Page 27 - Majalah Berita Indonesia Edisi 82
P. 27
BERITAINDONESIA, Juni 2010 27BERITA KHASBERITAINDONESIA, Februari 2011 27Seperti pengakuan artis ternama, Tamara Bleszynski yang sudah menyekolahkan anak sulungnya sejak usia 3 tahun ditaman bermain High Scope, PondokIndah. “Saya tidak memaksakan anak sayauntuk dapat membaca atau menulis. Sayaingin dia memiliki kemampuan sosialisasi. Saya perlu dia tidak menjadi rajakecil di rumah, tapi agar dia juga menyadari adanya raja-raja yang lain di sekolah,”kata ibu dua anak ini.Selain itu, tak sedikit pula sekolah untukanak usia dini yang mulai membiasakanpenggunaan Bahasa Inggris dalam percakapan sehari-hari. Tentunya untuk mendapatkan segala manfaat itu, uang yangharus dikeluarkan para orang tua tidaksedikit. Seperti dikatakan artis lainnya,Diah Permatasari, “Saya menomorsatukan kualitas pendidikan. Jadi semahal apapun saya kejar. Saya tidak ingin anak sayaterbelakang,” kata ibu dari bocah laki-lakibernama Marcello itu.Namun, tentu saja semua hal tersebutdiberikan dalam bentuk permainan sehingga tidak membebani anak. Untuk jambelajar preschool, biasanya berkisar 2hingga 3 jam, pilihan hari belajarnya punbervariasi, antara 3-5 hari dalam seminggu. Biaya yang dikenakan perbulannya berkisar ratusan ribu hingga jutaanrupiah, tergantung jumlah hari belajar.Di samping untuk taman pendidikan,ada juga PAUD yang merangkap penitipan anak (day care). Hal itu menjadi solusibagi para ibu pekerja yang kurang memiliki waktu luang untuk mendidik anaknya. Dengan memasukkan anaknya ditaman pendidikan ini, si ibu pun merasaaman meninggalkan anaknya. Apalagi jikabisa membantunya memantau dan menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan si anak. Biasanya, PAUD jenis inibanyak dijumpai di gedung perkantoranatau pusat-pusat bisnis. Anak yang dititipkan di day care biasanya berkisar antarausia 6 bulan-6 tahun. Selama dititipkan,si anak diberikan perawatan. Sementarapendidikan, tentunya disesuaikan denganusianya.Belakangan, PAUD juga banyak dijumpai di pusat perbelanjaan atau mall. DiJakarta, PAUD jenis ini di antaranya adadi Mall Taman Anggrek dan Mall Ciputra.Kecelakaan yang sering terjadi karena orang tua yang lalai mengawasi anaknyasaat belanja di mall, menjadikan PAUDjenis ini dirasa amat bermanfaat. Karenadengan menitipkan anaknya di PAUD ini,orang tua yang terpaksa mengajak anaknya berbelanja biasanya akan lebih nyaman belanja. Ketika orang tua sibukbelanja, si anak pun dapat bermain sambilbelajar. Biaya yang dipatok untuk jasaPAUD sekaligus penitipan ini berkisarpuluhan ribu rupiah per jamnya.Bagi para ibu rumah tangga yang tidakbekerja dan berpenghasilan pas-pasannamun tetap ingin memberikan pendidikan kepada anaknya sejak dini, saat inijuga banyak menjamur PAUD denganbiaya yang terjangkau atau bahkan gratis.PAUD jenis ini memang sengaja diperuntukkan bagi masyarakat menengah kebawah yang tinggal di daerah terpencilatau pinggiran kota. Biasanya PAUD jenisini dibangun di tengah rumah warga ataumendirikan bangunan sederhana.Keberadaan PAUD yang terdapat didaerah terpencil memang sangat berbedadengan yang ada di pusat kota. Selainminimnya sarana dan prasarana, persoalan lain yang timbul adalah rendahnyakualitas tenaga pengajar. Tenaga pengajarPAUD di daerah terpencil kebanyakanhanya tamatan SMA yang kadang darikalangan ibu rumah tangga yang aktif dikader PKK sendiri. Mungkin karenasifatnya yang sukarela, jadi bisa dimaklumi jika profesi mulia ini tidak banyakdilirik guru yang terdidik, kecuali merekayang memang memiliki jiwa sosial yangcukup tinggi. Kalau pun ada insentif,jumlahnya biasanya sangat kecil, tidaksampai satu juta rupiah per tahunnya, itupun masih amat terbatas dan tidak meratakepada seluruh tenaga pengajar.Sayangnya, saat ini masih ada sebagianorang yang berpendapat bahwa untukmendidik anak usia dini cukup dilakukanoleh orang dewasa yang tidak memerlukan pengetahuan tentang PAUD. Selainitu, mereka juga menganggap PAUD tidakmemerlukan tenaga profesional. Padahal,tenaga pengajar PAUD tetap perlu belajardan menambah pengetahuan tentangproses pembelajaran anak, bagaimanacara memahami tentang anak, teknikmengajar yang tepat, teknik bermain,hingga bagaimana cara mengatasi jika adapersoalan yang muncul. Dengan begitu,potensi anak usia dini akan lebih optimalkarena mendapatkan rangsangan yangtepat.Di luar semua manfaat positif tersebut,ada baiknya bagi para orang tua untuktetap memperhatikan stamina si anak.Karena jika anak terlampau lelah akanberpengaruh pada menurunnya dayatahan tubuh sehingga si anak menjadirentan terhadap penyakit.Yang tak kalah penting, perlu diingatbahwa di lembaga pendidikan informal,orang tua tetap merupakan guru utamadan terbaik bagi anak. Jadi, tren menjamurnya PAUD jangan sampai menggantikan peran orang tua secara keseluruhan.Di samping itu, ada hal-hal lain yanglebih penting yang harus tetap diperhatikan orangtua ketika memilih lembagapenyedia PAUD, yakni dengan mencocokkan antara tujuan orangtua menyekolahkan anak dan fasilitas yang disediakanlembaga bersangkutan.Seberapa mendesaknya anak disekolahkan dan pada usia berapa, juga sangattergantung orangtua. Jika orangtuamerasa tidak bisa memberikan rangsangan pada perkembangan anaknya, dia bisamemasukkan anaknya ke taman bermain.Namun, jika mampu memberikan sendiristimulus itu, maka memasukkan anak ketaman bermain tidak terlalu mendesak.Karena, anak yang diasuh sendiri olehorangtuanya bisa berkembang samabaiknya dengan anak yang dimasukkan ketaman bermain. Dan, kalaupun mempercayakan pendidikan anak pada pihaksekolah, orang tua tetap harus berinteraksi dengan guru agar penggalianpotensi kecerdasan anak menjadi optimal.Di tengah banyaknya tawaran dan iklantaman bermain, orangtua juga perlu hatihati memilih. Jangan hanya melihatbentuk fisik bangunan dan fasilitas, tetapiyang lebih penting bagaimana para “guru”di taman bermain “mengajar” anak-anakbalita itu. Lembaga penyedia PAUD yangbaik adalah yang memberikan programsesuai kebutuhan anak. Tenaga pengajartidak boleh terlalu menuntut anak-anak.Yang penting dia bisa dekat dengan anaksehingga anak merasa aman. muligikuti lomba mewarnai pada Festival Pendidikan Anak