Page 37 - Majalah Berita Indonesia Edisi 74
P. 37


                                    BERITAINDONESIA, Februari 2010 37LENTERApohon itu, menurut Syaykh, bisamenahan panas, menahan angin, danair. Dengan begitu, masyarakat akanmerasa sejuk, pemanasan global jugasekaligus bisa diatasi.Untuk menyegarkan kembali ingatanwarga, Syaykh kemudian menceritakanbagaimana kesannya pada tahun 1999ketika memulai pembangunan Al-Zaytun,dimana lokasi tersebut masih gersangkarena susahnya air. Syaykhmengisahkan, ketika sedang membangungedung pembelajaran, kulit para pekerjatermasuk Syaykh menjadi hitam sakingpanasnya. Namun, kini dengan telahtumbuhnya pepohonan, lokasi menjadisejuk dan kulit pun jadi putih kembali.Kepada warga, Syaykh mengatakan,menurut pengamatannya, pohon yangcocok dengan alam Kecamatan Gantaradalah pohon mangga. Karena itu,Syaykh menyarankan warga menanampohon mangga. Soal bibit, Syaykhmengatakan tidak usah beli bibit yangsudah dipolibag, tapi tanam saja bijinya.Nanti kalau sudah dua tahun, wargabilang saja ke Al-Zaytun mau dibuatmangga apa pohon tersebut. Dengan ilmupengetahuan, Syaykh mengatakan, pohonmembuat waduk.Lembaga Pendidikan TerdepanSeruan penggunaan kearifan lokaluntuk menghadapi tantangan alam globalitu disampaikan dari kampus Al Zaytundi Desa Gantar, Indramayu, Jawa Barat,pada acara perayaan Tahun Baru Hijriah,1 Muharam 1431 H, yang bertepatandengan tanggal 17 Desember 2009 M.Acara itu dihadiri oleh tak kurang dari20.000 ummat, mulai dari segenapcivitas akademik Al-Zaytun, warga sekitarkampus, para wali santri dari berbagaipenjuru negeri, beberapa sahabat darinegeri jiran Malaysia, Singapura danBrunai Darussalam, beberapa tokohnasional, serta berbagai tamu lainnyayang khusus datang merayakan TahunBaru Hijriah di kampus ini.Di antara tokoh yang hadir, adamantan Menteri Koperasi dan UKMpada Kabinet Reformasi Pembangunan(era Presiden Habibie) Adi Sasono, danDirektur Pendidikan Kursus danKelembagaan Dirjen Pendidikan NonFormal dan Informal (NFI) DepdiknasDR. Wartanto mewakili KementerianPendidikan Nasional. Sedangkan dariRahmatan Lil ‘Alamin yang berkapasitas150 ribu jemaah itu, perayaan kali inipun menorehkan makna dan nilai yangsangat tinggi di hati segenap ummatmanusia, khususnya tentang kearifanlokal untuk mengatasi perubahan iklim.Pada kesempatan itu, tokoh nasionalAdi Sasono, juga mengulas panjang lebartentang tantangan global dan kearifanlokal. Mantan Menteri Koperasi dan UKMpada Kabinet Reformasi Pembangunan itumengatakan, tatkala dunia sedangmengalami pemanasan global, ternyata AlZaytun, hanya dalam sepuluh tahun justrumenjadi lebih sejuk berkat penanamanpohon. Karena itu, Adi Sasonomenyarankan agar kearifan lokalsebagaimana dicontohkan Al-Zaytunsemakin dikembangkan di banyak tempat.Sementara, Direktur PendidikanKursus dan Kelembagaan DirjenPendidikan Non Formal dan Informal(NFI) Depdiknas DR. Wartantoberkeyakinan, ke depan Al-Zaytun akanmenjadi lembaga pendidikan terdepanyang bisa menjawab tantangan dan bisamenjadi contoh bagi lembaga-lembagapendidikan yang lain.Begitu pula Kapolres Indramayu, AKBPAhsri Wiharto, pada kesempatan yangsama, mengatakan salut dengan temayang diangkat Al-Zaytun itu.Menurutnya, kata-kata kearifan lokaldalam tema itu sangat bagus. Terkaitkepolisian yang disorot masyarakatbelakangan ini, dia mengaku bahwakorpsnya sedang giat-giatnyamenyosialisasikan kepada seluruhanggota kepolisian soal pemahamanbahwa kepolisian sekarang tidak hanyaberfokus pada kepastian hukum, tapi jugapada aspek keadilan dan kemanfaatanhukum. Jadi, itulah mungkinmenurutnya, salah satu kaitannya dengankearifan lokal. Selanjutnya, kepadasantri-santri dia berpesan, masa depanIndonesia ada di tangan kita semua, jadihendaknya kehadiran kita bisabermanfaat bagi semua.Sedangkan, Dandim Indramayu,Letkol Hendro Martono mengajakjemaah untuk instrospeksi diri. ‘’Setiapkita melaksanakan tahun baru, yangperlu kita lakukan adalah kita perluinstrospeksi diri. Untuk mengevaluasisampai sejauh mana kita sebagai umatIslam, sebagai warga masyarakat,bangsa dan negara dalam mengabdikandiri kita kepada bangsa dan negara.Evaluasi perlu karena tantangan kedepan tidak semakin ringan,’’ katanya.Dia mengajak masing-masing pribadimengevaluasi dirinya. Kekuranganhendaknya diperbaiki sehingga ke depandiharapkan semakin baik, semakinmaju, dan semakin bisa menjadi wargayang baik. „ BI/MARJUKA-HOTSANmangga tersebut akan bisa dibuat jadimangga yang harum dan manis. Dan limatahun kemudian, sudah berbuah.Dari segi ekonomi, jika pendudukGantar yang kira-kira 32 ribu orang,misalnya, menanam pohon masingmasing tujuh batang saja, setelahberbuah nanti akan menghasilkan 32ribu kali tujuh, kemudian dikaliRp.10.000 saja satu batang, berarti akanmenghasilkan Rp.244 miliar.Sebaliknya, jika tidak menanam makatidak mungkin menuai. Kepada Camatdan Kapolsek, Syaykh berharap untukmembantu gerakan tersebut dengan ikutterlibat aktif menanam pohon. Padakesempatan itu, Syaykh jugamengatakan, ke depan, Al-Zaytun akanmengajak warga bergotong-royongjajaran Muspida Kabupaten Indramayuhadir antara lain, Komandan DistrikMiliter (Dandim) Letkol HendroMartono dan Kepala Kepolisian Resort(Kapolres) Indramayu, AKBP AhsriWiharto. Dan dari Kecamatan Gantar,hadir Camat Cusamo dan KapolsekZainuri.Tema acara itu adalah “Mari kitahadapi tantangan alam global dengankearifan lokal.” Selaras dengan topikyang sedang dibicarakan oleh parapemimpin negara-negara dunia dalamKTT Perubahan Iklim di Kopenhagen,Denmark 7-18 Desember 2009.Melalui pesan-pesan dari Syaykh alZaytun AS Panji Gumilang dansambutan para tokoh yang hadir padaacara yang dipusatkan di MasjidAreal Al-Zaytun seluas 1.200 ha dihubungkan oleh tanaman
                                
   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41