Page 12 - Majalah Berita Indonesia Edisi 85
P. 12


                                    12 BERITAINDONESIA, Desember 2012NEWS MAKERZDinas PU dan akan mengerjakannya dengananggaran dari biaya operasional Wakil Gubernur.“Yang kedua saya hapus proyek itu, saya pakai uangoperasional saya untuk membangun itu. Kasih sayaspek (spesifikasi) untuk membangun itu,” kataBasuki sebagaimana terekam dalam video tersebut.Tidak berhenti di situ, Basuki juga mengancamakan mencopot semua pejabat eselon III jika terbuktipihaknya dapat menjalankan proyek-proyektersebut dengan biaya lebih murah. Basukimenegaskan bahwa semua anggaran itu akanditayangkan di website pribadinya. Ia jugamenyatakan bahwa pertemuan itu direkam danditayangkan pula di Youtube.“Paling penting itu PU, PU ini proyeknya banyak.Sekarang saya minta DKI, kita ingin bahwaperbaikan (anggaran) dipotong 25 persen. KalauBapak yang minta, Bapak tidak bisa (memotonganggaran), mari kita berdebat, kita ambil contoh,saya yang bangunkan. Tapi kalau saya yangbangunkan, saya akan periksa semua pekerjaanyang lalu, saya akan proses di KPK atau jaksa, sayaakan buka koreng lama. Ini kedengarannya tidakenak karena kerjaan saya memang tidak enak,”kata Basuki yang sangat yakin bahwa anggaran itubisa dipotong, bahkan hingga 40 persen.Kemudian menanggapi permintaan itu, Tarjukimenyatakan bahwa Dinas PU setuju dengan rencanapemotongan anggaran tersebut. Lalu, rapatdilanjutkan dan Basuki mengomentari setiapanggaran yang dianggapnya tidak perlu dilakukanatau terlalu besar.Mestinya Ditiru NasionalBerbagai respon dan kritik muncul denganketegasan Basuki dalam memimpin rapat tersebut.Sebagian besar publik setuju dan senang ataspengunggahan video rapat tersebut. Namunsebagian menyatakan kurang setuju. Pengamatkebijakan publik Andrinof Chaniago menilai gayakepemimpinan Jokowi-Ahok, khususnya sikap tegasAhok dalam setiap rapat yang umumnya selaludengan nada tinggi, memang dibutuhkan. Sebab,menurut Andrinof dalam perbincangan di salah satusiaran televisi pagi 14/11/2012, jika menginginkanbirokrasi yang lebih sehat dan lebih baik, kita harusbersusah dahulu.Dalam dialog tersebut, birokrat senior SitiNurbaya Bakar juga berpendapat tak ada masalahjika hasil rapat dipublikasi kepada masyarakatkarena ini merupakan salah satu cara mewujudkantransparansi yang dilakukan birokrasi terhadappublik. Menurut Siti Nurbaya, hal ini perlu agarmasyarakat bisa menilai sendiri bagaimanaperkembangan birokrat dengan dipublikasi kepadamasyarakat. “Biarkan masyarakat yang menilai,”kata Siti.Penilaian berbeda dikemukakan mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso. Sutiyoso menilai, sikapBasuki yang emosional saat memberikan arahan taklayak dipertontonkan kepada masyarakat luasmelalui pengunggahan rekaman video di Youtube.Dia mencontohkan kepemimpinan dalam militer,seorang panglima tidak akan memenangkanpeperangan tanpa ada anak buah di garis depan.Dia menyebut para kepala dinas itu selevel kolonel,di mana seorang perwira menengah tidak bolehdipermalukan di depan anggota, apalagi kepadapublik. Menurut Sutiyoso, tidak perlu semua situasirapat dipublikasi untuk menunjukkan transparansi.Dia menyebut, transparansi bisa dilakukan denganmenggelar konferensi pers.Sementara, Jokowi sendiri menegaskan PemprovDKI ingin menciptakan transparansi dalam berbagaiaspek pemerintahan, salah satunya rapat-rapatdinas yang digelar diunggah di Youtube. Jokowimenyebut alasan dan tujuan pengunggahan videorapat tersebut karena dia ingin masyarakat tahubagaimana pemerintahan berjalan. “Masyarakatbiar ngerti situasi rapat dengan berbagai pihak,”kata Jokowi di Balaikota DKI Jakarta, Rabu (14/11/2012). Jokowi menegaskan, tak ada alasan laindalam mengunggah video di youtube itu. Diapastikan hal itu bukan karena alasan pencitraan.