Page 29 - Majalah Berita Indonesia Edisi 55
P. 29
BERITAINDONESIA, 10 Agustus 2006 29BERITA KHASBERITAINDONESIA, 20 Maret 2008 29pemuda Indonesia menjadi paramiliterAskar Wataniah di wilayah perbatasan.Tetapi, kata Hatta, Presiden tidak perlumenindaklanjuti hal itu karena Menko Polhukam Widodo AS akan melakukannya.Peneliti senior LIPI Ikrar Nusa Bhaktimenilai sangat absurd dan tidak masukakal apabila Malaysia berani mengambilrisiko merekrut WNI sebagai AskarWataniah. Sesama anggota ASEAN, Indonesia dan Malaysia tengah membangunsebuah komunitas keamanan bersama.Kedua negara juga punya komite khususyang rutin membahas persoalan perbatasan kedua negara.Karena itu, kata Ikrar, jika memangdiasumsikan benar terjadi sejumlah WNIdi kawasan perbatasan kedua negara direkrut Malaysia, itu berarti sebuah kegagalan besar bagi TNI, pemerintah daerah, dan pemerintah pusat.Para politisi penghuni Senayan terlihatpaling geram menanggapi isu AskarWataniah. Di antara mereka ada yangmeminta supaya Indonesia mengirimnota protes ke Malaysia, hingga menarikDuta Besar Indonesia di Malaysia. “Kamiakan mengusulkan agar Komisi LuarNegeri DPR segera kirim surat ke pemerintah,” kata Effendy Choiri, Ketua FraksiKebangkitan Bangsa DPR.Ali Mochtar Ngabalin anggota FraksiBintang Pelopor Demokrasi, menudingMalaysia telah melakukan tindakansistemik untuk menganeksasi Indonesia.Ketua DPR Agung Laksono mengatakan, pemerintah harus meninjau di lapangan dan memberikan nota protes melalui jalur diplomatik, supaya perekrutanitu dihentikan.Juru Bicara Departemen Luar NegeriKristiarto Legowo mengakui, ada warganegara Indonesia yang bekerja padabeberapa perusahaan di daerah perbatasan Malaysia-Indonesia sebagaipetugas keamanan. “Mereka diberi seragam dan mendapat pelatihan khusus,”kata Legowo, sesudah menerima informasi dari perwakilan Indonesia di Malaysia.Malaysia lewat Kedutaan Indonesia disana kata Legowo sudah membantahkabar itu, sebab untuk menjadi anggotaparamiliter atau Askar Wataniah adapersyaratan yang harus dipenuhi. “Haruswarga negara Malaysia.”Kepala Badan Intelijen Negara (BIN)Syamsir Siregar turut membantah keterlibatan pemuda Indonesia dalam AskarWataniah. “Isu itu tidak benar,” ucapnya.“Memangnya Malaysia punya AskarWataniah,” lanjutnya tersenyum.Kepala BIN mengatakan seharusnyaMalaysialah yang harus berhati-hatiterkait isu Askar Wataniah. “Mereka yangwaspada, karena takut kita susupi.”Pangdam VI Tanjung Pura MayorJenderal Tono Suratman kepada persmenyampaikan pernyataan berbeda soalAskar Wataniah, dengan apa yang dipaparkannya kepada Komisi I DPR akhir2007 seperti disebutkan Happy. Berbicarakepada Kompas di Balikpapan, Kalimantan Timur, Tono membantah adaWNI yang direkrut Malaysia menjadiAskar Wataniah. “Kami tahu persis MerahPutih masih melekat.”Tetapi untuk memberi celah mengambang dalam pernyataannya, Tono mengatakan, mungkin yang menjadi anggotaAskar Wataniah adalah WNI yang mendapat kewarganegaraan Malaysia. Dengan demikian, hak dan kewajiban akanmengikuti aturan Malaysia, misalnyamemperkuat militer dengan jadi AskarWataniah.Koran Tempo menulis, Tono Suratmanmengakui Malaysia melakukan upayarekrutmen untuk Askar Wataniah disepanjang perbatasan Kalimantan. Menurut Tono, mereka yang direkrut rata-ratatenaga kerja Indonesia di Malaysia yangmemiliki izin tinggal tetap dan sudahberalih kewarganegaraan. “Itu laporanintelijen kami,” kata Tono. “Proses rekrutmennya masih dalam batas kewajaran.”Panglima TNI Jenderal Djoko Santosomengatakan, sampai saat ini belum ada bukti kabar Askar Wataniah tersebut benar.Setelah Presiden SBY menugaskan MenkoPolhukam untuk melakukan tindaklanjutatas isu Askar Wataniah, Widodo AS kemudian menugasi lagi Menhan JuwonoSudarsono untuk memperjelas kasus ini. Diajuga meminta Departemen Dalam Negerimelakukan pengecekan. “Kami minta mereka turun ke lapangan,” kata Widodo.Berbicara di Jakarta, Duta Besar Malaysia untuk Indonesia Dato’ Zainal AbidinZain melihat ada usaha-usaha yang dimainkan golongan tertentu di Indonesiauntuk memicu keresahan dan kecurigaanmasyarakat Indonesia kepada Malaysia.“Isu Askar Wataniah ini diangkat untukmencetuskan semula perasaan tidaksenang hati terhadap Malaysia,” kataDato’ Zainal. Menurutnya, golongantersebut tidak senang melihat hubunganMalaysia berjalan baik, akrab, saling bekerja sama, dan hidup berdampingan dengan damai sebagai tetangga serumpun.Zainal juga menampik ada kepentinganMalaysia di balik mencuatnya isu perekrutan WNI menjadi anggota Askar Wataniah, sebab semua pemberitaan berasaldari Indonesia. Kepentingan politik Malaysia terkait dengan Pemilu di negaratersebut juga tidak memiliki korelasidengan isu Askar Wataniah. Termasuk isuuntuk menjatuhkan Anwar Ibrahim, yangdianggap dekat dengan WNI di Malaysia.Zainal juga membantah ada perekrutanWNI menjadi anggota Askar Wataniah,serta membantah negaranya mengeluarkan kewarganegaraan ganda untuk merekrut WNI. Ia mengambarkan perekrutan WNI demikian tidak masuk akal sebabsama saja seperti menembak kaki sendiri.Kalaupun ada anggota Askar Wataniahyang berbicara dalam dialek Jawa, Bugis,Banjar, dan lain-lain, menurut Zainal halitu karena mereka memang warga keturunan suku bangsa tersebut. Merekaadalah keturunan WNI yang bermigrasike Malaysia dan telah memiliki kewarganegaraan Malaysia. HTilustrasi: dendy