Page 36 - Majalah Berita Indonesia Edisi 55
P. 36


                                    36 BERITAINDONESIA, 20 Maret 2008 L ENTERALentera36Di Al-Zaytun, senimenjadi pilihanmelalui prosespemahaman. SeniAl-Zaytun adalahdemokratisasiseni dankebudayaan.liberal telah membulatkan konsep“Modern” dalam Al-Zaytun. Ibaratpadang gersang, Al-Zaytun adalah oasebercitarasa seni bagi musafir yangdahaga akan ilmu pengetahuan.Selain Pagelaran Seni Rihlah IlmiahMahad Al-Zaytun yang diretaskansecara rutin tiap tahunnya, salah satupenanda lainnya adalah perayaanMuharram 1429 H yang baru saja lewat.Tahun Baru Islam menjadi salah satudari event besar Al-Zaytun. Pada puncak1 Muharram 1429 H silam, sebagaipembukaan acara digelar paduan suarayang diiringi alunan full band, dipadugamelan, dan terbangan. Selain “laguwajib” Mars Al-Zaytun, lagu IndonesiaRaya, Indonesia Pusaka, dan RayuanPulau Kelapa membahana di langitlangit Masjid Rahmatan Lil’alamin.Semangat “Indie”Budaya dalam arti luas adalah hal-halterbaik yang pernah dipikirkan dandiucapkan di dunia, seperti kegiatan“membaca”, “mengobservasi”, dan“berpikir”. Gagasan seni menurutnyameluas sehingga mencakup hal“berbudidaya” (cultivated), dan atau“berbudaya” (cultured). Ada keterikutanunsur “logisme” dalam argumentasiestetika seni.Al-Zaytun menjadikan seni sebagaibagian hidup yang logis. Penjadwalan,fasilitas, dan ruang gerak yang tertatamenjadikan tataran seni masuk dalamargumentasi estetika. Pergerakan seni(aspiration) menjadi impuls, namunestetika seninya tetap dalam koridoryang tertata.Kebersenian sebagai eksistensi diri,termasuk identitas diri semacamcommon knowledge tiap santrinya.Setiap santri difasilitasi identitasseninya. Apapun program seni yangdiambil, ia akan melekat pada dirisantrinya. Jadi, jika saja si A adalahsantri aliyah kelas 11 yang pandai fisikaitu menjadi calon duta Olimpiade FisikaTingkat Nasional, dia juga akan terkenallewat identitas lainnya di basket dankelompok musik terbangan, itumisalnya.Keragaman pilihan seni di Al-Zaytunmenjadi keinginan (aspire) dalamtataran demokratis. Pendekatan seniyang logis, dan menempatkan senidalam ranah yang nyaman. Seni menjadiaktual, berada dalam tataran realitas.Seni macam ini akan mengikispandangan seni itu adiluhung. Karenaseni akan menjadi aktual dalamkenyataan sehari-hari. Di Al-Zaytun,seni menjadi menjadi pilihan melaluiproses pemahaman. Seni Al-Zaytunadalah demokratisasi seni dankebudayaan.Kehidupan para santri yang harmonik(systematize), beban materipembelajaran (materials), yangakhirnya memosisikan seni (arts)sebagai kegiatan di sela rutinitas.Pendekatan seni semacam ini akanmenjadikan santri tetap berada dalamzona yang nyaman. Santri akan tetapmerasa nyaman melewati sikluspembelajaran (processing) selamasekolah, berkegiatan, dan di asrama.Kenyataan hidup keseharian parasantri di asrama yang “kedap” terhadapSalah satu seni musik dan vokal yang dibina di Al-Zaytun, di mana personilnya adalah para mahasiswa dan santri. foto-foto: berindo wilson
                                
   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40