Page 24 - Majalah Berita Indonesia Edisi 76
P. 24
24 BERITAINDONESIA, Mei 2010BERITA UTAMAfoto: dok.pssiHarus Mulai dari SekarangMeski Indonesia gagal jadi tuan rumah Piala Dunia 2022,PSSI harus mempersiapkan dari sekarang, pemain-pemainmuda untuk meloloskan Indonesia ke Piala Dunia 2018,Olimpiade 2020, Piala Konfederasi 2021 dan Piala Dunia2022.rogram-program ambisius Indonesia itu mendapat dukunganluar biasa dari Presiden FederasiSepakbola Australia, ketika Ketua PSSI Nurdin Halid mengunjunginegeri kanguru tersebut dua bulan lalu.Dua petinggi Federasi Sepakbola Australia, CEO dan Sekretaris Jenderal, BenBuckley dan John Boultbee, berada di Indonesia untuk menandatangani memorandum saling pengertian (MoU) pembinaan pemain muda Indonesia selama 10tahun ke depan.Sekadar catatan, tahun 1950, Indonesia pernah mencatat prestasi gemilang,lolos ke final turnamen sepakbola Olimpiade Australia. Di dalam pertandinganfinal, PSSI yang dimotori antara lain,Saelan (penjaga gawang) dan Ramang(striker), mampu menahan imbang timtirai besi Uni Sovyet, tetapi kalah dalamperpanjangan waktu.PSSI dengan sukses yang diraihnya sebagaituan rumah Piala Asia 2007, menjadikannyasebagai momentum kebangkitan, sekaliguslompatan pertama untuk mewujudkan VisiSepakbola Indonesia 2020 - berdirinyabangunan industri sepakbola nasional, jalanmenuju Piala Dunia 2022.Sebagai langkah awal, Nurdin memodernisasi dan memperkuat organisasiPSSI. Dia membentuk lima badan baruyang independen; Badan Pelatih Sepakbola, Badan Wasit Sepakbola, BadanIndustri Sepakbola, Badan Informasi danTeknologi, serta Badan Urusan LuarNegeri. Untuk efektivitas gerak danakselerasi PSSI, dia mengangkat takkurang 50 tenaga profesional.Pengurus PSSI telah mencanangkan tigaprogram strategis; pertama, peluncuranLiga Super pada musim kompetisi 2008.Liga Super merupakan upaya untuk mendongkrak gengsi, mutu dan nilai jualkompetisi profesional tertinggi di tanah air.Kedua, pembangunan School of Excellentsebagai puncak pembinaan sepakbolayunior di tanah air. Proyek prestisius inisecara khusus membina pemain-pemainberbakat istimewa yang direkrut dari tigakompetisi yunior nasional; yaitu LigaDanone U-13, Liga Medco U-15, dan LigaSuratin U-17. Para pemain yang masuk keSchool ofExcellent itu juga bisa diambil darisentra-sentra pembinaan yang sudah ada,dan akan dibangun di sejumlah daerah.Proyek prestisius ini memiliki duatujuan utama; menyiapkan pemain yuniorberkualitas tinggi, baik teknis, mental,maupun bahasa asing (Inggris), yangkelak menjadi tulang punggung timMerah Putih, selain pemain-pemain yangdihasilkan oleh kompetisi profesionaldalam negeri dan menciptakan bintangsepakbola idola.Ketiga, memacu profesionalisme klubagar mandiri dalam segi keuangan. Program ini, mendesak supaya klub-klubprofesional tidak lagi mengandalkanAPBD sebagai sumber utama pendanaanklub. Untuk itu, PSSI telah membentukdirektorat Pengembangan Bisnis di bawahBadan Industri Sepakbola. Tugas pokoknya, membantu klub menggali secaramaksimal potensi ekonomis klub.Selain program-program ambisiustersebut, persepakbolaan Indonesia masihmenentang badai yang belum berkesudahan. Kepemimpinan wasit terus-menerus digugat, karena dinilai sebagai penyebab tindakan anarkis di dalam dan di luarlapangan. Pemain-pemain yang terlibatperkelahian di lapangan sepakbola diseretke meja hijau. Sedangkan filosofi hukumFIFA, bahwa kasus sepakbola diselesaikanlewat mekanisme dan bahasa sepakbola,tidak boleh dibawa ke ranah hukum. Danmasih banyak kasus lainnya.Sementara itu, mutu permainan TimNasional Utama tidak juga meningkatpasca penampilan hebat di Piala Asia 2007.Timnas gagal meraih tiket ke putaran finalPiala Asia 2011 di Qatar. Ini diawali olehkegagalan Timnas U-23 di SEA Games2009 Laos. Ironisnya, Tim Nasional terpuruk justru di tengah melejitnya mutuklub dan kompetisi profesional di level Asia.Peningkatan mutu klub dan kompetisiprofesional Liga Indonesia bertujuanmempercepat proses industrialisasi persepakbolaan nasional. Tahun 2008, LigaProfesional Indonesia menempati urutanDelapan (8) Besar Asia dan urutan pertama (1) ASEAN. Maka pada tahun 2010,PSSI mematok target 6 Besar Asia. Beberapa klub sudah mampu mengeksploitasiproperti bisnis klub mereka, sehinggamenarik perusahaan sponsor.Misalnya, manajemen Persib Bandungsukses mengubah penampilannya, klubeks perserikatan pertama yang tidak lagibergantung pada dana APBD. Badan LigaIndonesia pun telah mereformasi dirimenjadi badan usaha, PT Liga Indonesia,sesuai tuntutan AFC.Untuk memperkuat fondasi klub dankompetisi profesional, PSSI telah memberikan otonomi penuh kepada Badan LigaAmatir mengelola kompetisi amatir DivisiI, Divisi II U-23, dan Divisi III U-21.Sedangkan untuk arena bisnis sepakbolamodern, PSSI akan membentuk BadanPengembangan Pemain Muda sebagai basis rekruitmen pemain klub. Badan inisecara khusus bertanggungjawab mencetakpemain-pemain muda sesuai standarmetode kepelatihan sepakbola modern.Empat pilar pembangunan sepakbolanasional; yaitu Liga Pendidikan, Liga YuniorU-15, U-18, U-21, School of Excellent danProgram Uruguay yang berorientasi padapemagangan dan kontrak oleh klub-klubEropa dan Amerika Latin. Untuk meraihobsesi ini, PSSI mulai tahun 2010, bekerjasama dengan Federasi Sepakbola Australia,dalam pembinaan pemain-pemain yuniorini. Klub-klub professional juga wajibmemiliki tim U-21, U-18, dan U-15 sebagaisalah satu cara mewujudkan targetnya; loloske Piala Dunia 2018, lolos ke Olimpiade2020, dan siap mengharumkan nama Indonesia di Piala Konfederasi 2021 dan PialaDunia 2022. PSSI-BI-SYPRibuan bakat-bakat muda tersebar di tim-tim junior klub.