Page 27 - Majalah Berita Indonesia Edisi 75
P. 27
BERITAINDONESIA, April 2010 27BERITA UTAMAfoto-foto: reproebuah Potret Pegawai Pajakpuas dengan penghasilan yang sudahditetapkan oleh negara. “Gaji petugaspajak golongan III A itu lima kali lipat daripegawai lain dari golongan yang sama,tetapi tidak pernah puas,” kata Jusuf Kallakepada wartawan Sabtu (27/3/2010).Menurut Kalla, kasus Gayus memberikan indikasi bahwa tidak 100 persenbenar kenaikan gaji bagi pegawai negeriakan menurunkan tingkat korupsi. Pendapat senada dikemukakan Guru BesarHukum Pidana dari Universitas Krisnadwipayana, Jakarta, Indriyanto Seno Adjibahwa kasus Gayus mencerminkan penghasilan yang tinggi, sebagai bagian darireformasi birokrasi yang dilakukan diKementerian Keuangan, tidak menjaminaparat birokrasi bersih. “Korupsi menjadibagian dari kultur yang sulit dihilangkandi kalangan aparat negara,” katanya.Sudah menjadi rahasia umum bahwagaya hidup pegawai pajak lebih gemerlapdari guru dan pegawai negeri sipil lainnya.Sehingga sepatutnyalah dilakukan auditkekayaan para pegawai pajak, untukmenjawab apa kata dunia tentang hal ini.Sebab, sangat mungkin masih banyakGayus-Gayus yang lain di sekitar kita.Bahkan, belajar dari kasus Gayus ini,Sekretaris Satuan Tugas PemberantasanMafia Hukum Denny Indrayana di Jakarta, Minggu (28/3/2010), mengatakanperlu didorong pemeriksaan kekayaandan pemberlakuan pembuktian terbalikuntuk harta pegawai perpajakan danpenegak hukum lainnya. Menurut Denny,kasus Gayus ini menjadi momentumuntuk perbaikan mendasar lembagapenegak hukum dan aparat pajak. Perbaikan mendasar itu, antara lain, denganpengkajian gaya hidup aparat penegakhukum dan pegawai pajak serta memperketat sistem pengawasan internal.Apalagi, sesuai mengakuan ’curhat’Gayus dalam tiga kali pertemuan denganSatgas Pemberantasan Mafia Hukum, apayang dilakukannya merupakan hal yangbiasa dilakukan di institusi tempatnyabertugas. Bahkan apa yang dilakukannyamasih terbilang kecil dibanding pegawaidan pejabat pajak lain yang menanganikasus perpajakan lebih besarIni hanyalah sebuah potret pegawaipajak, yang pada hari-hari terkhir inimenjadi pemberitaan luas media massadan buah bibir publik. Direktur JenderalPajak Mochamad Tjiptardjo mengakuiposisi Gayus, sebagai staf penelaah keberatan dan banding Direktorat JenderalPajak cukup strategis karena bertugasmenguraikan banding ketika terjadisengketa pajak di hadapan hakim dipersidangan.Gayus Tambunan dikategorikan punyarekam jejak kinerja cukup baik olehinstansinya. Sebab, konon, hampir 90persen kasus keberatan yang ditanganinyaberlanjut ke Pengadilan Pajak. DirekturKepatutan Internal Transformasi SumberDaya Aparatur (KITSDA), Ditjen Pajak,Bambang Basuki mengakui kinerja Gayuscukup baik.Namun, rupanya kinerja baik, tidakselalu berbanding lurus dengan moral danetika profesi. Atau, mungkin moduspelanggarannya sudah semakin canggih.Bukankah korupsi di negeri ini sudahsemakin canggih? Sehingga peringkat Indonesia pun semakin tinggi sebagainegara terkorup? Lalu, bagaimana pulamodus pelanggaran yang dilakukan pegawai pajak yang jejak rekam kinerjanyatidak baik? Sedangkan yang berkinerjabaik masih korup! Karena itu, BambangBasuki, mengaku pihaknya masih mencarimodus pelanggaran Gayus bagaimana.Gayus Halomoan Tambunan, pegawaipajak yang dituding terlibat penggelapanpajak senilai Rp 25 miliar dan terkaitmakelar kasus di tubuh Polri, hanya dalamhitungan lima tahun, hidupnya berubahgemerlap. Lulusan STAN Jakarta tahun2000, itu lahir dan dibesarkan di rumahsederhana di gang sempit perkampunganpadat di Jalan Warakas I Gang 23 JalanE, RT 11 RW 8 Nomor 4, KelurahanPapanggo, Tanjung Priok. Bagianbelakang rumah itu dua lantai, namunhanya berdinding tripleks.Keluarga Gayus puluhan tahun tinggaldi rumah sederhana ini. Menurut tetangganya, Gayus yang lahir di sini merupakananak kedua. Dia memiliki empat saudarakandung. Ia anak kedua.Namun, kata tetangganya, sejak limatahun lalu, rumah itu sudah kosong.Rumah sederhana itu, kini sudah kurangterawat. Ayah Gayus sudah pindah kedaerah Depok. Sedangkan Gayus sempattinggal di Apartemen Cempaka Mas. Lalu,kini tinggal di perumahan elite berhargamiliaran rupiah di Gading Park View BlokZE Nomor 1, Kelapa Gading, JakartaUtara. Dia tinggal di rumah mewah inisetelah menikah.Di lingkungan Warakas dan kerabat,Gayus tersohor sebagai seorang sukses.Konon, dia memiliki banyak properti,bahkan juga di Singapura. Juga punyamobil BMW seri terbaru. Lalu, sejaknamanya disebut oleh mantan KepalaBadan Reserse Kriminal Komisaris Jenderal Susno Duadji, terlibat dalam kasuspencucian uang dan penggelapan pajak,orang pun menjadi paham. Sejak itu,rumah Gayus pun tampak sepi.Gayus pun diduga ’dibiarkan’ melarikandiri ke Singapura. Kini setelah SatgasPemberantasan Mafia Hukum menjemputnya dari Singapura, Selasa (30/3),publik berharap aliran dana Rp.24,6miliar yang pemblokirannya dibuka duahari setelah Komjen Susno Duadji dilengserkan dari jabatan Kabreskrim, bisaterbuka lebar. BI/TSLBERITAINDONESIA, April 2010 27Bak kisah dalam dongeng. Simsalabim, hidup GayusHalomoan P. Tambunan (30 tahun), seketika berubahgemerlap. Dari sebelumnya tinggal di rumah Gang Sempitpindah ke Gading Park View. Namun, sesunguhnya inibukan dongeng, tapi dunia nyata potret pegawai pajak disebuah negeri terkorup di Asia Pasifik. Lalu, apa katadunia?isa berganti-ganti mobil mewah