Page 27 - Majalah Berita Indonesia Edisi 78
P. 27
BERITAINDONESIA, 15 Juli - 15 Agustus 2010 27Golkar. Kami hanya ingin sikap gentlemansaja,” ujarnya. Idrus Marham juga menyarankan Surya Paloh untuk mundur dariPG.Pernyataan Idrus tersebut dengan cepatmenjadi bahan perdebatan di kalanganpolitisi dan pengamat politik nasional.Bahkan menjadi perdebatan terbukaantara Partai Golkar dan Nasdem. Sepertidiberitakan, pernyataan Idrus tersebutdengan cepat dibalas Surya Paloh denganmengatakan, bahwa dia sepenuhnyamemahami seruan dari Idrus Marhamyang masih politisi “anak kecil” yang barubelajar berpolitik. Ia juga menyatakanagar pimpinan Golkar tak usah gelisahdan merasa terancam dengan kehadiranNasdem yang sedang coba mengadakanperubahan di negeri ini.Deklarator Nasdem, Poempida Hidayatulloh juga mengatakan, biarpun banyakdiisi kader Golkar dan lintas partai,namun Nasdem bukan sebuah organisasipolitik. Dia juga membantah jika gerakanini muncul gara-gara rasa sakit hati SuryaPaloh karena kalah dalam Munas PartaiGolkar. ‘‘Bukan gara-gara sakit hati deh,tapi ini didirikan dari lubuk hati demiberbuat di bidang sosial dan moral,’’katanya.Sementara Sekjen Nasdem yang jugaanggota Dewan Pembina Partai GolkarSyamsul Muarif menanggapi ancamanIdrus Marham dengan sedikit lebihlembut. “Kami ini ormas. Kalau adakecurigaan, Golkar sebaiknya mengirimutusannya ke Nasdem, atau Golkar yangmemanggil kami. Tanya apa duduk perkaranya? Tanya sama saya, Sri Sultan,Ferry dan Surya Paloh,” katanya, Rabu(23/6). Menurutnya, sampai terakhir iniNasdem masih menjadi Ormas yangbergerak untuk melakukan restorasi Indonesia. Belum ada keputusan menjadiparpol. Karena itu, jangan sampai menghukum atas dasar ‘jika’ menjadi parpol.“Saya itu sudah katakan berulang kalikalau Nasdem itu Ormas. Kami tidak adaniat untuk menjadi partai. Surya Palohbilang bukan tidak mungkin jadi partaiapabila masyarakat menghendaki danpotensinya besar. Yang kita lakukan saatini adalah melakukan yang terbaik untukmasyarakat,” terangnya.Pedapat Syamsul didukung juga olehWakil Sekjen Nasdem, Irma Chaniagoyang mengatakan pihaknya tidak akanmenghalangi bila rakyat menghendakiagar Nasdem berubah menjadi partaipolitik. “Kalau sudah punya anggota 30juta, baru bermimpi jadi parpol. Tapi yangmelakukan itu harus rakyat. Setelah itukita lakukan referendum terhadap keinginan anggota itu,” katanya kepadaRakyat Merdeka.Dari pihak PG sendiri, Wakil KetuaUmum PG Agung Laksono menyerukanagar Nasdem gentleman. “Nasdem kitadengar kalau didukung akan jadi partai.Ada juga pemikiran kalau sudah niat jadipartai yang akan jadi kompetitor Golkar,sebaiknya terang terangan saja, gentleman,” katanya kepada wartawan di Jakarta, Minggu (27/6/2010).Hal senada dikatakan oleh Wakil SekjenPG, Nurul Arifin. Nurul menyerukan agarSurya Paloh dan Nasdem fair play, danjangan menggunakan bangunan parpollain. Sementara Ketua Umum PG AburizalBakrie dengan gaya bahasa ironi justrumenyebut bahwa Nasdem itu ormas kecildan bukan ancaman bagi Golkar.Di kalangan pengamat, perseteruanantara PG dan Nasdem ini