Page 18 - Majalah Berita Indonesia Edisi 87
P. 18


                                    18 BERITAINDONESIA, Maret 2013BERITA WAWANCARAZsatu tingkat di atas). Dalam tradisi diAkademi Militer dengan disiplinkeras, para taruna senior bisa (berhak) menghukum yunior, sehinggataruna senior amat ditakuti parataruna yunior. Umumnya para seniorsatu tingkat di atas kepada yuniornyalebih menonjolkan otoritas, bisa menghukum yunior, bahkan terkadangdengan tindakan fisik yang berlebihan, sampai yunior minta ampun.Namun, sesuai pengakuan PresidenSBY1 : “di mata saya, Sermadatar SudiSilalahi sedikit berbeda.” Saat itu,SBY mengaku pernah bertemu Sudi,tapi yang dia dapatkan bukan hukuman atau tindakan disiplin sepertiyang sering dilakukan para seniorlainnya, melainkan nasehat dan pemberian motivasi agar berhasil dalammenempuh pendidikan di AkademiMiliter tersebut.Ketika itu, Sudi aktif sebagai pembina taruna beragama Islam, yang seringdiistilahkan Pokdojid, singkatan dariKelompok Komando Masjid, yang mengurusi pembinaan rohani, ceramahceramah agama dan sebagainya. Selainitu, mereka juga bergabung dalam satukesatuan yaitu Kompi Drumband Canka Lokananta, drum bandnya Akabri.Sudi sebagai pelatih (senior).Kendati belum diekspresikan kalaitu, Sudi mengaku2 melihat SBYsebagai seorang yang cerdas, mempunyai kepribadian lebih dari yang lain.Hal itu juga dibuktikan, waktu di Akademi Militer, SBY mendapatkan tigabintang. Yakni Bintang Kartika Tambunpusaka (berkepribadian terbaik);Bintang Kartika Adi Tanggap (atasintelektualnya); dan Bintang KartikaDira Trengginas (ketangkasan fisik).“Saya melihat dia ini taruna yangbaik, calon perwira yang bagus. Dalampikiran saya begitu,” pengakuan Sudi.Jadi, di luar pengetahuan masingmasing, keduanya telah memilikipenilaian positif tersendiri dan bahkan telah merasakan adanya kecocokan di antara mereka. “Baru belakangan saya tahu dari pengantarbuku yang diberikan kepada saya,ternyata waktu di Akademi Militer,beliau (SBY) juga melihat saya sosokChemistry, SBY dalam Desimpulan ini, sebagai apresiasi berdasarkan analisa atas‘pengakuan’ dan ‘jejak rekam’kedua tokoh yang saling percaya dan bersinergi tersebut. Chemistry kedua jenderal ini telah terbangunsejak 1971, saat di Akademi Militer,Magelang. Ketika itu, pertemuanpertama mereka, SBY sebagai SersanTaruna (yunior) dan Sudi sebagaiSersan Mayor Dua Taruna (senior,Chemistry Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Sudi Silalahi bagai pinangdibelah dua. Kendati berbeda latar belakang suku (budaya), Jawa dan Batak,keduanya memiliki kecocokan batin, sanubari, pola pikir dan visi (chemistry). Sakingcocoknya, tak heran bila kemungkinan keduanya saling merasakan yang satuada dalam dirinya: SBY ada dalam diri Sudi dan Sudi ada dalam diri SBY. Makatak mustahil Sudi Silalahi suatu ketika akan dipercaya SBY menjadi Ketua UmumDPP Partai Demokrat.Wawancara Mensesneg Sudi Silalahi1 Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono: Pekerja Keras,Relijius dan Setia; Kata Pengantar Buku Sudi SilalahiJenderal Batak dari Tanah Jawa, Pustaka Bina Imtag,2011, hlm. v-x2 Letjen TNI (Purn) Sudi Silalahi, Wawancara WartawanTokohIndonesia.com Ch. Robin Simanullang di KantorMenteri Sekretaris Negara, pada 13 Februari di GedungUtama Sekretariat Negara.K
                                
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22