Page 40 - Majalah Berita Indonesia Edisi 55
P. 40


                                    40 BERITAINDONESIA, 20 Maret 2008LenteraL ENTERA40Bagaimanapun,Grup KeroncongPerdamaian AlZaytun sebagaiduta seni sudahmenjalankan misimulia, menebarbenih-benih seni.sebelum pergantian ke tahun 2005, saatitu kunjungan Prof.Dr.Robert W.Hefnerdari Universitas Boston Amerika Serikatyang memberikan ceramahnya diMeeting Room Wisma Tamu Al IshlahMa’had Al Zaytun. Semua personildisulap dalam kostum yang sangatformal. Kali ini mereka tidakmengenakan seragam grup yang biasamereka kenakan. Jas formal membaluttampilan mereka yang mengkilap.Begitupun saat Hendropriyonosebagai perwakilan Presiden Megawatidatang berkunjung ke Ma’had Al Zaytunpada 13 Mei 2003 silam mendapatkansiraman tembang kenangan GrupKeroncong Perdamaian di MeetingRoom Wisma Tamu Al Ishlah.Tidak hanya di dalam lingkunganMahad Al-Zaytun, Grup KeroncongPerdamaian Al Zaytun juga melawat kesejumlah event di sejumlah kota. Untukpertama kali penampilan mereka diuji diUniversitas Islam Negeri Jakarta (UIN).Mereka datang atas undangan untukmengisi acara hiburan Temu Alumni UINJakarta pada tanggal 17 Mei 2003. Laludisusul pada bulan Juni 2004,penampilan Grup Keroncong PerdamaianMa’had Al Zaytun dalam rangka RihlahIlmiah Pelajar Ma’had Al Zaytun.Berturut-turut mulai tanggal 2 Juni2004 di Semen Gresik, tanggal 3 Juni2004 di Petro Kimia Gresik, tanggal 5Juni 2004 di UNESA Surabaya, tanggal8 Juni 2004 di UGM, tanggal 10 Juni2004 di SMU Taruna Magelang dantanggal 11 Juni 2004 di UNESSemarang, Jawa Tengah.Sebagai duta seni, Grup KeroncongPerdamaian Al Zaytun sudah mendapatkanposisi yang nyaman untuk terus eksis.Jadwal manggung, baik event besar ataureguler menjadi penanda betapa besarperanan seni dalam Al-Zaytun. Namun,keberadaan yang terkesan elitis ini perludiperlunak dengan sosialisasi ke dalam.Para santri sebenarnya juga menjadisasaran utama mereka. Para santri itulahpendengar sejatinya.Jika lagu Volare sudah membuatshocking para santri hingga menyebutUsth.Kokom Komariah (solist/vokal)sebagai “Ustadzah Volare” artinya parasantri masih menagih banyak lagi laguyang bisa membuat mereka terkejut.Bagaimanapun, Grup KeroncongPerdamaian Al Zaytun sebagai duta senisudah menjalankan misi mulia, menebarbenih-benih seni. Mari kita ulangpetikan lirik lagu Pesantren Damai yangditulis langsung oleh Syaykh: Pesisirutara, pohon lontar, saksi berdirinya /Diteruskan santri gemilang /Al Zaytunlah wujudnya // Pesisir utara, pohonlontar, saksi berdirinya / Diteruskanhamba perdamaian Al Zaytun lahwujudnya //Apapun bentuk seninya, Al-Zaytunsudah memberi ranah yang subur.Tinggal bagaimana benih ituberkecambah, dan tumbuh menjadiinsan yang cerdas baik intelektual,emosional, dan spiritualnya. Mahad AlZaytun berupaya menghasilkanintelektual muda berhati mulia, dantentunya dilambari cinta seni. Ya, di AlZaytun lah wujudnya… „ TIM-CUSSeorang santri nisa Al-Zaytun memeragakan seni tari. foto: berindo wilsonResmi didirikan : 9 Mei 2003Pengasuh : Syaykh Al-Zaytun AS.PanjiGumilangPenasehat : Ust. SuarsaWaktu Latihan : Dua kali seminggu; pukul22.00 – 24.00 WIBTempat Latihan : Tribun Palagan AgungSebelah Selatan Lantai IPersonil Lengkap:1. Ust.Anang Rifa’i (bass)2. Ust.Budi Satrio (keyboard)3. Ust.Luki Burhansyah (cakalele)4. Ust.Imam Nurrahman (conga dantriangle)5. Ust.Tofik Sugiarto (snare drum dan hihat)6. Usth.Desi Triyoga Ratri (vokal)7. Usth.Desi Triyoga Ratri (vokal)8. Usth.Siti Mahmudah (vokal)9. Usth.Zakiyah Mulyani Az Zahra (vokal)10. Arif Maulana (cello, chaims danmaracas)11. Injaya Meimara Valentino (cukulele dangitar)12. Wawan Rusman (biola)Grup KeroncongPerdamaian Al-Zaytun
                                
   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44