Page 51 - Majalah Berita Indonesia Edisi 55
P. 51


                                    BERITAINDONESIA, 20 Maret 2008 51BERITA EKONOMIBursa Saham RontokDunia kini dibayangi rasa takut akan terjadipelemahan ekonomi global. Bursa saham disemua belahan dunia mencatat kerugianbesar. Tetapi, pelemahan bursa justrumenyisakan peluang baru.ampak buruk krisiskredit macet perumahan AmerikaSerikat tahun lalu,atau subprime mortgage, mulai terasakan. Lembaga pemeringkat Standard & Por’s(S&P), dari Hongkong Senin(11/2) mengumumkan, bursasaham global selama Januari2008 kehilangan 5,2 triliundollar AS, setara dengan Rp47.000 triliun. Indeks hargasaham di semua bursa ratarata jatuh.Pasar saham di negara berkembang mengalami kerontokan paling parah, jatuh 12,44persen. Inilah kejatuhan awaltahun yang paling parah. Pasarsaham di negara maju jugajatuh, melemah hanya 7,83persen.Pada perdagangan 25 Januari 2008, misalnya, dari 52bursa saham yang diamatisebanyak 50 bursa di antaranya ditutup dengan negatif.Bahkan, 25 bursa di antaranyamenderita pelemahan hinggadua digit.Selama Januari 2008 sebanyak 26 pasar saham di negaramaju membukukan kinerjanegatif. Sebanyak 16 bursa diantaranya melorot hingga 10persen.Selama Januari bursa sahamdi Paris melemah 12,27 persen,dan selama tiga bulan terakhirmelemah hingga 15,27 persen.Bursa London mengalamisituasi yang lebih buruk, selama Januari turun 8,85 persen, dan selama tiga bulanterakhir minus 16,54 persen.Pasar saham AS selama Januari turun 6,07 persen, danselama tiga bulan terakhirterpangkas 10,78 persen.Bursa saham Turki selamaJanuari mengalami kerugianpaling parah, turun 22,70 persen, disusul kemudian bursaChina merosot 21,40 persen,Rusia 16,12 persen, dan India16 persen.Di Jepang, selama Januaribursa di negeri Matahari Terbititu turun 4,47 persen, dan tiga bulan terakhir turun 10,44 persen.Bursa Efek Indonesia (BEI)di Jakarta turut pula terpengaruh subprime mortgage.Pada perdagangan Selasa (22/1), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup padalevel 2.294,52, amblas sebanyak 191,35 poin atau 7,7 persen dibanding penutupan sehari sebelumnya. Kondisi lebihparah sudah dialami padapenutupan sepekan sebelumnya, ditutup pada level 2.611,13poin, rontok sebanyak 316,61poin atau 12,12 persen. Inilahrentetan penurunan terbesarIHSG dalam sejarah bursa.Kepanikan sempat melandapara petinggi bursa Indonesia,hingga tercetus usulan untukmenghentikan sementara perdagangan bursa demi menghindari kemerosotan yang lebihdalam. Tetapi, “Kesimpulankami, apa yang terjadi di pasarmodal kita masih dalam bataswajar. Jadi, tidak perlu sampaiada skor bursa,” kata MenkoPerekonomian, Boediono.Bermula dari ASSetelah saham di seluruhbelahan dunia panik, bursasejagat pun rontok habis, investor lalu ramai-ramai menjual saham. Suasana kalutdiperparah kondisi dua bankterbesar AS, Bank of Americadan Wachovia Corporation,yang mengumumkan laba bersihnya di kuartal IV 2007 ikutrontok masing-masing 95 persen dan 98 persen.Kondisi perekonomian ASdituding menjadi penyebabkerontokan bursa saham global, setelah terjadi krisis kreditperumahan.Para analis menyebutkan,lembaga pemeringkat turutandil di dalamnya karena selalu memberi peringkat yangbagus-bagus terhadap suratsurat berharga berbasis kreditperumahan yang diterbitkan.Tetapi Presiden Standard &Poor’s, Deven Sharma, menolak tudingan dimaksud. Menurutnya, transformasi yangterjadi pada pasar finansialmemerlukan inovasi pemikiran, sumber-sumber yang lebihbanyak, dan kemampuan analisis yang kuat. Deven berjanjiakan memperbaiki langkahlangkah dalam memberikanperingkat.Untuk menormalisasi situasi,The Federal Reserve (The Fed)kemudian ambil langkah taktis.Bank Sentral AS itu pada hariSelasa (22/1) tiba-tiba memangkas bunga patokan Fedfunds rate sebesar 0,75 persen,dari sebelumnya 4,25 persenturun menjadi 3,5 persen.“Mestinya langkah The Fedini bisa memberi efek positif dipasar saham global dan domestik, setidaknya jangka pendek,”kata Poltak Hotradedo, KepalaRiset Recapital Securities.Efek penurungan suku bunga The Fed langsung terasasehari kemudian. Pada perdagangan Rabu (23/1) bursaJepang naik 2,04 persen, bursaHongkong melejit 10,72 persen, dan IHSG kembali menguat hingga 7,92 persen.Tanpa langkah korektif TheFed, kerugian yang dialamibursa global mungkin akan jauhlebih besar dari yang diumumkan S&P 5,4 triliun dollar AS.Tetapi, para analisis justrumelihat tersedia banyak peluang untuk mengail untung ditengah keruhnya bursa.Poltak memberi saran supayainvestor mencari saham-sahamyang punya potensi ekspor,komoditas, perbankan. “Carilahyang blue chips. Mungkin gantike nonpertambangan,” kataPoltak Hotradedo. „ HTDIHSG menguat 7,92 persen (23/1) setelah bank sentral AS memangkas bunga patokan menjadi 3,5 persen.foto: repro gatra
                                
   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55