Page 24 - Majalah Berita Indonesia Edisi 68
P. 24


                                    24 BERITAINDONESIA, 16 Juni - 20 Juli 2009BERITA UTAMAKontroversi BLT dan UPasangan Capres incumbent, baik SBY maupun JK, samasama mengunggulkan program populis bantuan langsungtunai (BLT) sebagai andalan keberpihakan kepada rakyatmiskin. Tak pengaruh, apakah sejak awal program BLT initelah mengundang kontroversi.rogram BLT diluncurkan pemerintahan SBY-JK saat menaikkan harga bahan bakar minyak(BBM) dua kali pada Maret danOktober 2005. Program jaring pengamansosial ini dibuat sebagai kompensasiuntuk warga miskin. Sekitar 19,1 jutakepala keluarga diberi uang Rp100 ribuper bulan selama setahun, yang kemudianberlanjut sampai saat ini.Walau belum ada penelitian mendalam,diyakini faktor BLT ini telah berpengaruhbesar dalam mendongkrak perolehansuara Partai Demokrat (partai yangdipimpin SBY sebagai Ketua DewanPembina) dalam Pemilu Legislatif, hinggakeluar sebagai pemenang dengan meraihsuara lebih 20 persen.Tetapi, di lain pihak, perolehan suaraPartai Golkar yang dipimpin JK sebagaiKetua Umum, justru jeblok 7 persenmenjadi lebih 15 persen dari sebelumnya22 persen pada Pemilu 2004. Padahal,menurut JK, sebagai Wakil Presiden, dialah yang menggagas BLT. Oleh sebab itu,dalam kampanye Pilpres, ia pun beberapakali mengungkap bagaimana ia mengambil inisiatif untuk menggelontorkanprogram BLT itu.Sehingga, antara Capres SBY danCapres JK, terjadi saling berlomba mengunggulkan BLT sebagai bukti nyata keberpihakan kepada rakyat miskin. Walaupundi kalangan intelektual (cendekiawan) dankalangan berpendidikan lainnya, timbulkontroversi apakah BLT mengurangikemiskinan? Tapi, rakyat penerima BLTsudah terbantu, terpikat dan kecanduanmenikmati uang tunai itu. Uang kontanRp.100 ribu sangat berarti bagi mereka.Mumpung ada kebijakan pemerintahyang populis, tak peduli apakah ituvisioner dan mendidik atau tidak!Program BLT, dalam pandangan pemimpin yang visioner dan kalangan terdidik, dinilai tidak mendidik masyarakatdan hanya mengentalkan mental pengemis warga miskin. BLT hanya menyodorkan ikan, bukan kail. Rakyat miskintidak diberdayakan agar mampu keluardari kemiskinan.Selain kontroversial, dari segi mendidikkemandirian atau tidak, pelaksanaan program BLT itu juga tidak berjalan mulus. Bukan hanya karena dananya ada yang tidakutuh sampai ke tangan warga miskin, jugaPUntuk mendapatkan BLT, penerima menunjukkan tanda peserta Penerima BLT sedang antri berdesak-desakanDi satu sisi BLT menolong mereka yang berkekurangan, di sisi lain BLT membuat rakyatmenjadi malasfoto: daylife.com
                                
   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28