Page 53 - Majalah Berita Indonesia Edisi 65
P. 53
BERITAINDONESIA, Maret 2009 53BERITA DAERAHalahKonferensi PWIPerwakilan PurwakartaSebanyak 49 anggota Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) perwakilan Purwakartamelaksanakan konferensi di Hotel Grand Situ Buleud Purwakarta (18/2), dengan agenda pemilihanpengurus periode tahun 2009-2012 dan menyusun program kerja. Konferensi ini dihadiri paraunsur pimpinan daerah Purwakarta, organisasi pemuda, LSM dan wartawan dari berbagai media.Dalam kesempatan itu, Asisten Daerah bidang Pemerintahan, Wahyu Subroto SH, M.Si, mewakiliBupati Purwakarta, memaparkan visi Purwakarta yaitu Purwakarta Digjaya (dalam bahasa sundayang artinya Purwakarta menuju kemashyuran). Rencana pembangunan jangka menengahmembuat Purwakarta Digjaya ini merupakan tanggung jawab seluruh masyarakat Purwakartabaik itu infrastruktur dan suprastruktur. Lebih lanjut Wahyu menjelaskan, ada dua tujuan pokokotonomi daerah yaitu meningkatkan kesejahteraan rakyat dan melangsungkan demokratisasi,maka PWI Perwakilan Purwakarta juga sedang melakukan proses demokrasi melalui kegiatankonferensi yang akan memilih kepengurusan periode 2009-2012.Ir Uyun Achdiyat, pengurus Cabang PWI Jawa Barat, mengharapkan agar PWI maksimal dalammemajukan kesejahteraan masyarakat serta bekerja sesuai Kode Etik Jurnalistik. Dalamamanatnya, ia menyatakan bahwa kebebasan pers bertujuan mensejahterakan masyarakat luasseperti tujuan otonomi daerah. Pemerintah dan pers sebenarnya punya visi yang sama, tinggalke depan bagaimana keduanya bersimbiosis untuk menghilangkan alergi antara pejabat publikdan pers dan masing-masing bisa berperan sesuai profesinya.Berkaitan dengan organisasi PWI dalam kesepakatan Jakarta terungkap bahwa kebebasanpers tidak boleh dihambat asalkan sesuai dengan Kode Etik Jurnalistik yaitu kebebasan persyang bertanggung jawab. Kalau dicermati sebenarnya baik organisasi publik maupun non publikmempunyai tujuan yang sama yaitu segala sesuatunya diarahkan kepada kesejahteraanmasyarakat luas. Kendala yang sering dihadapi untuk mewujudkan tujuan tersebut baik ituorganisasi publik, begitu juga organisasi PWI Purwakarta adalah kendala biaya (budget) yangmembuat kinerja kurang optimal.Begitu juga pada pola perekrutan kepemimpinan di setiap organisasi publik termasuk di PWI.Untuk mencari figur pemimpin itu berat dan penuh risiko, dan untuk menjadi pemimpin yangberhasil indikatornya adalah sasaran organisasi itu tercapai dalam masa kepemimpinannya.Kepada PWI selaku mitra kerja pemerintah diharapkan bisa berorientasi pada situasi kekinianyang mengacu pada pendekatan kultural, begitu juga kode etik yang ada di PWI Purwakarta bisadiaplikasikan sesuai kultur Purwakarta sehingga tidak ada kesenjangan antara pers danpemerintah. Selaku mitra kerja, keduanya bisa bekerja optimal.Sesuai hasil konferensi susunan pengurus PWI Purwakarta periode 2009-2012 terdiri dari KetuaEndang Yusup, didukung 4 orang wakil ketua yaitu Dede Sulaeman (bidang organisasi), BernardSihite (bidang kesejahteraan sosial), Endang Surahman (bidang pembelaan wartawan), AsepFirdaos (bidang pendidikan), sedang Sekretaris dipegang Taufik Ilyas. BNDserahkan kepada Kejaksaan yang sedangmelakukan penyidikan. Memang, secaramekanisme, Yayasan Marturedo termasukyayasan penerima dana bansos yang tidakmemenuhi prosedur,” pungkasnya.Kalau ditelusuri, pelanggaran itu takhanya dana bansos Rp 500 juta setiaptahun, tapi juga bantuan membeli tanahuntuk lahan pembangunan gereja dan rehab bangunan gereja. Pengajuan bangunan gereja awalnya di Jl Lestari CahayaBaru, Karang Harapan Juata, TarakanBarat, tetapi kemudian dialihkan ke PasirPutih, Tarakan Barat. Menurut sumberBerita Indonesia, untuk ini Gereja PIBITarakan mendapat bantuan Rp 253 jutalebih untuk rehab gedung gereja.Bagaimana Yayasan seperti Marturedodapat bantuan semudah itu? Beberapakalangan mengatakan Pdt Sinurat bekerjasama dengan oknum DPRD Kota Tarakanserta melibatkan nama sejumlah pendetadi kota yang dijuluki New Singapore.Tetapi ketika hal ini ditanyakan kepadaElman Hutauruk, S.Pd anggota DPRDdari Partai Damai Sejahtera (PDS), menolak memberi keterangan. “Silakan tanyakepada Pdt Alex Riduan Sinurat, S.Th.MACE selaku ketua Yayasan Marturedo,”katanya melalui telepon genggamnya.Begitu pula dengan Pdt Alex RiduanSinurat yang ditemui di rumahnya diKampung Bugis Kelurahan Karang AnyarTarakan Barat, tak mau berkomentarbanyak. “Kasus ini sudah ditanganiKejaksaan, penjelasan apa lagi yang bisasaya berikan. Silahkan Anda tanya Kejaksaanlah,” katanya kepada Asmudin Wartawan Berita Indonesia di Tarakan.Beberapa pendeta yang namanya dimasukkan sebagai pengurus YayasanMarturedo sangat kecewa atas tindakanPendeta jebolan Sekolah Tinggi Injili Indonesia Yogyakarta ini. “Soalnya,” kataPdt Barnabas S.Th, ia dan beberaparekannya Hamba Tuhan sudah beberapakali diperiksa Jaksa. “Padahal kamisendiri tidak pernah diajak bicara ataudihubungi langsung ditulis sebagai pengurus Yayasan. Apa dan bagaimana ituMarturedo, sama sekali kami tidak mengerti. Makanya kami bingung ketika ditanya jaksa, ini sangat memalukan,” kataPdt Barnabas kepada Berita Indonesia.Beberapa tokoh agama umat Kristianidi Tarakan mengharapkan pihak Kejaksaan dari Satuan Khusus PenangananTindak Pidana Korupsi segera menyitabukti-bukti korupsi serta tidak berlamalama. “Silakan proses dan bawa ke mejahijau,” harap mereka. ASM/ SLPfoto: bernardKonferensi PWI Perwakilan Kabupaten Purwakarta.