Page 27 - Majalah Berita Indonesia Edisi 68
P. 27
BERITAINDONESIA, 16 Juni - 20 Juli 2009 27BERITA UTAMAberantas pungutan liar. Kalla menjawab,harus ada standar kinerja dan penilaianterhadap para birokrat yang sering terlibatskandal pungli. JK menyatakan, menyelesaikan pungli perlu target dan performance. Misalnya, berapa lama penerbitanKTP, sehingga bila ada pelanggaran akanketahuan. ‘’Semua pelanggaran harus adahukumannya, baik administrasi, pidana,atau pemecatan,’’ katanya.Begitu pula Megawati menyatakan setuju dengan Kalla. ‘’He, he ... menurut sayaapa yang disampaikan oleh Pak Kallabenar, karena harus mempertahankanslogan lebih cepat lebih baik,’’ kataMegawati seraya tersenyum. Yang diperlukan, kata Mega menambahkan, kembalike pembangunan mental bangsa. “Bilatidak, apa yang ingin dilakukan Pak Kalla,mungkin berjalannya tak lebih cepat dariyang diinginkan.’’SBY menanggapi JK: “Saya setujudengan Pak Jusuf Kalla. Pengawasan,disiplin, serta mekanisme punishmentand reward harus diterapkan.” Lalu SBYmenambahkan, sosialisasi harus jelas.“Saya berterima kasih kepada Pak SBYdan Ibu Mega yang mendukung ucapansaya,” kata Kalla menanggapi.Debat BersahabatPerdebatan yang bersahabat. Dalamartian, pemaparan pandangan dengansaling melengkapi. Ketiga Capres terlihatsaling menghormati. Apalagi SBY dan JKtampak masih memandang Megawatisebagai senior. Maklum, SBY dan JK, yangkini sedang menjabat presiden dan wakilpresiden, pernah menjadi pembantupresiden (Menko Polkam dan MenkoKesra) Megawati.Acara debat Capres itu dimulai pukul19.00. SBY datang lebih awal, sekitarpukul 18.45 WIB dengan memakai batikmerah. Disusul, Kalla datang pukul 18.46WIB dengan memakai jas hitam. Megadatang dua menit kemudian, pukul 18.48.Ketiganya saling bersalaman saat beradadi ruang tunggu.Debat itu disiarkan langsung Trans TV.Sayang, tidak disiarkan langsung TVRI,KPU tak memberi penjelasan. Sesi penayangan iklan, sangat dominan memotong-motong acara debat itu. Sangatterasa ada dominasi ekonomi pasar dalampenyiaran acara debat Capres itu. Sesiiklan, sangat terasa kurang pantas danpatut dalam acara seperti ini. Namun, sesiiklan itu rupanya digunakan para Capresberistirahat dan berdiskusi dengan anggota tim suksesnya.Sesi pertama, tiap Capres memaparkanvisi dan misi sesuai tema. Megawati,dipersilakan moderator tampil lebih dulu.Ia tidak terlihat memaparkan pandangannya dengan menggunakan teks. SBY yangtampil pada giliran kedua, tampak denganteks di tangannya. Lalu Jusuf Kallamemaparkan visi juga tidak tampakmenggunakan teks.Masing-masing diberi durasi waktu 10menit. Megawati dan SBY menyisakan 1menit 30 detik dari alokasi waktu 10menit. Sementara, JK menyisakan sekitar2,5 menit.Makin MenggelitikDebat Capres 2009 berlangsung tigaronde. Ronde kedua dilakukan pada 25Juni 2009 dengan tema: “Mengentaskankemiskinan dan pengangguran” dandimoderatori pengamat ekonomi, AvilianiMSc. Dalam debat Capres kedua ini, adabeberapa hal yang menarik. Salah satunya, saat Jusuf Kalla (JK) menjawabpertanyaan moderator Aviliani mengenaibagaimana menaikkan taraf hidup rakyat.JK menegaskan dibutuhkan programekonomi yang melindungi para petaniuntuk bersaing dengan produk impor.Lalu secara bergurau JK mengatakan:\ minta maaf jingle Indomie yangbapak (SBY) pakai. Jangan terlalu banyakmakan gandum karena nanti impor gandum naik.\SBY yang mendapat serangan guyonanJK itu tampak agak tegang. Lalu saatmendapat kesempatan menjawab pertanyaan kedua, SBY membalas gurauanJusuf Kalla. \bapak makan itu 100% gandum, tapi miinstan yang saya makan itu terbuat darisagu, singkong, dan sukun. Jadi kalaumakan itu petani akan ikut tumbuh,\SBY. \SBY, sambil tertawa pahit. \dikirim,\Sedangkan ronde ketiga, 2 Juli bertema:“NKRI, demokrasi dan otonomi daerah”,moderator Dekan Fisip UGM, Prof DrPratikno. Dalam debat ronde ketiga ini,debat semakin menarik karena sejak sesipemaparan visi, misi dan program, paracapres sudah saling sentil.Jusuf Kalla (JK) misalnya, mempersoalkan iklan ‘gerakan satu putaran’ yangdikampanyekan oleh kubu SBY. “IklanBapak (SBY), agar pilpres satu putaran,itu artinya demokrasi dengan pandanganuang.”SBY baru menanggapi kritik itu padasesi debat. Sambil tertawa, SBY berkata,“Karena masih ada waktu, saya maumenanggapi Pak JK tadi. Iklan yang bapakmaksud bukan iklan SBY. Saya bingung.Di satu sisi kita harus hemat biaya,ketemu KPU. Di satu sisi anggaran takmasalah. Saya jadi bingung mana yangharus diikuti. Intinya, demokrasi janganterhalang apapun, meskipun harus adaakuntabilitas keuangan.”Mendengar jawaban SBY, JK nyeletuk,“Artinya iklan itu ilegal.” SBY diam.Selanjutnya, JK mengingatkan, “Yang bisasatu putaran bukan hanya Pak SBY, tapijuga saya dan Ibu Mega.”Selain itu, juga diadakan Debat Cawapres dalam dua ronde. Ronde pertama,18 Juni bertema: “Pembangunan jati diribangsa,” moderator Rektor UIN SyarifHidayatullah, Prof Komaruddin Hidayat.Ronde kedua, 30 Juni bertema: “Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.” Moderator Ketua Umum IDI, Drdr Fachmi Idris. BIJusuf Kalla tampak tertawa saat Megawati Soekarnoputri bersalaman dengan SusiloBambang Yudhoyono.