Page 25 - Majalah Berita Indonesia Edisi 95
P. 25


                                    BERITAINDONESIA, Mei-Juni 2016 25BERITA POLITIKV Gerindra:Sandiaga S Unoyang kemungkinanbesar akan diusung PartaiGerindra sebagaiCagub atau Cawagub pada PilgubDKI Jakarta 2017ideologis, termasuk Presiden Jokowi, jugamerasa ditinggal begitu saja.Itu blunder pertama yang dilakukan Ahok.Padahal tanpa Presiden Jokowi dan dukungan PDIP, kemungkinan Ahok tidak jadimenjabat Gubernur DKI; dan tanpa dukungan Presiden Jokowi, Ahok tidak mudah(tidak akan berani) melakukan kebijakankebijakan hebat di Jakarta. Sebagai contoh,apakah Ahok bisa ’mempertahankan’ TPABantar Gebang tanpa dukungan PresidenJokowi? (Ingat truk sampah DKI yangdilarang melintas jalan di Bekasi danBogor?) Apakah bisa merelokasi Kali Jododengan segera jika tanpa dukungan PresidenJokowi? Dan lain-lain.Siapa Pesaing Ahok?Lawan Ahok yang pertama adalah dirinyasendiri dan timnya (Teman Ahok dan partaipendukungnya, Nasdem, partai baru, massanya masih mengambang, yang memanfaatkan peluang untuk mencari basis massa). Jangan terlalu percaya diri apalagisampai melakukan blunder. Politik adalahseni kemungkinan (the art of possibilities)dalam rangka memperjuangan sesuatu visidan misi melalui seni diplomasi, negosiasi,koalisi dan kampanye yakni seni untukmeyakinkan, memengaruhi, mengubahpilihan dan dukungan.Diakui atau tidak, terungkapnya kasussuap reklamasi Teluk Jakarta, sedikitbanyak akan menggerus kepercayaan publikkepada Ahok. Terutama setelah publikmengetahui bagaimana staf ahli Ahok,Sunny Tanuwidjaja berperan besar mengatur pertemuan-pertemuan Ahok denganpara pengusaha, khususnya pengusahapengembang pemegang izin reklamasi TelukJakarta.Lawan Ahok di luar dirinya, tentu adalahpara pesaing yang diusung partai politik danperseorangan (independen) lainnya. Darinama-nama yang sudah beredar di atas,Redaksi TokohIndonesia.com dan Berita Indonesia memetakannya sebagai berikut:Peta Politik IKemungkinan ada tiga pasangan calon,yakni: 1) Ahok – Heru dari jalur perorangan(independen 1) dan didukung Partai Hanura, Nasdem (10+5 = 15 kursi DPRD); 2)Risma atau Djarot – Sandi yang diusungkoalisi PDIP, Gerindra, PAN, PKB (28+15+2+6 = 51 kursi); 3) Idrus – Nachrow atauRoy yang diusung koalisi PKS, Demokrat,Golkar, PPP (11+10+9+10 = 40 kursi).Jika peta (skenario) ini yang terjadi, PilgubDKI akan terjadi dua putaran. Kemungkinandua pasangan yang bersaing di putarankedua adalah 1) Ahok – Heru denga tambahan dukungan Demokrat; dan 2) Risma atauDjarot – Sandi dengan tambahan dukunganPKS, Golkar, dan PPP. Persaingan akanberlangsung seru, kemungkinan akan bisasaling mengalahkan dengan perolehan suara>45 x <55 atau sebaliknya <55 x >45.Apalagi bila yang diusung PDIP-Gerindradan partai koalisinya adalah Risma – Sandi.Peta Politik IIDengan kemungkinan ada lima pasangancalon, yakni: 1) Ahok – Heru dari jalurperorangan (independen 1) dan didukungPartai Hanura, Nasdem (10+5 = 15 kursiDPRD); 2) Risma atau Djarot – Romy yangdiusung koalisi PDIP, PPP, PAN 28+2+6 =40 kursi); 3) Sandi - Idrus yang diusungGerindra, PKS (15+11 = 26 kursi); 4) Nachrowi – Tantowi atau Aziz yang diusungDemokrat, Golkar, PKB (10+9+6 = 25 kursi).Akan terjadi dua putaran dengan duakemungkinan. Kemungkinan Pertama,akan bertemu di putaran kedua, yakni: 1)Ahok – Heru (Independen 1) dengantambahan dukungan Demokrat; dan 2)Risma (Djarot) – Romy dengan tambahandukungan Gerindra, PKS, dan PKB. Persaingan juga akan seru dan berpeluang salingmengalahkan dengan suara <53 x >47%.Kemungkinan Kedua, akan bertemu diputaran kedua, yakni: 1) Ahok – Herudengan tambahan dukungan PDIP dan PKB;melawan 2) Sandi – Idrus dengan tambahandukungan Demokrat, PPP, dan PAN. Dipre-
                                
   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29