pun menjadipembahasan tersendiri. Sejumlah kalangan menilai perseteruan itu merupakan kelanjutan persaingan dan pertarungan lama yang terjadi di internalparpol berlambang pohon beringin tersebut, terutama terkait perebutan posisiKetua Umum beberapa waktu lalu.Peneliti senior LIPI, Ikrar Nusa Bhaktimisalnya mengatakan, pertarungan itulebih bersifat personal. “Saya melihatpertarungannya lebih bersifat personal.Ini sisa-sisa persaingan perebutan kursiKetua Umum Partai Golkar lalu antaraIcal dan Paloh yang dimenangkan olehIcal,” katanya.Sementara itu, kalangan pengamat danpolitisi sendiri melihat kehadiran Nasdemtidak hanya ‘mencubit’ PG. Ormas ini jugadisebut-sebut menjadi momok bagi duapartai besar lainnya, yakni PDIP danPartai Demokrat (PD). Di tubuh PDIP,kekhawatiran muncul menyusul adanyakader PDIP, yakni Budiman Sudjatmikoyang menjadi anggota Nasdem. Sementara di PD, Nasdem dianggap menjadikompetitor bila ormas tersebut menjadiParpol, karena keduanya sama samamengusung misi demokrasi.Namun, berbeda dengan PG, PDIPmenanggapi permasalahan ini denganhalus. Seperti dinyatakan Ketua DewanPenasehat PDIP Taufik Kiemas, PDIPtidak melarang kadernya bergabung diNasdem. Taufiq mengatakan, Nasdemmemiliki visi nasionalisme yang samadengan PDIP. Namun demikian, Taufiqakan menegur kadernya jika Nasdemsudah mendeklarasikan diri menjadiparpol.Tapi, kalau Nasdem merubah statusmenjadi parpol, kadernya diperingatkanuntuk kembali atau meninggalkan PDIP.Tidak jauh berbeda dengan dua partaidi atas, Partai Demokrat (PD) juga memandang Nasdem sebagai kompetitor jikamemang menjadi parpol dalam Pemilu2014. “Setiap partai itu kompetitor,”demikian ujar Ketua DPR Marzuki Alie diGedung DPR Senayan, (24/6) terkait isuNasdem menjadi parpol.Namun Marzuki yakin PD tidak akantersaingi oleh Nasdem. “Kita membangundaya saing, menarik hati rakyat, itutergantung perjalanannya nanti,” katanya.Belakangan, Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie juga akhirnya mengatakan tidak melarang jika ada kadernya gabung dengan Nasdem selama itumasih ormas. “Selama Nasional Demokratmasih ormas, saya tidak melarang saudara-saudara bergabung ke sana,” kataAburizal saat konsolidasi DPP Golkardengan ormas yang didirikan dan mendirikan Golkar di Hotel Sahid, Jakarta.Aburizal juga mengatakan dirinya tidakakan memberi sanksi jika ada yanggabung. Karena anggota Golkar tidakdilarang gabung dalam ormas. Namunjika Nasdem berubah jadi partai, iamengatakan kadernya harus memilihtetap di Golkar atau ke Nasdem.Terlepas dari kecemasan dari parpolparpol yang ada sekarang, kehadiranNasdem yang jajaran pengurusnya diawaki oleh para mantan pengurus PG itu,yakni Surya Paloh sebagai Ketua Umum;Syamsul Mu’arif sebagai Sekjen; Sri Sultan Hamengku Buwono X sebagai KetuaDewan Pertimbangan; dan Dr. (HC) Ir. H.Siswono Yudo Husodo sebagai KetuaDewan Pakar Nasdem, ini telah mengawali pertarung politik tahun 2014. Pecahnya kembali ‘kapal’ Partai Golkar tampaknya semakin susah dihindarkan. MSBERITA POLITIKokrat yang diprakarsai Surya Paloh bertransformasi jadi