Page 44 - Majalah Berita Indonesia Edisi 94
P. 44
44 BERITAINDONESIA, April 2015BERITA KESEHATANZHWaspadai Kelainanpada BayiBayi yang sehat dan sempurna memberi kebahagiaan besarbagi kedua orang tua. Namun, bagaimana jika sang buahhati mengalami kelainan bawaan. Pertolongan medis apayang bisa dilakukan demi kelangsungan hidup sang bayi?elainan bawaan menyebabkan gangguan fisik ataumental bahkan bisa berakibat kematian. Terdapat lebih dari 4.000 jenis kelainan bawaan,mulai dari yang ringan sampai yangberat. Kelainan yang ringan misalnya Tongue Tie dimana selaput padabagian bawah lidah terlalu panjanghingga hampir ke ujung lidah. Kondisi ini membuat lidah tidak dapatmenjulur dan bergerak leluasa terutama saat menyusui. Normalnyaselaput (frenulum) tersebut hanyasepanjang setengah lidah.Kondisi tongue tie dikenal jugasebagai ankyloglossia terjadi padasekitar 4-10 persen bayi yang barulahir. Kelainan ini dapat diidentifikasiketika bayi tidak dapat minum ASIdengan optimal. Bayi membutuhkanwaktu lama untuk menyusui, kadangfrustasi selama menyusui atau tertidur sebelum ia kenyang. Bayi punkadang mengalami muntah atautersedak saat menyusu, hingga beratbadan rendah (dalam jangka waktulama). Dari sisi ibu, adanya lecet danperih serta rasa sakit pada putingpayudara karena bayi menggigit saatmenyusui. Masalah-masalah tersebutmembuat ibu tidak bisa memberikanASI secara maksimal pada bayi ataukadang harus menyerah menyusuidan menggantinya dengan susu formula.Tongue Tie dapat dikoreksi denganmelakukan tindakan frenotomy yaitupengambilan atau pemotongan jaringan frenulum dengan anestesilokal (bius lokal). Menurut Dr. AstiPraborini, SpA IBCLC, tindakan tersebut terasa mengerikan dan menyakiti bayi, namun operasi kecil tersebuttidak sampai 10 detik dan bayi langsung diminumkan ke payudara sangibu sebagai obatnya.Kelainan bawaan lain yang cukupsering dijumpai pada bayi baru lahiradalah bibir sumbing. Kelainan inilebih umum pada keturunan Asia danbeberapa keluarga Indian Amerika.Bayi laki-laki lebih sering dibandingkan bayi perempuan. Penyebabnya selain warisan genetik, adalahkekurangan vitamin B dan asam folatdalam diet ibu. Ibu yang mengonsumsiobat antiepilepsi memiliki risiko yanglebih tinggi melahirkan bayi denganbibir sumbing dan/atau langit-langit.Kelainan bentuk bibir terjadi akibatterganggunya fusi (penyatuan) jaringan selama masa pertumbuhanjanin dalam kandungan. Gangguanfusi ini terutama terjadi pada trimester pertama kehamilan (3 bulanpertama) dengan tingkat kelainansumbing bervariasi, mulai dari ringan sampai parah. Dimana celahdapat meluas sampai ke gusi danlangit-langit rongga mulut bahkanhidung.Beberapa jenis bibir sumbing yangdiketahui misalnya celah sumbingterjadi hanya di salah satu sisi bibir(unilateral incomplete), celah sumbingterjadi di salah satu sisi bibir danmemanjang hingga ke hidung (unilatKeral complete), celah sumbing terjadidi kedua sisi bibir dan memanjanghingga ke hidung (bilateral complete).Meskipun bibir sumbing bukanmerupakan kelainan yang berbahayanamun mengakibatkan gangguanpada bayi, diantaranya sulit menyusuidan makan makanan cair lainnya.Dibutuhkan metode khusus, seperti dotkhusus, serta posisi makan agak tegakagar bayi tidak tersedak. Diperlukankesabaran lebih saat memberikanmakanan pada bayi dengan celah padabibir dan mulutnya.