Page 54 - Majalah Berita Indonesia Edisi 81
P. 54
54 BERITAINDONESIA, Desember 2010foto: reproBERITA HUMANIORAterlalu menuntut anak dalam hal prestasidi sekolah, atau bahkan malah kurangmemberikan perhatian dapat membuatseorang anak mengalami gejala underachievement.Demikian halnya dengan lingkungansekolah, standar sekolah yang terlalutinggi, pola pengajaran serta kemampuanmengajar seorang guru juga dapat menjadi salah satu penyebab anak menjadiunderachiever.Untuk mencegah seorang anak menjadiunderachiever, sebaiknya para orangtuaberusaha mendekatkan diri untuk mengenali potensi anak-anak mereka karenasetiap anak sesungguhnya dilahirkandengan keunikannya masing-masing.Orangtualah yang berperan pentingdalam membantu mengarahkan bakatdan minat anak-anaknya.Demikian halnya dalam menghadapikelemahan anak, orangtua semestinyaterus memberi semangat dan mendukungagar anak mereka terus berusaha semaksimal mungkin. Peran orangtua yangtak kalah penting adalah meyakinkananak bahwa kegagalan merupakan sebuahtahapan yang wajar dalam meniti jalanmenuju kesuksesan. Sehingga jika anakmengalami kegagalan ia akan tidak akanmudah putus asa apalagi depresi.Kesalahan yang banyak dilakukanorangtua adalah menilai intelejensi seorang anak dari nilai akademisnya semata. Jika nilainya di bawah rata-ratamaka anak akan langsung divonis sebagaianak yang bodoh. Padahal dalam dirisetiap anak terdapat potensi yang belumtergali di bidang lain, misalnya dalam halkesenian atau olahraga. Banyak anak yangrendah nilai akademisnya namun memiliki prestasi yang luar biasa di luar pelajaran yang diberikan di sekolah. Selainitu, ada juga yang hanya mengalami kesulitan pada pelajaran tertentu tapi mahirdalam pelajaran lain.Namun jika sudah seorang anak sudahterlanjur mengalami underachievement,orangtua jangan lekas patah arang. Adabanyak upaya yang dapat dilakukan untukmendampingi anak underachiever, misalnya dengan menciptakan gaya hidup sehatdengan membangun harmoni antarakondisi fisik, mental, dan emosional.Salah satu caranya dengan memberinutrisi yang baik, latihan atau olahraga,serta pengelolaan stres. Jika diperlukancarilah bantuan konseling untuk anak.Selain itu membangun komunikasi yangbaik dengan anak juga dapat dilakukandalam upaya menumbuhkan kembali rasapercaya diri seorang anak underachiever,kemudian hindari membandingkan kemampuan antar anak satu dengan anakyang lain, dan yang terpenting adalahbanyak bersabar dan jangan bertindakemosional dalam menghadapi naik turunnya prestasi anak. muliSBijak MenghadapiAnak UnderachieverSetiap anak terlahir dengan keunikannya sendiri.Intelejensi seorang anak tidak bisa dilihat dari nilaiakademisnya semata.iapa yang tak mengenal sosokAlbert Einstein? Berkat kejeniusannya Einstein berhasil memberi sumbangan pada kehidupanmanusia selanjutnya. Tapi siapa sangkasemasa sekolah dulu Einstein dicapsebagai anak yang bodoh karena tak dapatmengikuti pelajaran. Einstein tidakberprestasi di sekolah karena ia harusmengulangi hal-hal yang sudah diketahuinya, dan hal itu ia anggap tak ada manfaatnya. Jadi bukan karena ia tidakmampu. Einstein mulai menemukan potensi yang tersembunyi dalam dirinyadengan bantuan sang paman, bukankarena ia mampu mengatasi permasalahan itu seorang diri.Faktanya, apa yang dialami Einstein juga terjadi pada banyak anak lain. Menurutpenelitian, 15-40% anak mengalamikondisi dimana ia merasa tidak mampuberprestasi sesuai dengan usia atau bakatyang sebenarnya atau yang lebih dikenaldengan istilah underachievement.Menurut psikolog dan penulis buku bestseller “See Jane Win”, Dr Sylvia Rimm, seorang underachiever, sebutan untuk anakyang mengalami underachievement(prestasi di bawah rata-rata), kemungkinan adalah anak yang kreatif, sangatverbal dan berkemampuan matematisyang sangat tinggi. Meskipun begitu, dengan bakat dimilikinya, anak yang tergolong underachiever tidak sesuksesanak-anak lain di sekolahnya.Sementara seorang profesor dari CaseWestern Reserve University School ofMedicine, Amerika Serikat berpendapat,underachievers cenderung tidak teraturdan terorganisir. Mereka memiliki kemampuan belajar yang kurang baik.Mereka menganggap diri mereka telahbelajar jika mereka telah membaca bahanpelajaran secara sekilas. Selain itu ia jugamenambahkan, beberapa di antara underachiever lambat dalam mengerjakantugas dan perfeksionis. Atau sebaliknya,ada underachiever yang sangat cepatdalam mengerjakan tugas-tugasnya, tapimereka tidak peduli dengan kualitas tugasyang dikerjakannya itu.Secara garis besar, seorang anak underachiever biasanya dikenali karena gangguan kepribadian, diantaranya perasaanrendah diri yang berlebihan, suka menyalahkan orang lain, dan cenderung sukamenyendiri. Gejala underachievementmuncul terutama ketika anak mulaimendekati usia 6 tahun, ketika ia mulaibersaing dengan saudara atau temantemannya.Penyebab seorang anak menjadi underachiever biasanya akibat faktor lingkungan baik itu lingkungan keluarga maupun sekolah. Di lingkungan keluarga,tentunya orangtualah yang paling memegang kendali dalam tumbuh kembanganak. Sikap melindungi secara berlebihan,Rendah diri yang berlebihan bisa menjadi penyebab anak minim prestasi.