Page 55 - Majalah Berita Indonesia Edisi 55
P. 55


                                    BERITAINDONESIA, 20 Maret 2008 55BERITA DAERAHKejari TarakanTunggu PengaduanBerita proyek bermasalah dianggap bisa mengundangmasalah. Jaksa meminta wartawan untuk menyerahkandata-data yang dimilikinya.royek peningkatan Bandara Juwata Tarakan, Kalimantan Timur, yakni perpanjangan landasan pacu (runway) sepanjang400 meter dan lapangan parkir pesawat,hingga saat ini belum rampung. Diduga,ada masalah dalam pelaksanaan proyektersebut. Namun, Kejaksaan Negeri(Kejari) Tarakan mengaku tidak adamenangani kasus mengenai proyek tersebut. “Kami tidak sedang membidikproyek itu,” kata Jeffry Makapedua, SH,Kasi Pidana Khusus Kejari Tarakan.Karena itu pula, Kepala Kejari Tarakan,Syaiful Anwar melalui Jeffry memintawartawan Berita Indonesia agar tidakmemberitakan dulu tentang proyek tersebut. Berita Indonesia juga dimintamemberikan data-data yang dimilikitentang dugaan tersebut, kalau ada. Sebabmenurut Kejaksaan, praduga penyelewengan di proyek senilai Rp 52,7 miliaritu akan ditindaklanjuti bila sudah adapengaduan atau laporan masyarakat.Jeffry Makapedua mengisyaratkan, jikapihak Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)atau wartawan misalnya mau menyerahkandata-data yang dimilikinya, Kejaksaan tidakakan tinggal diam. Laporan masyarakat atasdugaan penyelewengan dana di sejumlahproyek akan segera ditindaklanjuti. Termasuk laporan hasil pemeriksaan belanjadaerah Kota Tarakan tahun 2006 yang telahdilakukan Badan Pengawas KeuanganDaerah (BPKD). “Kami sedang menindaklanjuti,” papar Jeffry.Sebagaimana diberitakan majalah inipada Edisi 17 (Juli 2006) lalu, terjadinyakerusakan pada runway itu adalah ketika(Rabu, 12/4- 2006) pesawat Boeing 737seri 300 Citilink Garuda Indonesia sedanglepas landas. Menurut Kepala BidangPerhubungan Udara Dinas PerhubunganKaltim, Tunas Partomo, kerusakan itudisebabkan usia overlay (aspal permukaan landasan) yang sudah terlalu lama.“Kondisi tersebut diperparah lagi denganseringnya permukaan landasan tergenangair,” katanya. Namun, pernyataan ituditolak sejumlah pengusaha konstruksi diTarakan. Menurut mereka, kerusakandisebabkan material yang digunakanuntuk overlay adalah aspal goreng.Berdasarkan pernyataan itu, ditambahlagi dengan kejadian yang menimpapesawat Mandala, Selasa siang (3/10-2006), -sebagaimana diberitakan BeritaIndonesia Edisi 24 (Okt-Nov 2006) lalu,dimana pesawat jenis Boeing 737 seri 200milik maskapai Mandala Airlines tergelincir karena faktor yang masih dipertanyakan, mestinya Kejaksaan sudah bisamenindaklanjuti masalah tersebut dengancara mengambil sample aspal untukdicocokkan dengan patokan standarisasiAASHTO (American Association of StatedHightway Test Organization) yakniteknik pemadatan aspal di lapanganterbang sesuai standard CBR (CaliforniaBearing Ratio). Dengan beberapa kejadian itu, tanpa harus menunggu laporandari masyarakat, sebenarnya Kejaksaandan Kepolisian sudah cukup alasan untukmengusutnya.Menanggapi permasalahan ini, WakilKetua Komisi III Supa’ad Hadianto, saatditemui berjanji akan segera melakukanpeninjauan. “Jika ternyata ada penyimpangan akan kami panggil dan laporkansecara tertulis ke Gubernur,” katanya.Menurut wakil rakyat dari Fraksi PatriotPancasila ini, Komisi III yang membidangipembangunan di Kota Tarakan, saat inimasih konsentrasi pada proyek-proyekyang dibiayai APBD II. “Tentu, adasaatnya nanti rekan wartawan, kamisertakan ke lapangan,” ujarnya.Sedangkan pihak pengelola bandaraketika coba diminta keterangan selalumengelak. Kepala Bandara Tarakan, HHusni Djau, dua kali berusaha ditemuiAsmudin, wartawan Berita Indonesiaselalu mengelak dengan alasan sibuk.“Bapak (Husni Djau, Red) sangat sibuk.Tidak bisa menerima tamu,” tolak seorangsecurity di pintu kantornya.Dari data di papan proyek diketahui,bahwa proyek itu ditangani oleh DinasPerhubungan Kaltim dari dana APBD I –Tahun anggaran 2006 senilai Rp52.707.419.000. Sedangkan kontraktorpelaksana adalah PT Adhi Jo (PT AdhiKarya-PT Beringin Jo). Jangka pelaksanaan proyek itu sebenarnya hanya 455hari dan masa pemeliharaan 180 hari.Namun, ketika Berita Indonesia ke lokasi(Februari 2008), belum ada tanda-tandakapan proyek tersebut selesai.Padahal, pihak Mandala sebelumnyasudah menyiapkan pesawat lebih besar,yakni Airbus A319 untuk penerbangan keTarakan. Namun, seperti diungkapkanDistrict Manager PT Mandala AirlinesCabang Tarakan, Marwan Aras, SH, untuksementara - dalam waktu yang tidakditentukan,- Mandala tidak akan melayani rute Tarakan. “Persoalannya, hinggasaat ini landasan pacu Bandar udaraJuwata Tarakan tidak bisa didarati jenispesawat Airbus A319,” kata Marwan Arasmengungkapkan alasannya. Sedangkanmenanggapi kondisi landasan pacu Bandara Juwata Tarakan yang bergelombang,Marwan Aras tak punya komentar. “PihakBandara Juwata sudah melakukan perpanjangan dan pelebaran landasan. Untukstrenght runway (kekuatan landasan)dan turning area (tempat berputarnyapesawat) yang menentukan apakah sudahmemenuhi syarat adalah kewenanganpusat,” katanya. „ ASM, SLPPBandara Juwata Tarakan, belum mampu didarati pesawat besar.
                                
   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59