya sendiri kurang perhatian.Makanya dibuatlah di Jakarta, jadi pakaicontoh nanti.Mungkin pimpinan negara initidak tahu sebelum berkunjung kesini?Oh tidak bisa tidak tahu. Seorangpemimpin negara tidak tahu apa yangdimiliki oleh negaranya, dan bangsanya,itu namanya lemah. Kita ke mana-manaselalu belajar tanaman apa di tempat ini.Memelihara tanaman, Syaykh kaPerwujudan hutan kota di Jakarta.BERITA UTAMAtakan mesti tahu iklimnya, jenisnya.Artinya kita harus bisa berbicaradengan tanaman?Oh iya, tanaman harus diajak bicara.Kita pagi-pagi jam 05.00 WIB sudahjalan-jalan ajak bicara. “Oh, sudah keluaroksigen belum kau?”. “Oh sudah, dari jamdua pagi sudah keluar oksigen,” katanya.“Kalau jam 11 malam jangan jalan-jalanSyaykh,” begitu. “Saya masih memerlukanoksigen, nanti sampeyan kena sedot saya.”Jadi kita jam 11 sudah masuk, jam 5 kitaturun jalan-jalan segar, “Sudah adaoksigen?” “Sudah, sudah saya keluarkansejak jam 1 pagi tadi.” Jadi enak.Pemahaman seperti itu barangkali kurang pada masyarakat kita,menjadi tidak bisa membuktikankarena dia tidak tahu. Kembali soalkhotib kali, yang perlu mendakwahkan ini?Bukan khotib, tapi media massa. Khotibkan cuma di mimbar. Kadang-kadangmendengarkan khutbah juga menangis.Tahu-tahu nangisnya bukan karena cintatapi karena kambingnya belum diikat tadi,sapinya belum diikat, lama-kelamaan dimuka khotib, nangis. Terus ditanya, tadicerita apa khotib, lupa saya, tak ingat, sayamenangis tadi karena kambing sayabelum saya ikat.Itu khotib, kiyai dan pastur jangandisalahkan. Kasih UU dititipkan ke pastur,titipkan ke khotib, bicarakan di masjib, bicarakan di gereja. Kalau UUnya tidak ada,untuk apa, nanti diinjak-injak sama orang.Yang menginjak saja tidak dihukum.Berarti pemerintahnya belumsiap dari sisi undang-undang?Bukan belum siap. Semuanya kita iniharus siap, begitu lho.Kan, UU-nya belum dibikin?Bukan belum dibikin tapi belum diingat.Diingatnya baru pemanasan global. Bagusmasih ingat dari pada sudah dikasih apaapa pemanasan global belum diingat, yasengsara.Dunia telah kehilangan paru-paruyang selama ini sebagian ada di Indonesia. Bagaimana kerjasamainternasional untuk mengembalikan masa depan hutan Indonesiayang sudah rusak ini?Paru-paru ini adanya di Indonesia, diantaranya.Yang merasakan rusak jugakita. Kalau bangsa-bangsa yang lain itumenikmati saja. Kayu dibawa ke sana, kitadapat kertas, mereka dapat kayu. Tentunya setelah itu mereka juga sadar, oh iya,kayunya saya ambil, saya tukar hanyadengan kertas.Jadi kalau kita juga mem-follow upbersama-sama negara ASEAN lainnya,bangsa lain atau negara-negara lain pastisediakan dana kerjasamanya. Dan inimesti Perserikatan Bangsa-Bangsa yangmenangani, yang menjadi pemantaunya,atau menjadi payung karena sudah global.Entah ditunjuk panitia atau apa.Walhasil apapun hasilnya Indonesiamesti berbuat untuk menata kembalilingkungannya. Belum terlambat. Semuajenis tanaman masih ada induknya. Belumpunah. Itu dikembangkan lagi. Kemudianteknologi sudah tinggi. Kita bisa menggunakan kultur jaringan atau menyebarbenih bijinya.Tinggal naungilah dengan hukum danundang-undang supaya aman semua. Berhentilah merokok seluruh bangsa Indonesia, ganti tanaman. Pabrik rokok masihnanam tembakau tapi untuk obat bukanuntuk dihisap. Obat apa, gunakan penelitian karena tatkala jamannya sudah maju.Semua kegiatan olahraga punberhentilah menggunakan pabrikrokok sebagai sponsor?Itu bukan olahraga, rusakraga. Sponsornya merusak paru-paru. Kalau mauolahraga, yang pasti berhenti naik mobildi Jakarta. Seluruh kementerian gunakansepeda. Cari sepeda yang gagah, yangbagus. Sekarang ada pabrik sepeda diSurabaya bisa berjalan 20 km/jam.Mobil berhenti satu hari, 30 literbensin untuk nanam pohon, bangsasehat. Tidak pakai sponsor rokok. Ituolahraga yang benar. Kemudian tidakmacet jalan.Terus kedua, kalau di Jakarta sudahmulai, seluruh kota ikut. Presiden naiksepeda, Wakil Presiden naik sepeda,Menteri naik sepeda, Sekjen naik sepeda,Irjen naik sepeda, Dirjen naik sepeda,Kepala Biro, Kepala Bagian, taruh jas danlain sebagainya, jalan pakai pakaian sport.Sampai di kantor sana, mandi.Presiden harus lebih dulu naiksepeda?Tidak harus. Presiden jangan dipaksanaik sepeda. Tapi memulai. Jadi tidaksusah. Diajak bicara Tirta Sangga Jaya kanbelum mau. Sekarang ada solusi baru,sepeda. Busway tetap jalan, nanti tinggalsatu jalan yang untuk mobil kecil, pakaisepeda. Kasih undang-undang, siapanubruk sepeda 100 kali lipat dendanya.Barangsiapa sepeda bisa nubruk mobildikasih hadiah, hah..ha...ha..!.Bagaimana kalau sudah 100 ribu pegawai negeri naik sepeda dari menteri sampai staf bawah, akan sepi Jakarta nggakada ngong...ngong....! Yang penting lagitidak ada macet, hanya macet sepeda.