Page 56 - Majalah Berita Indonesia Edisi 71
P. 56
56 BERITAINDONESIA, Oktober 2009BERITA PUBLIKSpirit Pro-RakyatPercepatan pembangunan perkeretaapian memiliki spiritpro rakyat. Pemerintah telah membuka kesempatankepada pemerintah daerah dan swasta untuk masukdalam bisnis layanan kereta api. Tidak lagi monopoli PTKereta Api Indonesia.ebagai contoh, adanya InstruksiPresiden No 9//2005 tentangDirjen Perkeretaapian dan InpresNo 10/2005 tentang DirektoratJenderal Perkeretaapian, Salah satu darisejumlah kebijakan yang bersifat strategisdan langsung meyentuh kebutuhan rakyatbanyak adalah perhatian pemerintah yangserius dalam membangun perkeretaapian.Kebijakan itu diawali ketika, HattaRadjasa (2004-2007) sebagai MenteriPerhubungan (sekarang Menteri Sekretaris Negara) dan Soemino Eko Saputro(2005-2008) menjabat sebagai DirjenPerkeretaapian Departemen Perhubungan. Sampai sekarang geliat pembangunanPerkeretapian semakin berkembangmaju.Di era pemerintahan SBY, denganadanya UU 23/2007 membuka kesempatan pihak swasta dan pemerintahdaerah masuk dalam bisnis perkeretaapian di Tanah Air. Hal itu akan memungkinkan percepatan perkembangan pembangunan Perkeretaapian di berbagaidaerah. Seperti Aceh, Kalimantan, Sulawesi dan Bengkulu serta berbagai daerahlain.Pembangunan kereta api sebagai perwujudan dari komitmen pemerintahterhadap masyarakat, khususnya pengguna jasa kereta api. Tapi yang lebih urgent, penyerapan tenaga kerja yangdihasilkan dari dinamika pembangunanitu, semakin menonjol. Tentunya percepatan azas pemerataan pembangunanmelalui transportasi Perkeretaapian telahmenjadi perhatian pemerintah.Tujuannya, mengurangi tingkat kemacetan jalan raya dan sebagai solusipengguna jasa dengan tarif terjangkau,cepat dan mengangkut secara massal. Hallain, sejauh mana publik diutamakandalam rangka pelayanan transportasinasional, yang pada intinya semakinmeningkatkan pelayanan kepada masyarakat.SPresiden SBY serta Menteri Hatta Radjasa mendengar penjelasan Soemino Eko Saputro, Dirjen Perkeretaapian pada saat peresmian jalurganda Tanah Abang-Serpong (2007)foto: dok. samsuri