Page 23 - Majalah Berita Indonesia Edisi 82
P. 23
BERITAINDONESIA, Februari 2011 23BERITA UTAMANota AtasKeberhasilan SBYBerbagai kalangan memberi pandangan dan catatanberbeda atas pernyataan keberhasilan pemerintahanPresiden Susilo Bambang Yudhoyono. Contoh, angkakemiskinan diklaim pemerintah turun dari dari 32,5 jutamenjadi 31 juta. Tetapi magnitude-nya, justru bertambahbesar karena inflasi.alah satu yang banyak mendapatperhatian adalah catatan Megawati Soekarnoputri atas kinerjapemerintahan Presiden SusiloBambang Yudhoyono. Menurut Mega,klaim pemerintah tentang keberhasilanstatistik makroekonomi tidak berbandinglurus dengan peningkatan kesejahteraanrakyat.Ketua Umum DPP Partai DemokrasiIndonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri dalam orasi politik pada peringatan HUT Ke-38 PDI-P di KantorDPP PDI-P, Jakarta Selatan, Senin (10/1/2011) mencatat, gambaran kesuksesanpembangunan lebih sering ditampilkanmelalui keberhasilan statistik makroekonomi. Menurutnya, data statistik yangsering ditonjolkan pemerintah tidakberbanding lurus dengan peningkatankesejahteraan rakyat. “Oleh karena itu,hentikan pengungkapan keberhasilanstatistikal,” harap Mega.Menurut Megawati, kita juga bisamenyaksikan bagaimana lambannyapenurunan tingkat pengangguran dankemiskinan di tengah-tengah peningkatan secara dramatis anggaran yang disediakan untuk itu. “Itukah yang dimaksuddengan keberhasilan?” tanya Megawati.Pemerintah, kata Presiden kelima RI ini,yang menjadi pimpinan partai penyeimbang, itu seharusnya mendengar jeritanrakyat atas kenaikan harga berbagaikebutuhan dasar.Dia menyebut kenaikan harga sudahmelebihi daya beli rakyat. Bahkan untukkesekian kalinya, rakyat menjadi korbanhanya untuk sekadar mendapatkan makan. Mega, di hadapan kader dan simpatisan PDI-P serta para tokoh partaipolitik, mengingatkan pemerintah harusmemberi perhatian dan mencegah kasusbunuh diri yang terjadi di beberapadaerah belum lama ini.Sejumlah Tokoh hadir pada kesempatanitu. Antara lain Ketua Dewan PembinaPartai Golkar Akbar Tandjung, DewanPembina Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Demokrat AnasUrbaningrum, Sekretaris Jenderal DPPPPP Irgan Chairul Mahfiz, mantan KetuaSMegawati dalam orasi politik pada peringatan HUT Ke-38 PDI-P di Jakarta, (10/1/2011).2011) pagi, juga menyebutkan 10 tantangan Indonesia tahun 2011. Kesepuluhtantangan itu adalah:Pertama, peningkatan harga pangandan energi dunia. “Jangan main-main,kalau tidak bisa kita antisipasi dan carikanpemecahannya akan berdampak banyakpada kemiskinan, pengangguran, dansebagainya,” kata Presiden.Kedua, APBN yang kita kelola denganbaik agar aman, agar sustain dan betulbetul bisa membiayai pembangunan,mengalami permasalahan dan tekanan,yaitu angka subsidi yang besar. Olehkarena itu, ke depan subsidi harus tepatsasaran. Subsidi yang tepat sasaran,adalah untuk mereka yang berpenghasilan rendah dan ekonomi lemah.Ketiga, masih kurangnya infrastruktur,termasuk listrik, meskipun tahun laluPLN telah berusaha keras tetapi tetap adakekurangan yang menganga yang perlukita penuhi. Keempat, masih adanyahambatan investasi di seluruh Tanah Air,walaupun sudah ada perbaikan, khususnya di bidang perizinan dan kepastianhukum.Kelima, penyimpangan dan korupsi,khususnya di sektor perpajakan. Keenam,usaha kehutanan dan pertambangan yangmerusak lingkungan. Ketujuh, fenomenapolitik uang nampak berkembang. Inilonceng kematian bagi demokrasi, biladibiarkan akan mencederai dan merusakdemokrasi yang bermartabat yang samasama ingin kita tegakkan.Kedelapan, pelayanan wajib kepadarakyat yang mencakup pendidikan, kesehatan, dan pelayanan terhadap kaummarjinal belum berjalan baik. Kesembilan, kekurangan dan kelemahan dalamperlindungan dan bantuan bagi tenagakerja Indonesia.Kesepuluh, sejumlah daerah dan jajaranpemerintahan pusat - sejumlah karenaada yang sudah bagus - belum memilikikesiapan bencana alam yang baik. Presiden berharap para menteri koordinatordapat menjabarkan tantangan-tantangantersebut lebih dalam lagi.Presiden mengingatkan jajaran pemerintahan mengenai pentingnya memiliki visi dan menyadari misi daripembangunan Indonesia dalam tugassehari-hari mereka. “Tanpa memahamitugas pokok atau misi yang harus dilakukan pemerintah di tahun ini hampir pastipelaksanaannyapun tidak akan efektif,”kata Presiden.Presiden juga mengajak parlemen, lembaga negara yang lain, universitas, duniausaha, LSM, masyarakat luas, dan sebagainya untuk menyukseskan pembangunan. “Sukses diraih dan hanya akan diraihapabila ada kolaborasi seluruh elemenbangsa,” seru Presiden SBY. BI/ms-mlp