Page 43 - Majalah Berita Indonesia Edisi 55
P. 43


                                    BERITAINDONESIA, 20 Maret 2008 43BERITA POLITIKgub BIank Indonesia sudah diajukanan dari berbagai kalangan,ewacana. Aroma politik ikutn calon orang nomor satu dintral ini.pertumbuhan ekonomi nasional.Kepala Ekonom Danareksa ResearchInstitute Purbaya Yudhi Sadewa menambahkan, calon gubernur BI harus piawaidi bidang moneter. Calon internal sebenarnya lebih baik. Tapi kalau toh yangterpilih dari eksternal, yang bersangkutanharus mendapat dukungan dari dalam BI.Sedangkan ekonom dari Indef, Avilianimenilai figur Agus dan Raden mempunyaikompetensi menjadi gubernur BI. Agusahli perbankan dan Raden mumpuni dibidang moneter dan fiskal. Namun karenatantangan ke depan adalah mengelolaekses likuiditas, menurut Aviliani, yangdibutuhkan adalah sosok yang mampumelakukan terobosan dan koordinasidengan otoritas moneter. “Gubernur BIharus mencari terobosan agar tidak terlalubanyak dana menganggur,” katanya.Pengamat pasar uang Fairal Anwarmenambahkan, gubernur BI harus orangyang ahli dalam kebijakan moneter. Jikadimungkinkan, DPR sebaiknya memintapemerintah mengajukan calon ketiga dariinternal BI yang jelas mempunyai keahlian moneter yang diperlukan.Menanggapi berbagai wacana yangmengemuka di masyarakat, MensesnegHatta Rajasa membantah terjadi perdebatan alot dan tarik ulur nama-namacalon yang diajukan ke DPR. Kabar yangberedar menyebut-nyebut Agus Martowardojo sebagai bankir kesayangan Presiden SBY. Agus dinilai sebagai sosok yangbisa diterima di kalangan internal banksentral maupun di DPR.Penetapan kedua nama calon ini dikabarkan telah melalui suatu pengkajianmendalam dari sejumlah nama yangditerima Presiden SBY dari para menteribidang ekonomi. Sebelumnya, sepertidiungkapkan Menseskab Sudi Silalahi,Presiden telah meminta sejumlah menteriuntuk membuat daftar nama calon gubernur BI.Tidak dimajukannya nama calon darikalangan interal BI, rumor yang beredarmenyebutkan karena Presiden tak inginterjadi perdebatan terkait kasus alirandana Rp 100 miliar yang kini ditanganiKPK. Kasus pengaliran dana ini, termasukke anggota DPR, seperti dikemukakanGubernur BI Burhanuddin Abdullahmerupakan keputusan kolektif yangdiambil melalui rapat dewan gubernur.Melalui pernyataannya itu secara tersirat Burhanuddin ingin mengatakanbahwa penyaluran dana itu bukan merupakan kebijakan pribadinya. Tetapi keputusan bersama dewan gubernur. Belakangan, Burhanuddin dalam pernyataannya yang kedua — setelah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK — menegaskandirinya tidak berniat untuk kembalimenjadi gubernur BI.Beberapa jam sebelum menyerahkansurat yang berisi nama kedua calongubernur BI ke DPR, Presiden SBY diIstana Negara menerima BurhanuddinAbdullah bersama jajaran deputi gubernur BI (15/2). Seusai pertemuanMiranda S Gultom yang ditanya wartawanmengaku pasrah dan siap menerimakeputusan presiden mengenai penetapannama calon gubernur BI yang diajukan keDPR. “Siapa saja kita terima apa yangditentukan pesiden. Tidak ada penolakan,” ujarnya.Ketua Ikatan Pegawai BI (IPEBI) DianEdiana Rae juga bersikap sama. Menurutnya, siapa pun calon gubernur BI yangdiajukan presiden akan didukung asalkankredibel dan kapabel menjalankan tugas.Di Tangan DPRDengan telah diajukannya dua namacalon gubernur BI ke DPR, maka kini‘bola’ berada di tangan DPR. Komisi XIDPR diperkirakan baru akan melakukanfit and proper test pada bulan Maret.Setelah kedua nama itu disampaikan dirapat paripurna dan rapat Badan Musyawarah (Bamus) DPR.Pelaksanaan uji kepatutan dan kelayakan terhadap kedua calon gubernur itu diperkirakan akan sarat dengan aroma politik. Hal ini tidak terlepas dengan kepentingan masing-masing partai politik.Kemungkinan akan ada tiga opsi yang bisadilakukan DPR. Yakni memilih satu daridua kandidat, menolak keduanya atau meminta presiden menambah calon ketigayang berasal dari kalangan internal BI.Ketua Fraksi PDI-P Tjahjo Kumolotermasuk yang meminta Presiden menambah satu nama calon lagi. Dia beralasan, dengan tiga calon, DPR akan lebihleluasa menentukan pilihan dalam ujikepatutan dan kelayakan. Termasukbagaimana visi dan misi mereka jikaterpilih menjadi gubernur BI.Fraksi PDI-P yang beroposisi denganpemerintah berpendapat, kedua nama itu,terutama Raden Pardede kurang dikenaldi masyarakat pelaku ekonomi. Pengajuannama Raden dianggapnya sebagai pelengkap karena Pemerintah sebetulnya menginginkan Agus Martowardojo menjadigubernur BI.Pengajuan kedua nama yang berasaldari unsur pemerintah itu dikhawatirkanPDI-P akan membuat BI menjadi tidak independen. “Padahal BI diharapkan independen dan keluar dari kekuasaan,” kataanggota Fraksi PDI-P Gajus Lumbuun.Sudah FinalMenanggapi berbagai reaksi yang muncul atas pengajuan dua nama itu, Mensesneg Hatta Rajasa menegaskan bahwahal itu sudah final. Pemerintah tidak akanmerevisi. “Dua nama itu sudah final.Cukup dua nama,” katanya di Jakarta.Menurut Hatta, Presiden SBY sangatselektif dalam memilih figur yang diunggulkan sebagai calon gubernur.Pengajuan Agus dan Raden, kata Hatta,sudah melalui pengkajian mendalam sertapertimbangan banyak kalangan. Keduafigur itu cukup kredibel dan memilikikemampuan, pengetahuan dan trackrecord yang mumpuni. Keduanya jugasama-sama memiliki kemampuan danjaringan luas di bidang moneter. Agusmerupakan bankir berpengalaman luas,sedangkan Raden adalah Ketua ForumStabilisasi Keuangan dan pernah suksesmenggelar forum investasi berskalainternasional.Kelanjutan pembahasan calon gubernurBI di DPR masih harus ditunggu. AkankahKomisi XI bersikap garang mengkritisidan menguji kedua calon? Diperkirakandeal-deal politik akan terjadi antara yangmendukung dan menolak. Pihak pemerintah – melalui partai-partai pendukungnya - kemungkinan juga akan memberikan ‘input’ berupa alasan mengapa keduanama itu dicalonkan.Surat Presiden SBY tentang pengajuankedua nama calon gubernur BI (19/2) laludibacakan di sidang paripurna DPR.Namun tak ada anggota dewan yang menanggapi. Saat surat itu dibacakan WakilKetua DPR Soetardjo Soerjogoeritno yangmemimpin sidang, mereka yang semulagarang ternyata hanya diam. „ SPRaden Pardede
                                
   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47