Page 21 - Majalah Berita Indonesia Edisi 87
P. 21
BERITAINDONESIA, Maret 2013 21YBERITA WAWANCARAsaya juga berhenti dari Polkam. Alhamdulillah, begitu saya selesaiumroh, Kepres turun, saya ke luar.Begitulah saya bermaksud (memberikan dukungan).Karena saya melihat figur yang cocokjadi presiden ketika itu, beliaulah.Beliau mempunyai wawasan yang luas, kepemimpinan, pengalaman mulaidari TNI. Di TNI kayak apa, pemikiranpemikiran beliau yang sangat strategis itu. Saya ingin supaya presidenmendatang itu adalah presiden yangcakap bisa membawa negara ini kepada keadaan yang kita harapkan. Kira-kira begitu. Dengan harapan, tidakada keinginan saya untuk masuk kekabinet. Saya pun ketika ditawari olehbeliau, saya mengatakan tidak. Sayaingin, kalau bapak sudah jadi presiden,sayapun pensiun tenang, itu saja.Tapi waktu itu saya membuat “BloraCenter” yang alhamdulillah sukarelawan datang dari mana-mana, inginberkontribusi menyukseskan beliau sebagai calon presiden. Nah, itu sebetulnya yang terjadi. Ketika itu, merekatidak melihat partainya, datang keBlora Center yang saya buat itu. Sayasediakan fasilitas untuk wartawan,mau makan, minum dan komputer,segala macam lengkap. Dan itupunpengadaan dari mereka (relawan). Tidak ada dari kita. Jadi itu semua sukarelawan yang berkontribusi di situ.Ada yang menyumbang alat-alat komunikasi, segala macam keperluankeperluan untuk mensosialisasikanbeliau sebagai calon presiden.Selain itu Pak Sudi, kita ‘kantidak selalu yakin betul apa yangPak Sudi (katakan). Karena menurut pengamatan kami, adathink tank yang koordinasinya ituditangani Pak Sudi, jauh sebelumPak SBY jadi presiden?Iya bolehlah (ha-ha-ha). Kalau sebelum, tidak. Selama saya Sesmenpolkam, beliau ya, saya buka dari awalsebelum dari apa (TNI). Beliau ketikadi TNI pun dengan saya, sama sekalijadi menteri pun tidak ada (keinginan). Beliau itu waktu dipanggil Presiden Gus Dur untuk jadi menteri. Itukita berkabung malah. Tiga hari kitaitu merenung, karena beliau samasekali tidak ingin meninggalkan TNI,cita-citanya waktu itu, kita ingin sama-sama membenahi TNI agar menjadi tentara yang profesional. Kita mereformasi ABRI ketika itu, kita perbaiki semua. Banyak hal-hal yang signifikan kita ubah. Ketika itu distorsikekaryaan Dwifungsi yang kebablasan dan sebagainya itu.Itu betul-betul! Ketika diberitahubeliau diminta menjadi Mentamben(Menteri Pertambangan dan Energi),orang kasih selamat, telepon berdering-dering, kita berdua itu malahmerenung. Apa beliau senang jadimenteri? Nggak mau beliau. Sebetulnya ingin membenahi TNI.Baru setelah dipanggil Presiden GusDur, dijelaskan kenapa beliau dimintajadi menteri. Setelah itu beliau mendapat telepon dari almarhum ayahandanya, bahwa pengabdian itu tidak hanya di TNI, di mana pun pengabdian kepada negara sama saja. Barulah beliau mulai terbangun dan belajar apa pertambangan dan energidan kemudian menyesuaikan. Itulahbeliau, sama sekali tidak ada keinginan jadi menteri. Keinginan beliauhanya ingin menjadi pimpinan angkatan darat saja. Itu cita-citanya.Pak Sudi itu ‘kan begitu dekatdengan beliau (Pak SBY). Ketikadiajak jadi Mentamben pun, sudah membicarakannya berdua.Berarti kedekatannya itu sangatluar biasa. Jadi apa sih kelebihannya Pak SBY?KETUM DEMOKRAT: Sudi bilang: “Anggota saja tidak! Jangan tanya partai. Tapi mungkin sebagai back of mind, boleh….”