Page 61 - Majalah Berita Indonesia Edisi 71
P. 61


                                    BERITAINDONESIA, Oktober 2009 61BERITA DAERAHNestapa Bunga LestariPenderita gizi buruk kembali ditemukan di KabupatenBanyuasin.ronisnya kali ini penderita gizi buruk,Bunga Lestari, yang baru berusia 2tahun 3 bulan bukan berasal dariwarga Banyuasin yang berada di desatertinggal dan terisolasi. Tapi BungaLestari ternyata warga Kenten KelurahanKenten Laut Kecamatan Talang Kelapayang lokasinya berbatasan dengan KotaPalembang.Ida (34), ibu Bunga Lestari mengatakankondisi bayi mungilnya tersebut semakin harisemakin memprihatinkan saja. Berat badannya yang hanya 4,8 kilogram sangat tidaksesuai dengan usia Bunga yang sudah lebihdari 2 tahun. Akibatnya Bunga yang bertubuhkurus ini hanya tergolek lemah tanpa bisaberaktivitas seperti balita seusianya.Menurut Ida, gejala menderita giziburuk tersebut mulai terlihat ketika usiaBunga 20 hari. Ketika itu Bunga yang lahirdengan berat badan 2,8 kilogram setelahberusia 20 hari berat badannya turunhingga 2,3 kilogram. Karena khawatir Idapun langsung membawa anaknya tersebutke Puskesmas Kenten Laut.“Ketika itu tenaga medis setempatmengatakan bahwa anak saya menderitagizi buruk. Karenanya saya diberikan susububuk dari puskesmas untuk diberikankepada Bunga. Tapi nyatanya setelahmengkonsumsi susu bubuk tersebutBunga bukannya sembuh, melainkanlangsung mengalami diare,” terang Ida.Sejak saat itu kata Ida, dirinya tidak lagidatang ke Puskesmas Kenten Laut hingga Bunga berusia 2 tahun. Kondisi kesehatan Bunga pun semakin hari semakin menurun danhingga saat ini Bunga tak dapat beraktivitas.Mengenai Kartu Jaminan KesehatanMasyarakat (Jamkesmas) untuk mendapatkan pengobatan gratis, Ida mengakusudah memiliki kartu tersebut. Namunkata Ida mereka tidak mempunyai biayauntuk operasional pengobatan anaknyatersebut. Penghasilan suaminya yang hanya menjadi buruh harian sangat tidakmemungkinkan untuk mereka membawaanaknya ke rumah sakit untuk mendapatkan pengobatan.“Memang kami dekat dengan Kota Palembang tapi apa daya perekonomian kami ini sangat tidak mengizinkan untukkami mengobati anak kami. Apalagi biayatransportasi sangat mahal, sedangkansuami saya hanya seorang buruh. Jangankan untuk berobat, memenuhi kebutuhansehari-hari dengan keempat anak kamisaja tidak cukup,” ujar Ida.Oleh sebab itu Ida mengharapkan agar adakepedulian Pemkab Banyuasin untuk membantu pengobatan putri ketiganya tersebut.Apalagi kata Ida, akibat gizi buruk yang dialamiBunga, hingga saat ini Bunga tidak bisaberaktivitas seperti balita seusianya. „ SRII
                                
   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64   65