Page 23 - Majalah Berita Indonesia Edisi 87
P. 23


                                    BERITAINDONESIA, Maret 2013 23YBERITA POLITIKerilaku koruptif merasuk tubuhpartai semakin dalam, tidak hanyadi barisan elite Dewan PimpinanPusat, tetapi juga di lapis menengah danbawah.Tidak hanya Demokrat, partai besarlainnya, PKS juga sedang diterpa badaikorupsi. Sedangkan Partai Golkar menghadapi ancaman perpecahan terkaitpencalonan presiden yang sudah digenggam erat ARB. Padahal di kubu yangberseberangan ada tokoh-tokoh senior,seperti Jusuf Kalla dan Akbar Tandjung,sama-sama mantan Ketua Umum.Jadi tinggal tiga partai besar yangberada di posisi relatif aman - PDIP, PANdan PPP - disusul PKB, Gerindra, Hanuradan Nasdem. Partai Nasdem yang belumteruji oleh Pemilu juga sedang dilandabencana perpecahan akibat mundurnyaHary Tanoesoedibyo Dewan Pakar, dannaiknya Surya Paloh menjadi KetuaUmum. Hary, raja media, bergabungdengan Partai Hanura, diberi jabatanKetua Dewan Pertimbangan.Namun hantaman kepada Demokrattampaknya lebih dahsyat, laksana tsunami.Ketua Umum DPP Demokrat Anas Urbaningrum sudah ditetapkan oleh KPK sebagai tersangka, disusul pernyataan publiknyamelepas semua jabatan partai.Kasus megakorupsi yang susul menyusul menerpa elitepartai, membuat Demokrat tersungkur.Elite Demokrat yang sudah divonis pidanapenjara, M. Nazaruddin (mantan Bendahara Umum), Angelina Sondakh (mantan Wakil Sekjen) dan Hartati Murdaya(mantan anggota Dewan Pembina).Sedangkan Andi Alfian Mallarangeng(AAM), mantan Sekretaris Dewan Pembina dan Menpora, sudah ditetapkan KPKsebagai tersangka. Menyusul pula KetuaUmum Anas Urbaningrum telah menjaditersangka dalam kasus korupsi megaproyek Hambalang. Jhony Alen dan MaxSopacua, masing-masing Wakil KetuaUmum, masih dalam posisi aman kendatinamanya pernah pula dikait-kaitkandengan dugaan korupsi.Selain itu, Choel Mallarangeng jugadinyatakan sebagai tersangka, karenamengaku menerima dana proyek Hambalang Rp 2 miliar. Choel juga masih bernasib baik seperti abangnya, belum ditahanKPK. Tetapi yang jelas, situasi tersebutmembuat Demokrat berkubang “lumpurkorupsi.”Ketika mendirikan dan membesarkanPartai Demokrat, SBY didampingi sosoksosok brilian, seperti Andi dan ChoelMallarangeng bersaudara. Andi doktorpolitik lulusan Amerika, sedang Choel memimpin Yayasan Fox yang berafiliasi padaFox Foundation, AS. Sehingga publik disini mengindentikkan Partai Demokrat diAAM yang pernah menjabat Jubir presiden, dan Choel.Demokrat ibarat tembok rapuh yangsedang dihantam “tsunami korupsi.” Jadipersoalan Demokrat bukan hanya menyangkut kepengurusan, tetapi yangutama, kepercayaan massa pemilih yangterus terkikis.Kepercayaan rakyat terkikis sejakterungkapnya skandal mega korupsi BankCentury, menyangkut dana talangan“palsu” Rp 6,7 triliun. Kenapa dibilangpalsu? Karena sebagian besar uang tersebut tidak jatuh pada upaya-upaya penyehatan Bank Century. Voting pleno DPRmenetapkan Opsi C - jalur hukum - untukmenuntaskan skandal tersebut.Namun saat itu, Demokrat masih mampu mengelola “perlawanan semu” mitrakoalisi. Sebab perlawanan mereka hanya“gertak sambal” agar SBY tidak mengutak-atik kursi mereka ketika merombakkabinet. Nyatanya, mereka diam setelahkursi kabinet tidak ada yang dikurangi,kecuali terjadi pertukaran sana-sini.Skandal dana talangan tidak lagi menjadi mimpi buruk Demokrat, meskipuntetap jadi bayang-bayang. Namun, skandal tersebut tampaknya tidak menjadibahan renungan dan pembelajaran bagisebagian elite Demokrat. Mereka masihberani menggegoroti uang negara, sepertidana proyek atlit SEA Games dan danaproyek pembinaan olahraga Hambalangyang benilai Rp 2,5 triliun lebih.Beban SBY Sangat BeratPertanyaan pokok yang mengepungSBY: “Mampukah dia mengangkat kembali nama baik Demokrat dari kubanganlumpur korupsi?” Pertanyaan tersebutmenjadi sangat relevan ketika SBY inginmengangkat kembali reputasi Demokrat,terutama menghadapi Pemilu 2014. Tsunami korupsi tengah memporak-porandakan Demokrat. Jadi wajar jika sejumlah lembaga survei menempatkan Demokrat di urutan ke empat setelah Golkar,PDIP dan Gerindra.Sementara itu, SBY dihantam badaikritik, bahwa presiden lebih mengutamakan Demokrat daripada kepentingannegara dan rakyat Indonesia. “Kesetiaanpada partai harus ditinggalkan begituAnda menerima amanah dari rakyat dannegara,” demikian komitmen yang sangatmelekat dengan Presiden J.F. Kennedy(almarhum). „ BERINDO - sahbuddin hamzahPartai Dihantam Tsunami KorupsiBeberapa partai dihantam badai korupsi. Namun kemelut yangmelanda Partai Demokrat tampak lebih rumit.SBY terbeban menaikkan citra DemokratPIndonesia berafiliasi dengan Partai Demokrat AS.Semula DR. AAM bermitra dengan DR.Ryaas Rasyid sesama alumnus doktorilmu politik AS dari Sulawesi Selatanuntuk mendirikan Partai PersatuanDemokrasi Kebangsaan, tetapi tidakberkembang. AAM tergiur bergabungdengan SBY dan meninggalkan Ryaas.SBY dan AAM berhasil, pada Pemilu2004, Demokrat meraup 7% suara, SBYterpilih jadi presiden. Demokrat menanjak menjadi pemenang Pemilu 2009,meraup 21% suara. Dan SBY terpilihmenjadi presiden kedua kalinya, masajabatannya berakhir 2014.Rekam jejak AAM di masa lalu cukupcemerlang. Dia dosen dan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). AAM,tahun 1997, meraih gelar Ph.D di bidangilmu politik dari Northern Illinois University (NIU) Dekalb, Illinois, AS. Di universitas yang sama, dia meraih gelar Masterof Science di bidang sosiologi. Sebelumitu, tahun 1986, Andi menyandang gelarsarjana Ilmu Sosiologi dari Fisipol UGM,Yogyakarta. Sekarang, SBY kehilangan
                                
   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27