“Biar masyarakat ngerti, itu saja,” tutur Jokowi.Sedangkan pandangan publik tampaknyadisuarakan Sekretaris Jenderal Forum Indonesia danTransparansi Anggaran (Fitra) Yuna Farhan. Yunamengatakan, model transparansi gaya Basuki inidapat ditiru oleh pemerintah daerah lain, kementerian, ataupun lembaga-lembaga pemerintahanlain. Menurutnya, hal itu jadi preseden yang baikuntuk role model di daerah-daerah lain, termasukdi negara kita untuk pembahasan anggaran. “Sebabpembahasan anggaran ini hanya sedikit saja yangtahu dan ini jadi betul-betul terbuka,” ujar Yunaseusai diskusi di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu(17/11/2012).Menurutnya, sangat baik bila kementerian danDPR dapat meniru hal yang dilakukan PemerintahProvinsi DKI Jakarta pimpinan Joko Widodo danBasuki itu. “Tak hanya pembahasan awal anggaranyang dibeberkan kepada publik, tetapi juga saatterjadi perubahan anggaran atau ingin menaikkananggaran. Hal itu dapat diunduh dalam websitekementerian masing-masing,” kata Yuna. Menurutnya, transparansi anggaran ke hadapan publikini dapat mencegah terjadinya kongkalikong antarapejabat pemerintah.Itulah gebrakan Basuki. Dia memang terkenaldengan prinsip Bersih, Transparan dan Profesionaldengan akronim BTP, sesuai akronim namanyaBasuki Tjahaja Purnama (BTP). Baik ketikamenjabat Bupati Belitung Timur, maupun saatmenjadi anggota DPR, BTP membuka anggarannyadi situs pribadinya (ahok.org). Dia bertekadmenerapkan tranparansi itu di Pemprov DKIJakarta. Basuki menyadari bahwa gerakan transparansi anggaran yang diusungnya itu akanmendapat perlawanan. Namun dia terus menyalakan nyalinya.Barangkali sangat baik dikutip ucapannya ketikamemimpin upacara peringatan Hari PahlawanNasional di Lapangan Monas, Jakarta, Senin (12/11/2012). Dia menilai perjuangan masyarakat saatini masih relatif enteng, setidaknya bila dibandingkan dengan apa yang dilakukan para pahlawan saatberjuang memperebutkan kemerdekaan. “Kitabelum bercucuran darah, perjuangan kita relatifenteng,” kata Basuki kepada pers. Dia menyebut,saat ini tantangan terbesar masyarakat adalahberperang melawan bangsa sendiri, berperangmelawan dirinya masing-masing, sebagaimanapernah dikemukakan Presiden pertama IndonesiaSoekarno.Menurut Basuki, semua perjuangan masyarakatdi era saat ini belum sebanding dengan apa yangtelah dilakukan para pahlawan. “Itulah mengapaHari Pahlawan Nasional harus terus diperingatisetiap tahunnya sebagai ungkapan hormat kepadapara pahlawan,” jelasnya. Dia menegaskansekarang kita hanya berjuang agar tidak korup danharus adil melayani masyarakat. Itu, menurutnya,sesuatu yang belum sebanding dengan perjuanganpahlawan. “Kita belum bercucuran darah,” katanya.„ bi-tslVIDEO: Wagub Jakarta Basuki memimpin rapat dengan Dinas PU, diunggah di Youtube
                                
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16