Page 22 - Majalah Berita Indonesia Edisi 65
P. 22


                                    22 BERITAINDONESIA, Maret 2009BERITA UTAMADemokrat Percaya Diri, Golkar Pacu Dinamika politik bergerak amat cepat, terutama pada harihari menjelang Pemilu 9 April 2009. Partai Demokrattampil percaya diri bahkan terkesan over confidence,sehingga bisa menyinggung harga diri Partai Golkar.asil survei beberapa lembagamenempatkan sosok SBY sedang populer, di posisi puncak. Perolehan suara PartaiDemokrat juga diperkirakan sangat tinggi,di atas 24%. Itu berarti Partai Demokratakan bisa mengusung sendiri Capresnya.Kepercayaan diri Partai Demokrat ituterlihat sangat menonjol pada saat penyelenggaraan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) di Pekan Raya Jakarta (PRJ), 8-9 Februari 2009. Pada Rapimnas ini, Partai Demokrat menaikkan target perolehansuara Pemilu Legislatif dari semula 15%menjadi 20%. Juga secara bulat menyatakan mengusung SBY sebagai kandidatcalon presiden. Sekaligus dengan tegasmenyatakan sama sekali belum menyinggung soal siapa calon wakil presiden.Sementara, pada kurun waktu itu, dinamika politik dalam tubuh Partai Golkarmasih lebih cenderung akan mempertahankan duet Susilo Bambang Yudhoyono(SBY) dengan Jusuf Kalla (JK) sebagaiCapres-Cawapres. Padahal, RapimnasPartai Demokrat, malah menyatakanbelum akan belanja Cawapres sepertipartai lain. Terkesan bernada menyindirlangkah Partai Demokrasi IndonesiaPerjuangan (PDIP) yang terus melakukanpendekatan untuk menentukan Cawaprespendamping Megawati Soekarnoputri.Bahkan, Ketua DPP Partai Demokrat,Andi Mallarangeng mengatakan bahwasaat ini yang ada hanya Presiden SBY.Tidak ada itu capres-capres lain. “Yangsekarang ini adanya hanya bakal capresatau orang-orang yang bercita-cita inginjadi capres,” kata juru bicara presiden itu.Dalam kondisi kepercayaan diri berlebihan dan tiadanya kepastian dari SBYakan berpasangan kembali dengan JK,para pengamat menduga akan munculdugaan bahwa Partai Demokrat terkesanangkuh atau kurang santun. Akibatnya,secara khusus akan terjadi pergerakanpolitik lebih dinamis dalam tubuh Golkar.Apalagi beberapa kader Golkar, seperti SriSultan Hamengkubuwono X dan AkbarTanjung, sudah menyatakan diri siapmaju sebagai Capres dari Partai Golkar.Sementara kondisi itu sudah seperti apidalam sekam, kemudian Ketua UmumDPP Partai Demokrat Ahmad Mubarok,yang mungkin terbawa suasana kepercayaan diri dalam Rapimnas, mengeluarkan pernyataan terkait belum adanyakepastian Cawapres pendamping SBY.Dia menyatakan Partai Demokrat belummenentukan Cawapres termasuk JusufKalla, mengingat Partai Golkar diperkirakan hanya akan memperoleh suara sebanyak 2,5 persen dalam Pemilu mendatang.Metro TV. SBY mengklarifikasi pernyataanAhmad Mubarok. SBY menegaskan, tidakpernah terpikirkan sama sekali untukmelecehkan Partai Golkar. Ia juga menegaskan telah menegur Ahmad Mubarok.“Saya sudah memberikan teguran langsung kepada kader Partai Demokrat Saudara Mubarok yang saya nilai telah mengeluarkan statemen, andaikata apa yangdiucapkan itu persis dengan yang diangkat media massa. Karena statemenMubarok itu di luar sepengetahuan partai,apalagi saya,” tegas SBY. Namun, dalampernyataan yang disebutnya klarifikasiPernyataan ini kemudian memantik nyalaapi yang tadinya sudah memanas dalamsekam. Bahkan Jusuf Kalla pun bereaksikeras. Ketua Umum Dewan Pimpinan PusatPartai Golkar, yang juga Wakil Presiden RI,itu meminta agar tidak menganggap remehPartai Golkar dalam Pemilu 2009. MenurutJusuf Kalla, orang yang meremehkan PartaiGolkar hanya mendapat 2,5 persen dalamperolehan suara dalam Pemilu 2009 dinilaiorang yang tidak tahu Partai Golkar dantengah bermimpi buruk.Pernyataan itu disampaikan JusufKalla, saat ditanya pers, seusai bertemudengan Wakil Perdana Menteri BelandaWouter Bos, yang juga Menteri Keuangandan Menteri Luar Negeri Belanda MaximeVerhagen di Den Haag, Belanda, Senin (9/2). “Jangan bermimpi (Golkar) hanyaakan mendapatkan 2,5 persen suaradalam pemilu mendatang,” tegas Kalla.Presiden Susilo Bambang Yudhoyono selaku Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Selasa (10/2) malam, segera menggelar jumpa pers di kediamannya, PuriCikeas, Bogor, yang disiarkan langsung olehdan pernyataan resmi itu, SBY sama sekalitidak menyebut nama Jusuf Kalla.Lalu, sepulang dari lawatannya ke luar negeri, Wapres Jusuf Kalla meminta waktu bertemu Presiden SBY. Entah karena kesibukannya, sudah lebih sepekan, permintaanbertemu dari JK itu belum digubris SBY.Berbagai tafsir pun muncul di tengah elitpolitik Golkar. Tampaknya mereka merasaharga diri Partai Golkar sedang dalam ujian.Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PartaiGolkar pun menggelar Rapat KoordinasiNasional (Rakornas) dengan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I seluruh Indonesia.Pada kesempatan itu, Ketua DewanPembina Partai Golkar Surya Palohmenegaskan agar jangan menjual murahPartai Golkar. Rakornas itu pun menyepakati agar semua DPD segera mengajukan tujuh nama Capres.Namun, tidak berhenti di situ, selepasRakornas, 33 DPD Partai Golkar melakukan pertemuan, kemudian menemui Jusuf Kalla di kediamannya untuk menyampaikan kesepakatan sikap bahwa PartaiGolkar akan mengusung Capres sendiri.HTEGANG: Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat yang juga Presiden RI Susilo BambangYudhoyono mengklarifikasi pernyataan kadernya Ahmad Mubarok dengan mengatakan kalauPartai Demokrat tidak pernah melecehkan Partai Golkarfoto: presidensby.info
                                
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26