Page 23 - Majalah Berita Indonesia Edisi 65
P. 23
BERITAINDONESIA, Maret 2009 23BERITA UTAMAfoto: presidenri.go.idu Harga Diri“Karena itu hak demokrasi dari DPD IPartai Golkar, saya sebagai ketua umumtidak bisa berbicara lain selain dari apayang diputuskan dari bawah,” kata JK kepada pers seusai shalat Jumat (20/2/2009) di Masjid Istana Wapres, Jakarta.Namun, JK menjelaskan, tentu ituharus sesuai dengan prosedur partai. Sebagaimana telah diputuskan dalam Rapimnas Partai Golkar, penetapan capresperiode 2009-2014 oleh Partai Golkarakan dilakukan pada Rapimnas Khususyang digelar seusai Pemilu Legislatif April2009. Kemudian, saat ditanya, apakah iakader Golkar dari seluruh Sulsel.Pada kesempatan itu Jusuf Kalla menegaskan kembali kesiapannya menjadipresiden. “Pemerintahan SBY-JK sudahbaik, tapi saya merasa bisa lebih baik lagi,’’tegasnya. JK menegaskan bahwa dia bisabekerja lebih cepat dengan arah yang lebihjelas untuk bangsa.Perihal pemerintahannya dengan Presiden SBY dijanjikannya tetap berjalan. “Sebenarnya tidak ada hubungannya. Saya danPresiden Yudhoyono sampai Oktober 2009,sebab kami berdua diangkat rakyat, bukanoleh partai. Jadi, pemerintahan harus tetapberjalan sampai akhir,” kata Kalla.Hal ini dipertegas lagi, setelah SBY-JKakhirnya bertemu empat mata selama hampir 45 menit di kediaman pribadi Presiden,Puri Cikeas, Gunung Putri, Bogor, 22/2 maPartai Persatuan Pembangunan (PPP).Sementara, PAN sudah lebih awal menyatakan sikap tidak lagi berkoalisi denganPartai Demokrat. Hal ini jelas bisa menyulitkan posisi SBY dan Partai Demokrat.Namun, menurut prediksi pengamatpolitik Arbi Sani, Jusuf Kalla akan kalah karena elektabilitasnya paling rendah dibandingSBY dan Megawati. Kecuali Jusuf Kallamenggandeng Sultan Hamengku Buwono X.Menurutnya, Capres yang dapat menjadikanSultan sebagai calon wapresnya akan menang. “Sultan itu kuda hitam,” ucapnya.Sementara, menurut peneliti senior Centre for Strategic and International Studies(CSIS), J Kristiadi, pernyataan kesiapanKalla menjadi Capres, itu merupakan teknikuntuk membeli waktu (buying time) dalammenghadapi berbagai tekanan dari dalamPartai Golkar. Ia memperkirakan, Kallatidak mau frontal bertentangan dengansejumlah aspirasi yang muncul di internalGolkar, terutama dari pengurus daerah.Hal itu berarti, kemungkinan SBY-JKkembali berduet sebagai Capres-Cawapres, memang masih terbuka walaupunsudah semakin kecil dibanding sebelumnya. Indikasi terbukanya kemungkinan inijuga terungkap dari pernyataan JusufKalla sendiri seusai bertemu denganpetinggi PKS (27/2).Meski Kalla sudah menyatakan siapbersaing dengan SBY, tapi Kalla menegaskan bahwa Golkar belum menutup pintuuntuk kembali berkoalisi dengan PartaiDemokrat dan berduet lagi dengan SBYpada Pemilu Presiden 2009. ‘’Seluruhkeputusan ada di rapimnasus (rapatpimpinan nasional khusus) setelah pemilulegislatif,” katanya. Sementara dalam tubuhPartai Golkar masih ada faksi yang menghendaki dilanjutkannya duet SBY-JK.Perkembangan terbaru adalah pertemuan Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan MegawatiSoekarnoputri bersama Ketua UmumDPP Partai Golkar yang juga Wakil Presiden M Jusuf dan menandatangani limabutir Kesepakatan Dua Tokoh di Jakarta,Kamis (12/3). Mereka antara lain sepakatuntuk membangun pemerintahan yangkuat untuk mewujudkan kemajuan bangsa dan kesejahteraan rakyat.Dalam pertemuan ini memang tidak dibahas tentang koalisi dalam arti pembagian kekuasaan terutama tentang siapacapres atau cawapres. Ketika hal ini ditanya pers, Megawati menjawab, “Tadikami makan enak. Jadi, belum ada urusancapres-capresan. Saya tadi bilang kepadaPak Kalla, saya pilih nasi goreng kampungkarena dari kampung itulah yang enak.”Kalla menimpalinya dengan tertawa.Namun pertemuan dan kesepakan itutelah melahirkan berbagai kemungkinanpeta politik ke depan. CRS/MLPsiap jika Partai Golkar mengusungnya sebagai capres? “Pernah tidak saya diputuskan dari bawah dan menyatakan tak siap?Untuk kepentingan bangsa, saya selalusiap,” tegasnya. Ia pun mempertegas,sejak awal, siap untuk apa saja. “Sebagaiwapres atau sebagai presiden, selama ituterbaik bagi bangsa,”katanya.Menurut Kalla, desakan DPD Partai Golkar itu, terkait dengan beberapa masalah,seperti harga diri partai. “Itu merupakancerminan sikap yang keras dari DPD. Kamisebagai partai harus memiliki sikap yangjelas menghadapi masa mendatang. Supaya kami selalu dianggap dan tidak diremehkan oleh orang lain,” katanya.Setelah itu pencalonan Ketua UmumDPP Partai Golkar, ini sebagai kandidatpresiden dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2009 terus menggelinding. Di antaranya dukungan dari Rapat Akbar Pimpinan Partai Golkar se-Sulawesi Selatandi Makassar, Ahad 1/3/2009, yang dihadiri 2.999 pimpinan Golkar di tingkat desa, 303 pimpinan kecamatan, dan 1.110lam. Keduanya sepakat menjaga hubunganbaik dan mengurangi kesalahpahamanhingga masa jabatan berakhir. Ini pertemuan pertama Presiden SBY dan WapresJK, sejak JK kembali ke tanah air Minggu(15/2) dari lawatannya ke Jepang, AmerikaSerikat, dan Eropa awal Februari lalu.Kian SeruPernyataan siapnya Jusuf Kalla jadiCapres, membuat peta politik nasional berubah cepat. Persaingan dalam pemilu presiden 8 Juli 2009 diperkirakan makin seru.Dua Capres yang sebelumnya sudah selaludijagokan yakni SBY yang dicalonkan PartaiDemokrat (disebut Blok S) dan MegawatiSoekarnoputri yang dicalonkan PartaiDemokrasi Indonesia Perjuangan (disebutBlok M) akan mendapat persaingan dariJusuf Kalla yang kemungkinan besar akandiusung Partai Golkar (disebut Blok J).Terlihat juga indikasi beberapa parpolpendukung pemerintah mulai merapat keBlok J dan Blok M. Indikasi terlihat darigerak Partai Keadilan Sejahtera (PKS) danMULAI GOYAH: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Jusuf Kalla saatmemberi keterangan kepada pers