Page 21 - Majalah Berita Indonesia Edisi 55
P. 21


                                    BERITAINDONESIA, 20 Maret 2008 21BERITA UTAMAabkan LukaFaktor-faktor Penyebab BencanaSuatu kejadian alam dikatakan sebagai bencana (disaster) apabilamengakibatkan korban dan penderitaan manusia, kerugian harta benda,kerusakan lingkungan, kerusakan sarana, prasarana, dan utilitas umumserta menimbulkan gangguan terhadap tata kehidupan dan masyarakat.Namun apabila kejadian alam itu tidak sampai mengakibatkan korbandan penderitaan manusia, apalagi kerugian harta benda dan kerusakankerusakan sarana/prasarana lain, maka kejadian alam itu disebutsebagai fenomena alam biasa. Bencana dapat disebabkan oleh beberapa faktor, baik oleh alam,yang masih dibagi lagi menjadi dua faktor penyebab, yakni: hazards ofexogenic origin (bencana alam asal luar), dan hazards of endogenicorigin (bencana alam asal dalam). Bencana yang disebabkan oleh proses alam ini adalah bencanaakibat proses geologis, proses geomorfologis dan proses klimatologis,yang mengakibatkan bencana alam.Bencana alam sebenarnya merupakan proses alam denganintensitas yang melebihi normal, seperti: gempa bumi, letusan gunungapi, longsoran, dan gelombang badai.Dari bencana alam-bencana alam tersebut di atas, yangtermasuk di dalam bencana asal luar (hazards of exogenic origin), adalah:1. Banjir,2. Erosi,3. Gerakan tanah,4. Debris avalanches,5. Kekeringan.Sedangkan yang termasuk dalam bencana asal dalam (hazardsof endogenic origin), adalah:1. Gempa bumi,2. Gelombang pasang (tsunami),3. Letusan gunung api (hujan abu, aliran lahar, aliran lava).Adapun bencana yang diakibatkan oleh aktivitas manusia (hazards of anthropogenic origin), adalah:1. Degradasi lingkungan,2. Penggundulan hutan yang berakibat pada bencana kekeringan, erosi/banjir,3. Gempa bumi akibat pembangunan dam,4. Penurunan tanah/lahan (amblesan/tanah terban), longsoran, danakibat ulah manusia (dalam rangka pengembangan wilayah yangtidak berwawasan lingkungan).manasan global akibat polusiudara yang tidak terkendali.Lemahnya pengawasan dariaparat negara dan lemahnyapenegakan hukum menyebabkan berlanjutnya pelanggaranlingkungan yang mengakibatkan kerusakan lingkungan.Longgena mengatakan, berdasarkan catatan WALHI, selama enam tahun terakhir 85persen bencana yang terjadimerupakan bencana ekologisyang ditandai dengan tanahlongsor, banjir, kebakaran dansebagainya. Hal itu bukansekadar bencana alam sepertiyang dibayangkan orang, tetapi merupakan krisis ekologiyang luas dan menghasilkanbencana ekologis pula.Sebagai sebuah fenomenakerusakan lingkungan, bencana ekologis yang terjadisudah luas sekali atau massive.Banyak sekali daerah yang dalam sejarah tidak pernah banjir atau mengalami tanah longsor sekarang sudah terkena.Alam Indonesia sekarang sudah sangat rapuh dan sensitifterhadap iklim ekstrim. Kalaukemarau akan ada kekeringandan kelangkaan air yang luas.Kalau musim hujan maka akanterjadi banjir dan tanah longsor. Jadi secara ekologis, alamdi Indonesia sudah kehilangankeseimbangannya.Longgena menganggap pemerintah adalah pihak yangpaling bertanggung jawab.Banyak kebijakan pembangunan dan kebijakan ekonominya menyebabkan bencanaitu terjadi. Selanjutnya tentusaja adalah pengusaha-pengusaha, perusahaan-perusahaan yang melakukan aji mumpung memanfaatkan kebijakan yang longgar, tidak adastandar lingkungan, tidak adastandar sosial dan tingkatkorupsi yang besar. Pemerintah Indonesia bukannyatidak sadar dengan masalahini, tetapi malahan masih melakukan kebijakan-kebijakanyang berlawanan dengan kelestarian alam.Misalnya, ada kebijakanpertambangan di hutan lindung, padahal hutan lindungsecara hukum harus dilindungi. Selain itu, kebijakansumber daya alam Indonesiamasih sangat eksploitatif.Lingkungan cuma sebatas kebijakan saja. Ekonomi masihdi atas segalanya.Sebagai masalah ekologis,solusi satu-satunya adalahmemperbaiki, meningkatkankualitas ekologi itu sendiri.Jadi jika hanya dilakukan seperti yang sekarang yang bersifat responsif dan reaktif danhanya menanggulangi bencanamaka hal itu tidak akan pernahbisa mengatasi akar masalah.Penanganannya harus berjangka panjang dan harusdibuktikan dengan aksi-aksikonkrit pemerintah Indonesia,menaati peraturan yang ada,menegakkan hukum, danmengikuti konvensi-konvensiinternasional. „ RHPenebangan hutan menjadi penyebab utama bencana banjir.foto: repro media indonesia
                                
   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25